Menjadi orangtua merupakan tugas yang sangat sulit. Tidak cukup hanya dengan memberikan materi pada anak. Bunda dan Ayah dituntut juga untuk memberikan kasih sayang dan perhatian yang cukup kepada anak. Selama fase tumbuh kembang, anak membutuhkan perhatian dan kehadiran orangtua, untuk mengasihi dan membimbing.
Semua orangtua berharap memberikan kasih sayang yang penuh untuk anak-anak mereka. Akan tetapi, kesibukan orangtua, masalah dalam pernikahan, kondisi finansial, ataupun masalah emosional yang dialami oleh salah satu atau kedua orangtua, dapat membuat anak-anak menjadi terabaikan, baik disadari atau tidak disadari. Anak-anak yang kurang mendapatkan kasih sayang bisa menunjukkan beberapa perilaku berikut ini :
Ciri-ciri Anak Kurang Kasih Perhatian
Sering kali tidak disadari oleh orang tua, perilaku anak bisa menunjukkan tanda-tanda bahwa anak sebenarnya kurang kasih sayang dan perhatian. Sering kali orang tua hanya menganggap perilaku negatif anak sebagai tanda anak nakal dan suka melawan. Coba cek beberapa tanda anak kurang perhatian di bawah ini.
● Mudah marah
Coba Bunda perhatikan perilaku anak yang satu ini. Apakah anak mudah marah jika tidak diberikan apa yang diinginkan? Apakah anak mudah marah jika dilarang atau ditegur? Apakah anak gampang tersinggung, bahkan untuk hal-hal kecil?
Anak kurang perhatian biasanya menunjukkan perilaku mudah marah tanpa mau mendengarkan dan menerima penjelasan dan arahan orang tua. Mereka pun sukar diajak berkomunikasi dengan tenang. Hal ini umumnya disebabkan karena mereka jarang mendapatkan perhatian saat meminta atau bicara dengan tenang, namun lebih diperhatikan saat marah maupun berteriak. Akhirnya timbul kebiasaan pada anak untuk marah-marah, sebagai upaya untuk menarik perhatian orangtua.
BACA: Lakukan Ini Jika Anak Marah
● Anak tidak mencari orang tua saat sedih
Ciri anak kurang perhatian lainnya adalah anak tidak mencari orang tua saat sedang sedih. Wajarnya, saat anak merasa tidak nyaman atau bersedih, anak akan berlari mencari orang tua atau pengasuhnya untuk memperoleh ketenangan. Akan tetapi, pada anak yang kurang perhatian dan kasih sayang, mereka cenderung tidak mencari orang terdekatnya. Mereka cenderung memendam perasaannya atau melampiaskannya pada barang-barang di sekitarnya. Kondisi ini disebabkan karena anak merasa tidak aman untuk terbuka dengan orangtua maupun pengasuh akibat gagal terbentuknya ikatan yang sehat antara orangtua-anak.
● Anak enggan disentuh
Umumnya anak sangat suka sentuhan seperti dipeluk dan dicium oleh orang tua atau orang terdekatnya. Jika anak cenderung menunjukkan perilaku menolak sentuhan atau bahkan tidak suka berada di dekat orang tua, bisa jadi ini menjadi salah satu tanda anak kurang perhatian. Orang tua dan orang terdekat tidak lagi menjadi sosok nyaman yang bisa dipercaya sehingga anak cenderung tidak mau disentuh.
● Anak cenderung dingin dan menjaga jarak
Anak yang kurang perhatian orang tua juga cenderung kurang kooperatif saat berinteraksi dengan keluarga, bahkan kerap menjaga jarak dengan menolak ikut serta dalam kegiatan-kegiatan keluarga. Anak-anak yang tidak tercukupi kebutuhan afeksinya kerap tertutup dan hanya menjawab singkat saat ditanya oleh orangtua atau bahkan tidak mau menjawab sama sekali. Mereka juga kurang ekspresif dalam menunjukkan emosi-emosi positif, seperti tersenyum maupun tertawa.
