Tips Berdamai dengan Mertua yang Bisa Bunda Lakukan

Saat menikah, kita tidak hanya menjalin hubungan dengan pasangan saja, namun juga dengan keluarga pasangan. Keluarga pasangan akan menjadi bagian dari keluarga kita. Demikian pula sebaliknya. Semua orang berharap akan menjadi bagian dari keluarga besar yang hangat dan menerima dengan tangan terbuka.

Akan tetapi, tidak semua keluarga memiliki nilai-nilai yang sama. Seringkali perbedaan latar belakang, kebiasaan, sifat, dan nilai-nilai dalam keluarga menimbulkan perselisihan antar mertua dan menantu, yang dapat berlangsung jangka panjang. Tidak sedikit cerita mengenai hubungan menantu dan mertua yang sering berselisih paham dan bahkan tidak saling bicara lagi.

Apakah Bunda salah satunya? Jika Bunda sedang merasakan kondisi di atas, pastinya keadaan ini membuat Bunda tidak tenang dan bingung untuk memperbaiki hubungan. Walau jengkel, namun juga ada rasa tidak nyaman karena mertua adalah orangtua suami yang harus dihormati. Oleh karena itu, kali ini kami akan membagikan beberapa tips cara memperbaiki hubungan dengan mertua yang bisa Bunda praktekkan. Apa saja itu? Simak di bawah ini.

Biarkan suami yang bicara

Jika mertua cenderung ikut campur urusan rumah tangga dan Bunda merasa tidak nyaman untuk mengatakan langsung atau khawatir akan menimbulkan konflik, maka Bunda mintalah bantuan suami untuk membicarakannya dengan mertua. Tentu sebelumnya, Bunda dan suami perlu memiliki satu visi dan satu suara. Minta suami untuk memberitahukan gagasan dan harapan Bunda dan suami kepada mertua. Bagaimanapun suami adalah anak kandung dari mertua Bunda, sehingga cara penyampaian suara suami lebih mudah diterima dibandingkan suara Bunda.

● Rencanakan aktivitas bersama yang menyenangkan

Tentunya sebagai seorang menantu, mengunjungi mertua sesekali merupakan kewajiban dan pasti terjadi. Bunda tidak bisa terus mengelak dan menghindar untuk bertemu dengan mertua. Akan tetapi, tentunya menghabiskan waktu bersama mertua yang berkonflik pasti terasa tidak nyaman dan waktu terasa berjalan sangat lama. Alih-alih cemberut dan bersungut-sungut, Bunda bisa coba mencari aktivitas bersama yang dapat dinikmati oleh Bunda dan mertua.

Cari tahu apa kegiatan yang disukai mertua dan bisa dinikmati juga oleh Bunda. Bunda bisa merencanakan masak bersama atau berkebun bersama dengan mertua saat hari kunjungan tiba. Dengan membuat aktivitas bersama, komunikasi dan hubungan Bunda dengan mertua bisa berkembang lebih baik. Kegiatan-kegiatan yang menyenangkan pun membuat waktu terasa cepat berlalu.

● Bicarakan dengan lembut

Mertua memang orangtua dan kita harus menghormatinya, namun tidak semua aturan serta keinginan mertua harus dipenuhi. Terutama bila berbeda dengan nilai yang Bunda terapkan dalam keluarga. Bunda bisa menolak atau mengutarakan keberatan langsung kepada mertua secara asertif. Misalnya saja keberatan Bunda dalam hal intervensi mendidik anak atau mengurus rumah tangga, maka sampaikan dengan nada bicara yang halus dan sopan. Cobalah mengajak mertua untuk bicara dalam kondisi yang nyaman dan upayakan tidak menyalahkan maupun menyerang mertua. 

● Hindari pembicaraan dengan topik yang sensitif

Cara memperbaiki hubungan dengan mertua salah satunya adalah dengan mengalihkan topik pembicaraan sensitif. Bunda maupun mertua akan kembali saling bersitegang bila memaksakan diri. Jika mertua terus bertanya tentang kapan Bunda dan suami diberi keturunan, Bunda bisa segera mengalihkan topik ini dengan halus. Bunda bisa kembali bertanya pada mertua, bagaimana cerita suami saat kecil? Pastinya semua ibu akan sangat senang membicarakan masa kecil anaknya. Bunda bisa menggunakan jurus mengalihkan topik ini sebagai perubah suasana hati mertua.

● Ambil hati mertua

Semua orang suka diberi hadiah, maka Bunda dapat mencoba mengambil hati mertua dengan cara ini. Bunda bisa coba memikirkan apa yang menjadi kesukaan mertua. Jenis makanan apa yang disukai beliau? Jika mertua menyukai kue dengan jenis dan merek tertentu, Bunda bisa membawanya saat kunjungan ke rumah mertua di akhir pekan. Hadiah-hadiah kecil bisa membuat mertua merasa diperhatikan, lho! 

● Buat janji temu dan ajak mertua untuk berdiskusi

Jika Bunda dan mertua baru saja melewati pertengkaran hebat, Bunda bisa coba kontak mertua untuk melakukan rekonsiliasi. Tidak ada salahnya meminta maaf untuk kejadian sebelumnya yang kurang menyenangkan. Meminta maaf bukan berarti kalau kok! 

Setelah meminta maaf, Bunda bisa menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian mertua kepada Bunda dan keluarga. Saat sesi ini, Bunda bisa menyelipkan pendapat Bunda tentang konflik yang baru saja terjadi, dengan nada yang lembut. Ajak mertua berdiskusi bagaimana masalah ini dapat diselesaikan bersama. Ungkapkan bahwa pendapatnya akan menjadi pertimbangan untuk Bunda.

Pada dasarnya tidak ada menantu dan mertua yang senang untuk terus berada di hubungan yang penuh konflik. Cobalah untuk memperbaiki hubungan dengan memperbaiki komunikasi antar menantu dan mertua. Tentunya proses ini tidak dapat instan ya Bunda. Butuh usaha dan kesabaran untuk membuahkan hasil manis kedepannya. Selamat mencoba!

Sumber:

Love to Know. 11 Tips for Getting Along With Your Mother-in-Law

Psychology Today. 2019. Ten Tips for Getting Along With Your Mother-in-Law

Your Tango. 2018. 8 Small But Powerful Ways To Fix Your Toxic Relationship With Your In-Laws

By Mardiana Hayati Solehah, M. Psi, Psikolog

Psikolog Klinis

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *