Mitos atau Fakta: ASI Sulit Keluar Setelah Operasi Caesar

Setiap ibu pasti menginginkan yang terbaik untuk buah hatinya. Begitu pula dengan pemberian ASI eksklusif untuk bayi agar mereka mendapatkan nutrisi terbaik secara alami dari tubuh ibu. Namun, ada yang mengatakan jika ibu melahirkan secara caesar, ada kemungkinan ASI akan sulit keluar atau bahkan tidak keluar sama sekali.

Hal ini tentu membuat ibu yang berencana melahirkan caesar menjadi khawatir. Akan tetapi, Bunda tak perlu takut. ASI sulit keluar setelah operasi caesar hanyalah mitos. ASI mampet atau tidak keluar bukan dipengaruhi dari proses persalinan. 

Proses Terbentuknya ASI

asi belum keluar bayi minum apa

Proses produksi ASI dimulai pada minggu-minggu pertama kehamilan. Ketika embrio baru berusia 6 minggu, aliran estrogen menyebabkan kelenjar susu membengkak dan tumbuh. Ketika kadar estrogen dan progesteron meningkat pada kehamilan, begitu pula jumlah saluran susu yang ditemukan di payudara wanita.

Pada trimester ketiga kehamilan, saluran di payudara wanita telah memproduksi kolostrum selama berminggu-minggu.  Hormon prolaktin menggunakan protein, gula dan lemak dari suplai darah untuk memproduksi kolostrum dan akhirnya ASI.  Namun, estrogen dan progesteron yang diproduksi oleh plasenta bayi menjaga kadar prolaktin tetap rendah.

Setelah plasenta dikeluarkan, kadar estrogen dan progesteron wanita akan menurun. Hal ini memungkinkan prolaktin untuk memulai produksi ASI. Rata-rata, produksi susu melonjak pada hari ketiga atau keempat setelah melahirkan.

Kenapa ASI Lebih Sulit Keluar pada Ibu yang Melahirkan Caesar?

Wanita yang melahirkan secara alami atau melalui operasi caesar memiliki perubahan hormonal yang sama. Apapun jenis persalinannya, tubuh wanita sudah diciptakan untuk memproduksi susu.  

Akan tetapi, meski proses biologisnya sama, perawatan pascapersalinan sering kali berbeda. Operasi caesar memang memiliki beberapa kesulitan, salah satunya karena luka pascaoperasi yang menyakitkan dapat membatasi gerak Bunda. Hal ini kemudian bisa meningkatkan stres sehingga menurunkan suplai ASI setelah operasi caesar.

Stres fisik dan mental terbukti menghambat pelepasan oksitosin (hormon cinta) yang memungkinkan tubuh wanita untuk rileks dan menghasilkan susu.

Selain itu, biasanya, bayi yang lahir lewat persalinan caesar juga tidak bisa langsung melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) karena kondisi yang ada dalam ruang operasi. Jadi, berkurangnya proses skin to skin serta rangsangan payudara pada awal kelahiran bisa juga menyebabkan ASI jadi lebih sulit keluar.

Namun, dengan dukungan dan teknik yang tepat, Bunda bisa berhasil menyusui setelah operasi caesar. Jadi, ibu yang melahirkan caesar bukan berarti tidak bisa menyusui secara langsung.

Apakah Operasi Caesar Mengubah Produksi ASI Wanita?

Beberapa wanita menemukan bahwa operasi caesar menunda produksi ASI, padahal hal ini tidak benar. Produksi ASI antara ibu yang melahirkan caesar dan pervaginam (normal) sama saja. 

Seberapa Cepat Bunda Bisa Menyusui setelah Operasi Caesar?

Cara Menghemat Pengeluaran

Biasanya, Bunda akan diarahkan ke ruang pemulihan terlebih dahulu sesaat setelah selesai operasi. Pada saat yang sama, bayi akan dibawa untuk dibersihkan, menjalani serangkaian tes dan diperiksa. Setelah itu, barulah bayi akan dibawa ke kamar untuk disusui. 

Untuk pertama-tama, Bunda mungkin memerlukan bantuan dari perawat, doula, bidan, atau suami untuk perlekatan pertama. Biasanya sebelum bayi masuk ke kamar, Bunda juga diminta untuk menggerakkan badan agar bisa menyusui bayi dengan lebih baik. 

Namun, perlu diingat proses ini hanya bisa dilakukan pada ibu yang menjalani persalinan caesar dengan epidural (anestesi regional) untuk operasi, bukan anestesi umum. Ibu yang mendapatkan anestesi umum kemungkinan akan terlalu pusing untuk segera menyusu. 

Cara Melancarkan ASI setelah Melakukan Operasi Caesar

ibuprofen untuk ibu menyusui

Bila ASI Bunda tak langsung keluar setelah menjalani operasi, Bunda tak perlu khawatir atau sedih. Ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk melancarkan ASI.

  1. Minta obat pengurang rasa sakit

Setiap orang memiliki kemampuan menerima rasa sakit yang berbeda-beda. Jika Bunda tidak tahan dengan rasa sakit pascaoperasi, tak ada salahnya untuk meminta obat nyeri yang aman untuk ibu menyusui.

Jika rasa sakit berkurang, Bunda pun bisa meminimalkan stres yang ada. Dengan begitu, menyusui pun diharapkan dapat lebih lancar. 

  1. Lakukan hal yang Bunda sukai

Keluarnya ASI berhubungan erat dengan hormon oksitosin. Jadi, coba lakukan hal yang sekiranya membuat Bunda senang dan tidak stres, seperti mendengarkan musik santai, meminum secangkir teh, atau menggunakan minyak esensial. Dengan begitu, Bunda bisa mendapatkan suasana hati yang santai sebelum menyusui atau memompa.

  1. Minta dukungan sekitar

Saat melahirkan, jangan ragu untuk meminta dukungan atau bantuan dari keluarga maupun pasangan. Dukungan sangat penting untuk bisa membantu Bunda lebih cepat pulih pascaoperasi. 

  1. Lakukan pijat laktasi

Biasanya, jika ASI sulit keluar, Bunda akan ditawarkan pijat laktasi oleh pihak rumah sakit. Namun, ada juga yang tidak. Jika begitu, Bunda bisa melakukan pijat laktasi sendiri atau dibantu oleh pasangan. Pijat laktasi ini dinilai mampu secara efektif membantu produksi ASI jadi lebih lancar.

Sumber

Parents. 2019. 7 Facts About Breastfeeding After a C-Section

Nourisher. 2018. Does Having a C-Section Affect Your Breast Milk Supply?

By dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp.GK

Dokter Spesialis Gizi Klinik & Konselor Laktasi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *