Untuk mendukung kualitas ASI, Bunda biasanya disarankan untuk menambah menu sehari-hari dengan minum susu sebagai tambahan asupan protein. Namun bolehkah mengonsumsi susu kental manis? Berikut penjelasannya.
Apa Itu Susu Kental Manis?
Salah satu produk olahan susu yang mudah didapatkan di pasaran adalah susu kental manis.
Sesuai dengan namanya, susu kental manis adalah produk olahan susu sapi yang melalui proses evaporasi atau penguapan untuk menghilangkan kandungan air dan penambahan gula. Sehingga mirip sirup dengan rasa yang sangat manis.
Masyarakat Indonesia sangat familiar dengan susu kental manis. Selain karena rasanya yang enak, susu kental manis bisa digunakan sebagai campuran berbagai hidangan penutup, misalnya roti, maupun diberikan sebagai pengganti susu segar.
Berbeda dengan Susu Sapi Murni
Sayangnya, tidak banyak yang menyadari bahwa kandungan susu di dalam susu kental manis sangat kecil. Bahkan ada yang tidak menggunakan susu, melainkan krimer yang rasanya mirip susu.
Akhirnya timbul polemik di masyarakat tentang susu kental manis seputar kandungan gizi dan keamanannya untuk sering dikonsumsi.
Proses pembuatan susu kental manis dengan pengentalan dan penambahan gula menyebabkan komposisi nutrisi, salah satunya protein menjadi lebih rendah, sementara gula yang digunakan di dalamnya sangat tinggi.
Hal ini menjadikan susu kental manis berbeda dengan susu sapi murni yang kaya protein dan nutrisi lainnya.
Sebagai perbandingan, produk susu kental manis kemasan sachet sekali minum memiliki kandungan kalori sebesar 180 kkal dengan rincian 67% karbohidrat, 30% lemak, dan 3% protein. Sedangkan 1 gelas susu sapi segar memiliki 146 kkal kalori dengan 49% lemak, 30% karbohidrat, dan 21% protein.
Dari komposisi tersebut jelas bahwa susu kental manis berbeda dibandingkan dengan susu sapi. Susu kental manis tidak bisa dijadikan pengganti susu sapi, melainkan hanya sebagai penambah cita rasa semata.
Bolehkan Ibu Menyusui Minum Susu Kental Manis?
Selama masa menyusui, Bunda tentu disarankan untuk banyak mengonsumsi makanan sehat dan seimbang, untuk menjaga agar kualitas ASI tetap baik dan proses menyusui lancar.
Susu kental manis bukan termasuk sajian yang bernutrisi seimbang, terutama karena kandungan gula dan kalorinya yang sangat tinggi. Namun demikian, Bunda masih diperbolehkan untuk minum susu kental manis, selama tidak dilakukan untuk menggantikan porsi makanan sehari-hari.
Tambahkan susu dalam menu sehari-hari Bunda, baik susu kedelai, susu almond, susu sapi, karena kandungan nutrisinya yang lebih baik daripada susu kental manis.
Bila ingin minum susu kental manis, campurkan sedikit pada hidangan penutup yang Bunda santap. Misalnya ke dalam es buah, es campur, atau es teler yang berisi buah-buahan segar, atau sebagai campuran minuman kopi atau teh, dan sebagai olesan pada roti.
Risiko Terlalu Banyak Minum Susu Kental Manis
Seperti yang dijelaskan pada bagian sebelumnya, susu kental manis sangat tinggi kalori dan gula. Karena itu bila terlalu banyak mengonsumsinya bisa timbul hal-hal sebagai berikut:
- Bunda mengalami kegemukan dan rentan obesitas.
- Bunda berisiko mengalami malnutrisi karena kekurangan nutrisi penting yang lain.
- Kualitas ASI menurun karena komposisi nutrisi di dalamnya tidak seimbang.
- Bagi Bunda yang memiliki risiko atau riwayat diabetes, susu kental manis dapat menaikkan gula darah dengan cepat.
- Dapat memicu kerusakan gigi. Sebagaimana hidangan manis dan permen, susu kental manis yang tinggi gula dapat menyebabkan kerusakan pada gigi.
- Terlalu banyak gula dapat menimbulkan diare.
Jangan salah pilih asupan sehari-hari ya, Bun! Susu kental manis bukanlah pilihan yang tepat untuk mencukupi kebutuhan nutrisi sehari-hari, terutama untuk ibu menyusui.
Sumber:
Kemenkes RI. 2018. Susu Kental Manis Bukan untuk Dikonsumsi Setiap Hari.
Hello Sehat. 2021. 5 Fakta Mengejutkan Susu Kental Manis (SKM).
Alodokter. 2018. Apakah Boleh Ibu Sedang Menyusui Minum Susu Kental Manis?