● Anak menjadi lebih agresif
Pada anak yang berusia lebih kecil, mereka memang masih belajar mengendalikan diri, sehingga sesekali menunjukkan perilaku agresif, terutama bila marah. Akan tetapi jika perilaku agresif ini muncul terus-menerus tanpa pemicu dan sangat sulit dihentikan, ini bisa menjadi salah satu tanda anak kurang kasih sayang dan perhatian, terutama bila sebelumnya anak tidak menunjukkan perilaku agresif. Perilaku kasar ini tidak hanya berlangsung pada lingkungan pertemanan anak namun juga pada lingkup keluarga dan orang dewasa. Anak tidak segan untuk memukul, melempar barang pada teman atau orang dewasa di sekitar tanpa merasa bersalah.
● Mudah takut dan cemas
Tanda anak kurang kasih sayang lainnya yang dapat dilihat adalah anak cenderung banyak kecemasan dan rasa takut dalam dirinya. Kondisi ini menyebabkan mereka dapat mengalami kesulitan bersosialisasi dan ragu-ragu mengambil keputusan maupun mencoba hal baru. Kecemasan yang berlebihan tersebut muncul karena anak-anak merasa tidak memiliki kelekatan dengan figur orangtua, sehingga sukar mempercayai orang lain dan cenderung berpikiran negatif akan diri sendiri maupun lingkungan sekitar.
● Anak cenderung kurang percaya diri
Anak yang penuh kasih sayang dan apresiasi oleh orang tua umumnya hidup lebih percaya diri dan yakin akan kemampuan dirinya. Berbeda dengan anak yang kurang perhatian. Anak yang kurang perhatian dan kasih sayang cenderung tidak percaya pada kemampuan diri sendiri sehingga banyak tertinggal dari teman sebayanya.
● Anak tampak tidak terawat
Ciri-ciri anak kurang perhatian yang paling tampak adalah anak terlihat tidak terawat. Umumnya anak yang jarang diperhatikan seringkali tampak lusuh, rambut berantakan, tidak memikirkan penampilan diri, dan berantakan. Anak juga cenderung malas mandi atau menjaga kebersihan diri karena kurang diperhatikan dan kurang pengawasan dari orang tua. Mereka juga kurang memperhatikan rawat diri, seperti makan teratur, makan bergizi, tidur cukup, dan sering lalai menjalankan tugas sehari-hari, seperti mengerjakan pekerjaan rumah.
● Anak tampak kurang bersemangat
Jika anak sering tampak kurang bersemangat dan tidak mood menjalani hari-harinya, mungkin saja anak kurang kasih sayang. Anak kurang antusias dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang disukainya maupun hal-hal yang disenanginya juga merupakan indikator yang perlu diwaspadai. Kurangnya perhatian dari orang terdekat membuat anak dapat mengalami penurunan motivasi, bahkan rentan menimbulkan gangguan emosi bila terus dibiarkan.
Jika Ayah-Bunda melihat tanda-tanda di atas pada anak, sebaiknya Bunda dan Ayah mulai waspada dan intropeksi diri. Apakah waktu dan kehadiran orang tua sudah cukup untuk anak? Apakah kebutuhan-kebutuhan afeksi anak sudah terpenuhi? Bila belum, Bunda dan Ayah sebaiknya meluangkan waktu untuk pelan-pelan kembali menjalin kedekatan kembali dengan anak, melalui komunikasi dua arah dan melakukan kegiatan-kegiatan bersama. Carilah bantuan profesional bila Ayah-Bunda memiliki masalah emosi, masalah dalam pernikahan, atau perilaku anak sudah cukup mengkhawatirkan.
BACA: Bagaimana Cara Efektif Memuji dan Memarahi Anak
Sumber:
Patient. 2019. Child attachment disorder
Exploring Your Mind. 2018. 3 signs of lack of affection in children