Berbagai Macam Posisi Janin dan Artinya

Saat si Kecil tumbuh selama kehamilan, mereka mungkin bergerak sedikit di dalam rahim Bunda. Kadang Bunda merasa ada gerakan yang bayi sedang berputar-putar di perut atau merasakan tendangan

Selama bulan terakhir kehamilan, bayi jadi lebih besar dan tidak memiliki banyak ruang gerak. Biasanya, dokter/bidan akan terus meninjau posisi bayi Bunda. Posisi bayi menjadi lebih penting saat Hari Perkiraan Lahir (HPL) semakin dekat. Ini karena si Kecil perlu mendapatkan posisi terbaik untuk mempersiapkan persalinan.

Karena itu perlu Bunda ketahui berbagai macam posisi janin si Kecil selama kehamilan.

Macam-macam Posisi Janin

kapan janin sudah kuat

Dalam dunia medis mengenai perihal posisi janin di dalam kandungan kita mengenal berbagai istilah yaitu fetal lie, fetal presentation, fetal attitude sama fetal position.

Fetal lie (letak janin)

Letak janin mengacu pada sumbu badan Bunda, yang dapat dibagi menjadi 3 yaitu, longitudinal (memanjang dari atas ke bawah atau sebaliknya), transversal (melintang dari kiri ke kanan atau sebaliknya) atau oblik (miring 45 derajat).

Fetal presentation (presentasi janin)

Bagian terendah dari janin mengacu pada jalan lahir Bunda. Bila letak janin memanjang, maka presentasi janin dapat berupa presentasi kepala dan presentasi bokong (sungsang). Terdapat tiga variasi posisi bayi sungsang:

  • Sungsang lengkap. Bokong mengarah ke jalan lahir (ke bawah), dengan kaki terlipat di lutut. Kaki berada di dekat bokong.
  • Frank sungsang. Bokong mengarah ke jalan lahir, tetapi kaki bayi lurus ke atas di depan tubuhnya, dan kaki berada di dekat kepala.
  • Kaki sungsang. Salah satu atau kedua kaki bayi mengarah ke bawah menuju jalan lahir. 

Posisi sungsang tidak ideal untuk melahirkan. Meskipun sebagian besar bayi sungsang dilahirkan sehat, mereka mungkin memiliki risiko cacat lahir atau trauma yang lebih tinggi selama persalinan.

Pada persalinan sungsang, kepala bayi merupakan bagian terakhir tubuhnya yang keluar dari vagina, sehingga lebih sulit untuk melewati jalan lahir. Posisi ini juga bisa menjadi masalah karena meningkatkan risiko terbentuknya lingkaran di tali pusat yang dapat menyebabkan cidera pada bayi jika dilahirkan melalui vagina.

Dokter Bunda biasanya akan mendiskusikan pilihan untuk mencoba mengubah bayi menjadi posisi kepala di bawah sebelum Bunda memasuki minggu-minggu terakhir kehamilan. Mereka mungkin menyarankan teknik yang disebut External Cephalic Version (ECV). Prosedur ini melibatkan pemberian tekanan pada perut Bunda. Akan timbul rasa tidak nyaman, tetapi itu tidak berbahaya. Detak jantung bayi akan dipantau dengan sangat ketat dan prosedur akan segera dihentikan jika terjadi masalah.

Teknik ECV berhasil sekitar separuh waktu. Jika ECV tidak bekerja, Bunda mungkin memerlukan operasi caesar untuk melahirkan bayi sungsang dengan aman. Hal ini terutama berlaku dalam kasus sungsang kaki.

Fetal attitude (sikap janin)

Sikap tulang belakang janin di dalam kandungan, yaitu dapat dalam sikap konveks (fleksi/ meringkuk) atau sikap konkaf (extensi atau meregang).

Fetal position (posisi janin)

Mengacu pada posisi janin terhadap jalan lahir Bunda. Dapat berada pada posisi kanan atau kiri dari jalan lahir, anterior (menghadap ke atas) dan posterior (menghadap ke punggung Bunda). 

  • Posisi anterior. Posisi anterior memperlihatkan dagu bayi terselip di dada dan kepalanya siap memasuki panggul. Bayi dapat melenturkan kepala dan lehernya, serta menyelipkan dagunya ke dada. Ini biasanya disebut sebagai oksipito-anterior, atau presentasi kepala. Bagian kepala yang tersempit dapat menekan leher rahim dan membantu membukanya saat melahirkan. Sebagian besar bayi umumnya menetap dalam posisi kepala di bawah sekitar kisaran 33 hingga 36 minggu. Ini adalah posisi yang ideal dan paling aman untuk melahirkan.
  • Posisi posterior. Biasa disebut posisi oksipito-posterior (OP), pada tahap pertama persalinan, sekitar sepersepuluh hingga sepertiga bayi berada dalam posisi ini. Sebagian besar bayi ini akan secara spontan memutar diri menghadap ke arah yang benar sebelum lahir. Namun dalam beberapa kasus, bayi tidak berputar. Bayi dalam posisi ini meningkatkan peluang Bunda untuk melahirkan dalam waktu lama atau bahkan persalinan menjadi macet sehingga dibutuhkan tindakan operasi caesar

Bisakah Mengubah Posisi Janin Bunda?

letak janin di perut sebelah mana

Bayi seringkali berguling-guling selama kehamilan. Bunda mungkin tidak akan merasakan gerakan mereka sampai pertengahan trimester kedua. Mereka akhirnya akan menetap di posisi untuk melahirkan, posisi idealnya adalah menunduk dan menghadap ke belakang pada minggu ke-36. Namun terdapat beberapa hal lainnya yang dapat mempengaruhi, yaitu kelenturan perut bunda, tebal lemak bunda, tebal otot perut bunda. Seringkali janin menjadi lebih fleksibel pada Bunda yang menjalani kehamilan ke 2 atau seterusnya. 

Semakin mendekat dengan persalinan, bayi mengendap lebih dalam ke panggul Bunda. Ini berarti lebih sedikit tekanan pada diafragma Bunda dan membuat lebih mudah untuk bernafas juga membawa lebih sedikit tendangan bayi ke tulang rusuk. Gejala ini juga menjadi salah satu tanda pertama bahwa tubuh Bunda bersiap-siap untuk melahirkan.

Sebelum tiba waktu tersebut, Bunda tidak perlu terlalu khawatir tentang posisi janin. Umumnya, bagi bayi saat di posisi posterior masih menyesuaikan posisi mereka sendiri selama persalinan dan sebelum tahap mendorong. Cobalah untuk tetap santai dan positif selama waktu ini.

Namun bila bayi tidak dalam posisi ideal sebelum tanggal persalinan, Bunda harus melakukan persalinan di rumah sakit untuk perawatan terbaik.

Keadaan darurat selama jenis persalinan ini perlu ditangani oleh tenaga medis ahli. Pastikan untuk berbicara dengan dokter jika Bunda memiliki kekhawatiran tentang posisi bayi Bunda saat HPL sudah semakin dekat.

Cara untuk Mengubah Posisi Janin

kapan janin terlihat

Terkadang, bayi mungkin tidak berada pada posisi yang benar untuk melahirkan. Penting untuk mengetahui apakah bayi Bunda tidak dalam posisi oksipito-anterior tepat sebelum lahir. Posisi bayi yang tidak tepat dapat menyebabkan komplikasi saat melahirkan.

Untuk membantu mencegah hal tersebut, ada beberapa metode yang dapat Bunda gunakan untuk mengarahkan si Kecil ke posisi yang tepat:

  • Knee chest position (bersujud)
  • Saat Bunda duduk, coba miringkan panggul ke depan bukan ke belakang.
  • Luangkan waktu untuk duduk di atas gym ball atau birth ball.
  • Pastikan pinggul Bunda selalu lebih tinggi dari lutut saat duduk.
  • Jika pekerjaan Bunda membutuhkan banyak duduk, istirahatlah secara teratur untuk bergerak.
  • Saat duduk di mobil, duduklah di atas bantal untuk mengangkat dan memiringkan pantat Bunda ke depan.
  • Berlutut (seperti sedang mengepel lantai) selama beberapa menit setiap kali. Cobalah ini beberapa kali sehari untuk membantu memindahkan bayi ke posisi anterior.

Memang pada kenyataannya, tips ini tidak selalu berhasil. Jika bayi Bunda tetap dalam posisi posterior saat persalinan dimulai, itu mungkin karena bentuk panggul Bunda. Dalam beberapa kasus, operasi caesar akan diperlukan. 

Sumber: 

William Obstetric Textbook 25th ed.

Healthline. 2018. What Your Baby’s Position in the Womb Means

Cleveland Clinic. 2020. Fetal Positions for Birth.

Medical News Today. 2018. Different baby positions during pregnancy: What to know

By dr. Andri Welly, Sp. OG

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *