Kapan Anak Perlu Konsumsi Obat Cacing?

Dilansir dari World Health Organization, lebih dari 1,5 miliar orang-orang di seluruh dunia terinfeksi cacing yang ditularkan melalui tanah. Infeksi ini umum terjadi di daerah tropis dan subtropis, dengan jumlah terbesar terjadi di sub-Sahara Afrika, Amerika, Cina dan Asia Timur.

Pada tahun 2017, WHO menerbitkan pedoman tentang pengobatan skala besar pada kelompok populasi yang berisiko terinfeksi cacing. Pedoman tersebut sebagian besar mendukung pencegahan dengan cara mengonsumsi obat cacing secara rutin.

Setiap 6 bulan sekali, anak-anak dianjurkan mengonsumsi obat cacing oleh pemerintah. Obat cacing ini biasanya bisa Bunda dapatkan secara gratis dari Puskesmas terdekat bersamaan dengan vitamin A. 

Banyak dari Bunda yang mungkin menanyakan apakah obat cacing wajib dikonsumsi oleh anak? Lalu, kapan anak perlu konsumsi obat cacing? Di sini, kami akan menjelaskan mengenai manfaat obat cacing untuk anak serta waktu pengonsumsiannya. 

Kenapa Anak Perlu Konsumsi Obat Cacing? 

Berdasarkan Kemenkes RI tahun 2006, hasil survei yang dilakukan Subdit diare menunjukkan prevalensi infeksi cacing dengan angka 2,2% – 96,3%. Dalam survei diketahui infeksi cacing paling banyak terjadi pada anak usia sekolah 5-14 tahun.

Kebanyakan anak yang terkena infeksi cacing umumnya berada dalam lingkungan dengan sanitasi buruk, lingkungan yang kotor, perumahan yang padat penduduk, serta tanah yang lembap.

Namun, sebenarnya tak hanya anak-anak yang tinggal di lingkungan itu saja yang bisa terkena infeksi cacing. Bahkan, anak yang tinggal di lingkungan elite sekalipun juga mungkin terkena infeksi cacing. 

Infeksi cacing dapat ditularkan lewat berbagai cara, mulai dari makanan atau minuman yang tercemar telur cacing hingga melalui tanah yang disebut juga soil transmited helminthiasis.

Infeksi cacing dapat menyebabkan berbagai masalah, mulai dari lemas, tidak bersemangat, sering mengantuk, pucat, hingga tampak kurang gizi. Banyak juga anak-anak yang menjadi tidak nafsu makan atau malah banyak makan, tetapi berat badannya tidak naik-naik. 

Bila anak cacingan, cacing dapat menyerang mukosa usus dan mengisap makanan (karbohidrat dan protein) serta darah dalam tubuh anak. Pada jangka panjang, anak bisa kekurangan gizi, bahkan pertumbuhan fisik dan otaknya pun dapat terganggu. 

Kapan Anak Perlu Konsumsi Obat Cacing?

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemberian obat cacing dapat dimulai sejak anak usia 2 tahun. Hal ini lantaran anak umur 2 tahun sudah mulai bisa berjalan dan bereksplorasi dengan lingkungan luar. Anak sudah mulai penasaran dengan benda-benda di sekitarnya sehingga besar kemungkinan terjadi kontak dengan tanah yang merupakan sumber penularan infeksi cacing. 

Pemberian obat cacing dapat diulang setiap 6 bulan sekali. Lalu, untuk daerah non-endemis pemberian obat cacing harus diberikan sesuai indikasi dan sesuai pemeriksaan dokter. 

Apa Obat Cacing yang Direkomendasikan? 

Obat-obatan yang direkomendasikan WHO antara lain adalah albendazole (400 mg) dan mebendazole (500 mg). Kedua obat tersebut dinilai efektif, murah dan mudah diberikan oleh tenaga non-medis (misalnya guru). WHO telah melalui pengujian keamanan yang ekstensif dan telah digunakan pada jutaan orang dengan efek samping yang minimal.

Albendazole atau mebendazole disumbangkan ke kementerian kesehatan nasional melalui WHO di semua negara endemik untuk pengobatan semua anak usia sekolah. Maka dari itu, jika sekolah tidak menyediakan obat cacing, Bunda cukup pergi ke puskesmas terdekat untuk meminta obat cacing secara gratis. Namun, obat cacing gratis dari pemerintah umumnya memiliki jadwal sendiri dan tidak dapat diminta sewaktu-waktu.

Selain dua obat tersebut, ada pula Ivermektin generik untuk pengendalian S. stercoralis yang tersedia dengan harga terjangkau sejak tahun 2021.

Cara Mencegah Infeksi Cacing pada Anak

Ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan di rumah untuk menghindari anak terkena infeksi cacing, yaitu:

  1. Mencuci tangan sebelum makan
  2. Menggunting kuku anak seminggu sekali
  3. Mencuci bersih sayuran, buah sebelum dikonsumsi atau dimasak
  4. Menjaga anak supaya tidak memasukkan tangan ke mulut setiap kali habis memegang tanah atau fasilitas umum lainnya
  5. Menjaga kebersihan area rumah

Sumber:

IDAI. 2017. Kapan Balita Perlu Minum Obat Cacing ?

Kompas.com 2016. Waspadai Cacingan Bisa Mengganggu Kecerdasan Anak

WHO. Paediatric chewable medicine promises improved treatment against intestinal worms

By dr. Fatimah Hidayati, Sp.A

Dokter Spesialis Anak

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *