Pernah Dengar Istilah ‘Kala Persalinan Normal’? Ini Artinya

Apa pun jenis persalinan yang Bunda pilih, baik normal (per vaginam) atau dengan operasi Caesar, mencari informasi tentang prosedurnya sebaiknya Bunda lakukan. Untuk persalinan normal, mempelajari tentang kala persalinan dan ciri-cirinya akan membantu Bunda mempersiapkan diri melakukannya.

Arti Kala dalam Persalinan Normal

Istilah kala dalam persalinan normal sebenarnya mengacu ke tahap melahirkan, dimulai dari pembukaan leher rahim, bayi lahir, sampai observasi setelah melahirkan selesai. Kala persalinan terbagi menjadi empat, yaitu:

  • Kala I, yaitu proses pembukaan serviks dari 0-10 cm (lengkap). 
  • Kala II, yaitu proses pengeluaran janin.
  • Kala III, yaitu proses pengeluaran plasenta.
  • Kala IV, yaitu proses observasi kondisi Bunda dan bayi. 

Berbagai Tahap Kala dalam Persalinan Normal

Agar Bunda punya gambaran tentang keseluruhan kala persalinan normal, berikut penjelasan detailnya.

Kala I

Tahap ini dimulai saat kontraksi rahim yang sudah berlangsung teratur, menyebabkan terjadinya penipisan dan pembukaan serviks. Kala I merupakan tahapan persalinan yang paling panjang. 

Pada ibu yang baru pertama kali hamil, kala persalinan ini akan berlangsung lebih lama dibanding ibu yang pernah hamil sebelumnya. 

Dalam persalinan normal, kala I terbagi menjadi dua fase, yaitu:

  • Fase laten. Pada fase ini, Bunda akan mulai merasakan kontraksi ringan yang berlangsung selama 40-60 detik, dimulai dari setiap 15 menit lalu meningkat menjadi setiap 5 menit. Pada kala ini, lendir bercampur sedikit darah akan keluar dari vagina. 

Pembukaan serviks akan terjadi sepanjang 1-3 cm. Pada ibu yang hamil pertama kali, fase laten bisa memakan waktu 8-12 jam. Pada fase ini, Bunda tak perlu terburu-buru ke rumah sakit. Namun jika ketuban pecah atau keluar darah dalam jumlah banyak, maka sebaiknya Bunda segera berangkat ke rumah sakit.

  • Fase aktif. Pada fase ini, pembukaan serviks akan berlangsung mulai 4-10 cm (lengkap) karena bayi mulai turun ke jalan lahir. Kontraksi akan berlangsung lebih sering, cepat, dan intens sehingga terasa menyakitkan. Ini membuat serviks terbuka sekitar satu sentimeter per jam. Ketuban pecah banyak terjadi pada fase ini akibat kontraksi dan dorongan bagian tubuh bayi.

Fase ini biasanya berlangsung 4-8 jam, dan bisa berlangsung lebih lama untuk kehamilan pertama. Begitu fase ini dimulai, Bunda sebaiknya segera berangkat ke rumah sakit. Jika terasa sangat menyakitkan, maka Bunda bisa meminta suntikan epidural sebagai pengurang rasa sakit.

Bagian terakhir fase transisi biasanya disebut dengan fase transisi. Inilah fase yang paling menyakitkan karena kontraksi berlangsung 60-90 detik dan jaraknya semakin dekat. Jika Bunda sudah sangat ingin mengejan tapi pembukaan serviks belum sempurna, maka dokter atau bidan akan meminta Bunda untuk menahan dulu. Fase ini biasanya berlangsung 15-90 menit.

Kala II

induksi-persalinan-2

Setelah pembukaan serviks sempurna, maka bayi akan masuk ke jalur lahir dan ia siap untuk dilahirkan. Pada kala persalinan ini, dokter atau bidan akan mengatur waktu yang tepat di antara kontraksi untuk meminta Bunda mengejan untuk mendorong bayi keluar. Jadi, walaupun Bunda sudah sangat ingin mengejan, tapi sebaiknya menunggu arahan dari dokter atau bidan agar Bunda tidak kehabisan tenaga.

Ada masanya Bunda akan diminta untuk mengambil jeda dan tidak mengejan atau mendorong sama sekali. Ini dilakukan untuk memberi kesempatan vagina Bunda untuk merenggang sehingga tidak robek. Jika Bunda merasa tidak nyaman dengan satu posisi, maka saat jeda ini, Bunda bisa mengganti dengan posisi yang lain. 

Secara keseluruhan, proses melahirkan ini kemungkinan berlangsung selama 20 menit tapi bisa menjadi hitungan jam jika Bunda baru pertama kali melahirkan.

Bagi Bunda yang melahirkan pertama kali, kala II ini sebaiknya berlangsung tidak lebih dari 2 jam. Dan bagi Bunda yang melahirkan anak kedua dan seterusnya, kala II sebaiknya berlangsung tidak lebih dari 1 jam. Namun bagi Bunda dengan riwayat sesar sebelumnya (VBAC) maka kala II tidak boleh lebih dari 30 menit.

Panduan batasan waktu ini berguna bagi bidan ataupun dokter untuk membantu mengambil keputusan mengenai proses persalinan, apakah akan diteruskan atau dipercepat dengan bantuan alat atau bahkan melalui operasi sesar. Selain itu, makin lama si Kecil di jalan lahir melewati batas waktu yang direkomendasikan, maka makin besar risiko baik bagi bayi maupun bagi Bunda.

Setelah bayi berhasil dilahirkan dengan selamat, maka mulut dan hidung bayi akan dibersihkan agar ia dapat bernapas, dan tali pusarnya akan dijepit kemudian digunting. 

Setelah bayi dibersihkan dan tidak ada komplikasi saat dilakukan tes, maka Bunda dapat langsung memegang bayi dan melakukan inisiasi menyusui dini.

Kala III

Woman giving birth in delivery room of hospital

Setelah bayi lahir, Bunda masih harus mengeluarkan plasenta dari rahim. Proses kala persalinan ini berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir. Rahim Bunda masih akan berkontraksi tapi ringan dan tidak menyakitkan. Setelah plasenta keluar, dokter dan bidan akan memeriksa terlebih dahulu untuk memastikan bahwa tidak ada bagian plasenta yang tertinggal.

Jika dalam 30 menit plasenta tidak keluar, atau masih ada bagian plasenta yang tertinggal, maka kemungkinan Bunda akan menjalani prosedur manual plasenta atau kuret. Tindakan ini perlu dilakukan karena kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi yang serius bagi Bunda, yaitu terjadi pendarahan hebat yang bisa mengancam nyawa.

Kala IV

Pada tahap ini, Bunda akan diobservasi terlebih dahulu selama dua jam untuk memastikan tidak ada komplikasi yang terjadi setelah melahirkan. Tanda-tanda vital Bunda akan dipantau, dan juga kontraksi rahim.

Pada waktu ini Bunda mungkin akan merasakan perut masih terasa mulas dan sedikit nyeri, ini adalah tanda bahwa rahim Bunda bekerja dengan baik pasca melahirkan. Dan juga darah masih terasa mengalir sesekali dari jalan lahir. Hal ini wajar ya Bunda. Namun bila Bunda khawatir, Bunda bisa menyampaikan hal tersebut kepada dokter agar diperiksa.

Umumnya setelah melahirkan normal, Bunda akan menjalani perawatan terlebih dahulu di rumah sakit selama 1-2 hari. Manfaatkan waktu ini untuk banyak beristirahat sekaligus untuk mendekatkan diri dengan bayi Bunda. Selamat ya, Bun, kini si kecil sudah hadir di dunia! 

Sumber:

Mayo Clinic. 2020. Stages of labor and birth: Baby, it’s time!

Alodokter. 2021. Melahirkan Normal, Ini yang Harus Anda Ketahui

March of Dimes. 2019. Stages of Labour

By dr. Fella Halimah Pratami, Sp.OG

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *