Saat mendekati hari kelahiran si Kecil, Bunda dan keluarga pasti ingin mempersiapkan segalanya agar persalinan dapat berjalan dengan lancar. Tak jarang, orang di sekitar Bunda pun menyarankan untuk mengonsumsi makanan tertentu agar cepat kontraksi seperti kurma, rumput fatimah, nanas dan beberapa makanan lainnya.
Namun, apakah hal tersebut benar atau hanya mitos? Supaya lebih jelasnya, yuk kita bahas satu persatu, Bun.
Kurma
Buah yang manis dan sering diidentikkan dengan negara timur tengah ini memang dipercaya dapat memicu kontraksi alami pada ibu hamil. Hal ini pun telah terbukti oleh beberapa penelitian, Bun.
Menurut penelitian yang dilakukan Jordan University of Science dalam Journal of Obstetric and Gynecology yang diterbitkan tahun 2011, wanita yang mengonsumsi setidaknya 6 buah kurma selama 4 minggu sebelum hari perkiraan lahir memiliki durasi persalinan normal yang lebih cepat, pembukaan serviks yang lebih besar, dan selaput ketuban yang utuh saat tiba di rumah sakit.
Namun, walaupun kurma dianggap sebagai makan yang mempercepat kontraksi pada ibu hamil, bukan berarti Bunda tak boleh memakannya di awal kehamilan. Kurma merupakan buah yang aman dikonsumsi selama kehamilan. Selain itu, kurma mengandung vitamin, mineral, serta kaya akan antioksidan baik bagi kesehatan Bunda serta janin.
Minyak jarak
Minyak jarak atau castor oil merupakan minyak yang berasal dari biji tanaman jarak (Ricinus Communis). Minyak ini biasanya digunakan sebagai obat sembelit, gangguan kulit, serta radang.
Selain untuk pengobatan, minyak jarak juga dikenal sebagai pemicu kontraksi pada ibu hamil. Menurut penelitian University of Texas Southwestern Medical Center, minyak jarak dapat merangsang gerakan pada usus yang bisa mengiritasi rahim sehingga mengakibatkan kontraksi. Namun, kontraksi ini sebenarnya merupakan kontraksi yang diakibatkan gangguan pencernaan, bukan kontraksi persalinan.
Minyak jarak memang dapat menyebabkan kontraksi saat hamil namun tidak efektif dan aman untuk kehamilan. Selain itu, kontraksi yang dihasilkan dari mengonsumsi minyak jarak dapat cenderung tidak teratur dan menyakitkan sehingga dapat membuat bayi stres, sehingga berbahaya untuk kehamilan. Tak hanya itu saja, bagi ibu hamil dengan sistem pencernaan yang sensitif, mengonsumsi minyak jarak dapat menimbulkan gejala diare dan muntah. Jika kondisi ini dibiarkan, hal ini dapat menyebabkan dehidrasi yang justru berbahaya bagi kehamilan.
Makanan pedas
Mungkin Bunda pernah mendengar bahwa ibu hamil sebaiknya mengonsumsi makanan pedas agar cepat kontraksi karena makanan pedas dapat membuat perut mulas. Namun anggapan ini belum terbukti secara ilmiah, Bun. Secara medis, makanan yang masuk ke lambung tidak ada hubungannya dengan kerja otot rahim.
Bagi Bunda yang memiliki penyakit maag, makanan pedas justru akan membuat penumpukan gas di lambung sehingga Bunda akan merasa mual dan dapat menjadi pemicu penyakit lambung yang lebih serius seperti GERD (gastroesophageal reflux disease).
Durian
Buah yang memiliki aroma unik ini juga sering dianggap sebagai makanan yang dapat mempercepat kontraksi. Tapi ternyata hal ini hanya mitos belaka, Bun. Sampai sekarang belum ada penelitian bahwa durian dapat menimbulkan kontraksi persalinan.
Durian pun sebenarnya aman dikonsumsi oleh ibu hamil karena mengandung berbagai nutrisi yang baik bagi kehamilan seperti asam folat, magnesium, kalsium, serat, vitamin A, vitamin E dan nutrisi lainnya. Namun, jika Bunda ingin makan durian saat hamil, sebaiknya jangan dikonsumsi secara berlebihan ya, Bun.
Nanas
Buah nanas sering dianggap tidak aman bagi ibu hamil karena dapat menyebabkan keguguran. Beberapa teori juga mengatakan bahwa enzim bromelain pada nanas dapat melunakan dinding serviks sehingga memicu kontraksi. Namun, sebenarnya teori tersebut belum didukung oleh bukti klinis, Bun.
Bunda pun boleh saja mengonsumsi nanas selama kehamilan karena nanas mengandung nutrisi yang lengkap seperti vitamin A, vitamin C, magnesium, zat besi, natrium dan nutrisi lainnya. Tapi jangan makan berlebihan karena mengonsumsi terlalu banyak nanas dapat mengakibatkan diare dan gangguan pencernaan.
Rumput Fatimah
Rumput fatimah atau Labisia Pumila merupakan tanaman herbal yang dipercaya memiliki manfaat untuk meningkatkan libido wanita, mengatasi gejala pascamenopause, dan meredakan kram perut saat menstruasi. Selain itu, kabarnya tanaman ini dapat mempercepat terjadi kontraksi.
Ternyata hal tersebut belum terbukti kebenarannya, Bun. Rumput Fatimah dapat merangsang hormon oksitosin yang menjadi pemicu kontraksi, namun kadar oksitosin dalam tanaman ini tidak dapat diketahui secara pasti dan dikontrol oleh dokter, sehingga sulit untuk mengetahui dosis dan indikasi tepat.
Penggunaan rumput fatimah secara sembarangan justru dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur atau berujung pada kejadian yang tidak diinginkan misalnya meninggalnya janin dalam kandungan dan rahim yang robek karena kontraksi yang berlebihan. Tak hanya itu saja, mengonsumsi obat-obatan herbal seperti rumput fatimah dapat meningkatkan risiko cacat lahir pada janin karena kandungannya belum tentu aman untuk ibu hamil.
Mengonsumsi makanan tertentu secara berlebihan agar cepat kontraksi bukanlah pilihan bijak, Bun. Hal ini justru dapat membahayakan kesehatan Bunda, meningkatkan risiko gangguan kehamilan bahkan keguguran. Konsultasikan terlebih dahulu ke dokter mengenai rekomendasi makanan pemicu kontraksi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Untuk melancarkan proses persalinan, Bunda dapat menggunakan cara yang lebih aman seperti senam ibu hamil, yoga, berhubungan suami istri, atau pijat perineum. Cara ini dinilai lebih aman dan juga lebih bermanfaat agar proses persalinan Bunda lancar dan si Kecil dapat lahir dengan selamat.
Sumber:
What to Expect. 2020. Can Certain Foods Induce Labor?
Webmd. 2020. Natural Ways to Induce Labor
Healthline. 2020. Is Eateing Dates During Pregnancy Safe – and Can it Help Labor?
Medical News Today. 2020. What Are The Risk of Using Castor Oil to Induce Labor?