Luluran Saat Hamil yang Aman dan Diperbolehkan

Walau tengah hamil, tapi Bunda tentu saja tetap ingin bisa merawat diri, termasuk perawatan kulit tubuh. Jika sebelum hamil Bunda terbiasa untuk luluran, bisa jadi Bunda tetap ingin bisa luluran saat hamil. Apa boleh ya, ibu hamil luluran?

Luluran dan Manfaatnya Bagi Kulit

Luluran atau body scrubbing adalah penggunaan produk lulur dengan cara digosokkan ke kulit tubuh untuk membersihkannya secara mendalam. Setiap harinya, berbagai kotoran, minyak, dan residu produk perawatan kulit menempel di kulit. Belum lagi sel-sel kulit mati yang bisa menumpuk di permukaan kulit karena belum juga luruh.

Mungkin Bunda menyangka bahwa semua ini dapat dibersihkan dengan mandi menggunakan sabun, tapi belum tentu. Kotoran, minyak, dan sel-sel kulit mati yang menyumbat pori-pori kadang sulit dibersihkan sehingga harus dilepaskan dengan luluran.

Luluran juga berfungsi meluruhkan sel-sel kulit mati yang ada di permukaan kulit. Setiap 28 hari, sel-sel kulit akan melakukan regenerasi dengan meluruhkan sel-sel kulit mati agar sel-sel kulit baru dapat naik ke permukaan kulit. Namun berbagai faktor dapat membuat proses ini berjalan lambat, sehingga peluruhan sel-sel kulit mati harus dibantu dengan luluran. 

Selain untuk membersihkan kulit tubuh dengan optimal dan membantu meluruhkan sel-sel kulit mati, luluran juga membantu menghaluskan tekstur kulit serta membuat warna kulit menjadi lebih cerah dan merata. Tak heran jika banyak perempuan yang rutin melakukan luluran.

Apakah Aman untuk Luluran Saat Hamil?

Secara mendasar, sebenarnya tidak ada larangan bagi ibu hamil untuk melakukan luluran. Hanya saja, ada beberapa hal yang harus Bunda perhatikan jika ingin luluran saat hamil, di antaranya:

  • Produk lulur

Bunda harus memastikan bahwa produk lulur yang akan digunakan aman digunakan oleh ibu hamil. Biasanya peringatan penggunaannya oleh ibu hamil dan menyusui tercantum di kemasan, tapi Bunda juga bisa menanyakan ke produsennya lewat akun resmi di media sosial atau chat dengan customer service.

Agar aman, Bunda lebih dianjurkan untuk menggunakan lulur dari bahan-bahan yang benar-benar alami dengan sedikit kandungan bahan kimia. Hindari penggunaan essential oil karena dapat menyerap sampai ke janin. Selain itu, ada beberapa jenis essential oil yang dapat memicu kontraksi pada ibu hamil. 

  • Proses luluran

Jika biasanya menggosok lulur di kulit dilakukan sambil memijat, maka luluran saat hamil sebaiknya tidak dipijat. Pijatan di tubuh ibu hamil, jika tidak dilakukan oleh terapis yang kompeten, berpotensi memberi dampak ke tubuh ibu hamil, bahkan bisa memicu kontraksi dini.

Karena itu, cukup usapkan lulur di permukaan kulit lalu gosokkan dengan lembut tanpa dipijat. Cara ini juga membuat kulit Bunda terhindar dari iritasi karena kulit ibu hamil cenderung lebih sensitif akibat pengaruh hormon kehamilan.

  • Area tubuh yang dilulur

Jika Bunda terbiasa luluran seluruh tubuh, maka saat hamil, batasi dulu lulurannya hanya di daerah kaki, tangan, dan leher. Hindari bagian punggung, pinggul, dan perut. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada kehamilan. 

Selesai luluran, bersihkan kulit dengan air hangat untuk merontokkan butiran lulur yang menempel di kulit. setelahnya, Bunda bisa langsung mengoleskan losion atau krim pelembap kulit tubuh agar kulit Bunda terjaga kelembapannya.

Jika Bunda memutuskan untuk tidak luluran saat hamil, maka Bunda bisa menggunakan cara lain untuk membersihkan kulit secara mendalam dengan menggunakan loofah, shower puff, atau waslap saat mandi. Namun tetap perhatikan agar tidak menggosok kulit terlalu keras karena dapat membuat kulit iritasi atau luka. 

Mengenai perawatan kulit tubuh dan wajah saat hamil, termasuk luluran saat hamil, ada baiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter kandungan dan dokter kulit agar bisa dilakukan dengan aman.

Sumber:

Klikdokter. 2020. Luluran Saat Hamil, Boleh atau Tidak? Ini Penjelasan Lengkapnya

Mom Junction. 2019. Is It Safe To Use Body Scrubs During Pregnancy?

Healthline. 2021. What Are the Benefits of Body Scrubs?

By dr. Fella Halimah Pratami, Sp.OG

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *