Kenali Penyebab Janin Meninggal Dalam Kandungan

Dalam beberapa kasus, janin tidak dapat berkembang di dalam kandungan sehingga meninggal. Apa penyebab janin meninggal dalam kandungan, lalu bagaimana mencegahnya? Temukan dalam paparan berikut ini.

Berdasarkan usianya di dalam kandungan, ada dua istilah yang digunakan untuk menyebut janin meninggal dalam kandungan. Bila usianya di bawah 20 minggu, maka disebut sebagai keguguran atau miscarriage.

Sementara untuk janin yang meninggal dalam kandungan di atas usia 20 minggu hingga masa persalinan, disebut dengan Intrauterine Fetal Death (IUFD) atau stillbirth.

Faktor Penyebab Janin Meninggal dalam Kandungan

janin bernapas di dalam rahim
  • Komplikasi kehamilan dan persalinan

Seperti kelahiran prematur, kehamilan yang lewat waktu, kehamilan kembar, maupun adanya cedera atau kecelakaan saat kehamilan.

  • Masalah pada plasenta

Plasenta adalah penyuplai oksigen dan nutrisi kepada janin, karena itu bila terjadi gangguan pada bagian ini, maka akan sangat berisiko kepada janin. Menurut penelitian, sekitar 1 dari 4 kejadian janin meninggal dalam kandungan disebabkan oleh masalah pada plasenta.

Adapun masalah pada plasenta di antaranya gangguan pada aliran darah, peradangan, infeksi, bahkan terlepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum persalinan (solusio plasenta atau placenta abruption).

  • Kecacatan janin

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh National Institute of Child Health and Human Development, disebutkan bahwa 1 dari 10 kejadian kematian janin diakibatkan oleh adanya kecacatan pada janin.

Hal ini di antaranya karena adanya gangguan pertumbuhan janin, masalah genetik, ketidakcocokan Rh, maupun cacat pada struktur tubuh.

  • Infeksi

Infeksi yang terjadi pada Bunda, janin, maupun plasenta, dapat berakibat fatal pada janin. Infeksi yang bisa terjadi di antaranya virus CMV, virus herpes, listeriosis, sifilis, atau toksoplasmosis.

  • Masalah pada tali pusar

Bila tali pusar terlilit di dalam kandungan, janin bisa berisiko tidak mendapat oksigen yang mencukupi. Masalah ini juga dapat menjadi penyebab janin meninggal dalam kandungan, pada akhir masa kehamilan.

  • Masalah pada kesehatan Bunda

Ada dua kondisi kesehatan Bunda yang umum terjadi pada akhir trimester kedua dan awal trimester ketiga yang dapat menjadi penyebab janin meninggal dalam kandungan, yaitu preeklampsia dan tekanan darah tinggi kronis.

Selain itu, Bunda yang mengidap diabetes, lupus, obesitas, thrombophilia, juga masalah tiroid juga berisiko mengalami janin meninggal di dalam kandungan.

Tips Mengantisipasi Janin Meninggal dalam Kandungan

Karena penyebab janin meninggal dalam kandungan banyak yang tidak dapat dikendalikan, maka akan sulit untuk mencegah terjadinya hal ini. Meski demikian, ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk menurunkan peluang terjadinya janin meninggal dalam kandungan, misalnya:

  • Sejak sebelum hamil, lakukan pemeriksaan lengkap untuk mengetahui kondisi Bunda dari faktor-faktor risiko misalnya diabetes, tekanan darah tinggi, dan sebagainya.
  • Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan dan menjalani program prenatal dengan baik.
  • Bila Bunda memiliki riwayat janin meninggal dalam kandungan, ada baiknya Bunda juga melakukan pemeriksaan gen.
  • Segera memeriksakan diri ke dokter atau bidan saat terjadi hal-hal di luar kewajaran, misalnya nyeri perut, perdarahan, dan sebagainya.
  • Hindari rokok, minuman beralkohol, dan obat-obatan terlarang.
  • Cobalah untuk tidur menyamping, hindari tidur telentang. Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa tidur telentang setelah usia kandungan 28 minggu dapat meningkatkan risiko janin meninggal dalam kandungan hingga dua kali lipat. Hal ini erat hubungannya dengan aliran darah dan oksigen kepada bayi yang lebih baik bila Bunda tidur menyamping; tidak masalah ke kiri maupun ke kanan.
klik gambar
  • Membuat asuransi kehamilan seperti Bekal Proteksi Bunda dari Panin Dai-ichi Life yang bisa memberikan perlindungan jiwa dan risiko yang terjadi baik dalam periode masa kehamilan dan/ataupun setelah kelahiran selama maksimum 30 hari setelah kelahiran. Manfaat dari asuransi ini hanya diberikan untuk maksimal kehamilan sampai dengan anak ke-2 termasuk jika pernah mengalami keguguran.

Sumber:

Healthline. 2018. Understanding and Recovering from Stillbirth.

NHS. 2021. Preventing Stillbirth.

Parents. 2015. 23 Tips for a Healthy Pregnancy. Alodokter. 2020. Memahami IUFD: Kematian Janin di dalam Kandungan.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *