Bagaimana Cara Memilih Gendongan Bayi Depan?

Kedekatan antara Si Kecil dengan orang tua akan bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan. Salah satu cara meningkatkan kedekatan tersebut adalah dengan menggendong, hal ini dapat membuat Si Kecil merasa aman dan nyaman, serta orang tua menjadi responsif pada kebutuhan Si Kecil.

Ada beragam gendongan bayi yang dijual di pasaran. Namun, gendongan bayi depan menjadi model gendongan yang banyak dicari. Kapan Bunda sudah dapat menggendong bayi dengan gendongan di  depan, dan bagaimana cara memilih gendongan yang tepat?

Macam Gendongan Bayi

Saat bayi mulai membesar, Bunda akan banyak dibantu dengan adanya gendongan bayi. Gendongan bayi membantu menahan berat bayi saat Bunda harus menggendongnya sambil melakukan aktivitas lain.

Bunda memiliki banyak pilihan gendongan bayi sesuai kebutuhan dan usia Si Kecil. Jenis gendongan bayi termasuk:

Soft Structured Carrier (SSC) 

Gendongan ini dilengkapi dengan strap atau sabuk untuk keamanan dan juga bantalan di bagian bawah untuk menopang tubuh bayi. 

Gendongan kain bayi 

Berbentuk kantong atau potongan kain, biasanya diikatkan di bahu dan dikenakan di depan dalam berbagai posisi.

Backpack

Gendongan berbentuk ransel biasanya memiliki rangka yang kaku. Bunda hanya dapat memakainya di punggung. 

Efek Jika Menggendong Bayi Terlalu Lama

Walau membantu Bunda dalam kegiatan sehari-hari, Bunda disarankan untuk tidak menggendong bayi terlalu lama.

Bayi yang digendong terlalu lama akan menyebabkan risiko masalah paha dan tulang belakang bayi, kesulitan tidur, dan bayi rewel karena terlalu lama terekspos lingkungan sekitarnya. 

Bunda juga harus waspada pada kondisi berbahaya saat bayi dalam gendongan. Segera keluarkan bayi dari gendongan jika bayi terlihat dalam kondisi berikut:

  • Wajah bayi tertutup atau dagunya diselipkan.
  • Bayi meringkuk ke posisi janin.
  • Bayi mendengkur, mengi, atau bernapas dengan susah payah, cepat, atau bersiul.
  • Ada semburat abu-abu atau biru pada kulit bayi.
  • Bayi rewel, gelisah atau menggeliat.

Bunda dapat menggunakan pedoman berikut untuk menjaga keamanan Si Kecil saat menggendong dengan aturan TICKS, yang merupakan kepanjangan dari hal berikut:

  • T – Tight (sabuk ketat)
  • I – In view at all times (bayi dapat dilihat Bunda)
  • C – Close enough to kiss (jarak bayi masih terjangkau untuk dicium)
  • K – Keep chin off chest (dagu tidak tertekuk ke dada)
  • S – Supported back (pengganjal punggung yang kuat)

Syarat Bayi Menggunakan Gendongan Depan

Tidak sama seperti gendongan kain atau sling, gendongan depan hanya boleh digunakan pada bayi dengan memerhatikan beberapa syarat berikut:

Bayi memiliki kontrol kepala dan leher yang baik

Bayi memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Beberapa bayi memiliki kontrol kepala dan leher yang baik sekitar usia 4 bulan, sementara yang lain mungkin tidak sampai mereka berusia 7 bulan. Pastikan leher bayi siap sebelum Bunda menggunakan gendongan bayi depan.

Gendongan nyaman 

Gendongan bayi harus dapat mendistribusikan berat badan secara merata, menopang tubuh Bunda dan bayi. 

Selain itu, terbuat dari bahan yang nyaman, serta memiliki tali bahu yang lebar dan empuk. Sehingga bukan hanya Bunda, namun juga Si Kecil tetap merasa nyaman setiap kali menggunakannya.

Tinggi bayi cukup

Sebelum menggunakan gendongan bayi depan, Bunda harus memastikan tinggi bayi cukup untuk digendong menghadap ke depan. Pastikan dagu bayi sudah ada di atas gendongan. Hal ini dilakukan agar tidak menghambat pernapasan bayi.

Bayi dapat mempertahankan posisi duduk tanpa bantuan

Bayi yang sudah dapat mempertahankan posisi duduk tanpa bantuan juga menandakan bahwa ia siap untuk digendong menghadap ke depan.

Saat menggendong bayi ke depan, letakkan bagian bokong bayi berada di atas tangan Bunda dan pastikan tangan Bunda dalam posisi yang kuat. 

Keuntungan Menggunakan Gendongan Depan

Gendongan bayi akan memudahkan Bunda dalam kegiatan sehari-hari. Namun, apa bedanya gendongan bayi depan dengan gendongan lainnya? Berikut manfaat gendongan depan bayi dibanding gendongan lainnya:

Membantu mendistribusikan berat badan anak secara merata

Menggendong bayi tidak hanya pada satu sisi tertentu, membantu mendistribusikan berat badan Si Kecil di sekitar pinggang dan daerah panggul Bunda. Hal ini membantu mengurangi nyeri punggung bawah, yang dialami beberapa orang tua saat menggendong bayi.

Nyaman dipakai  lebih lama

Gendongan bayi depan yang membantu meringankan beban membuat Bunda lebih nyaman menggendong Si Kecil dalam waktu yang lebih lama jika diperlukan. Namun, tetap pastikan Bunda tidak terlalu lama menggendong Si Kecil karena akan menyebabkan masalah lainnya pada bayi.

Ideal untuk Bunda yang memiliki masalah punggung

Menggendong bayi dengan gendongan ini bisa mengurangi masalah punggung. Karena dapat mendistribusikan berat badan Si Kecil dan memastikan tidak ada tekanan pada tulang belakang dan otot punggung Bunda.

Meski bayi sudah benar-benar siap menggunakan gendongan depan, Bunda disarankan untuk tetap menggendong dengan variasi menggunakan alat gendong swing, stroller, atau dengan tangan kosong.

Nah, sebelum memilih dan menggunakan gendongan untuk Si Kecil. Pastikan Bunda memeriksa instruksi pemakaian gendongan untuk keamanan Si Kecil. 

Sumber: 

Hospital for Special Surgery Edu. 2021. Babywearing is Healthy, If Done the right Way.

SehatQ. 2020. Gendongan Bayi Depan, Waspadai Over Stimulus dan Menghambat Pertumbuhan Bayi.

Natural Baby Shower. 2019. Baby Wearing – Wraps vs Soft-Structured Carriers.

Raising Children. Baby Carriers, Slings and Backpacks: Safety Guide.

By dr. Ari Prayogo, Sp.A

Dokter Spesialis Anak

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *