Detak Jantung Janin Normal dan Cara Menjaganya

Detak Jantung Janin Normal, Ini Rentang Normal dan Cara Menjaganya

Mengetahui detak jantung janin normal membuat Bunda dapat mencegah berbagai komplikasi kehamilan yang dapat terjadi ketika Si Calon Buah Hati akan dilahirkan ke dunia. Oleh karena itu, Bunda perlu mengetahui kondisi apa saja yang dapat mengganggu detak jantung normal pada janin beserta cara menjaganya.

Umumnya, Bunda baru dapat mendengarkan detak jantung janin pada usia kehamilan 3 bulan atau akhir trimester pertama. Kondisi ini disebabkan oleh organ jantung masih dalam proses pembentukan yang baru dimulai pada usia kehamilan 2 bulan.

Perlu diketahui, detak jantung normal orang dewasa di atas usia 18 tahun berkisar 60–100 denyut per menit (bpm). Berbeda dengan orang dewasa, jantung janin berdetak pada rentang 110–160 denyut per menit.

Dalam sehari, detak jantung janin memiliki pola yang bervariasi, yaitu sebanyak 5–25 denyut per menit. Kondisi ini disebabkan oleh aktivitas janin yang berlangsung sepanjang hari. Saat bergerak, detak jantung janin meningkat secara perlahan dan mulai kembali turun saat memasuki waktu tidur.

Rentang Normal Detak Jantung Janin

Umumnya, detak jantung normal pada janin dihitung berdasarkan usia kehamilan. Berikut ini rentang normal detak jantung janin:

1. Trimester pertama

Saat memasuki usia kehamilan 2 bulan, organ jantung janin mulai mengalami pembentukan. Pada masa ini, jantung janin akan mulai berdetak secara perlahan sebanyak 90–110 denyut per menit.

Ketika menginjak usia kehamilan 3 bulan, detak jantung janin mulai meningkat pada kisaran 140–170 denyut per menit. Detak jantung janin mulai sedikit menurun ketika mencapai minggu ke-12 kehamilan atau akhir trimester pertama.

2. Trimester kedua

Saat ibu hamil memasuki usia kehamilan 4 bulan, jantung janin telah mampu berdetak sebanyak 110–160 denyut per menit. Kondisi ini akan terus berlangsung hingga menginjak usia kehamilan 6 bulan.

3. Trimester ketiga

Ketika Bunda hamil 7 bulan, jantung janin telah selesai berkembang. Pada masa ini, rentang detak jantung janin masih sama dengan trimester kedua, yaitu 110–160 denyut per menit. Meski begitu, denyut jantung akan mulai menurun ketika menginjak usia kehamilan 9 bulan dan akan terus menurun hingga hari kelahiran tiba.

Cara Memantau Detak Jantung Janin

Kalau Bunda ingin memantau detak jantung janin, ada dua cara yang bisa digunakan, yaitu:

Auskultasi

Auskultasi adalah cara memantau detak jantung janin yang dilakukan dengan menggunakan stetoskop khusus. Cara ini aman dan tidak menimbulkan risiko terhadap janin.

Dokter menggunakan cara auskultasi agar dapat mendengarkan berbagai hal, seperti kualitas suara jantung, lama tidaknya detak jantung terdengar, dan seberapa keras jantung berdetak. Seluruh hal tersebut dapat menggambarkan kesehatan jantung janin.

Tes Doppler

Cara lain yang bisa Bunda lakukan untuk memantau detak jantung janin adalah melalui tes Doppler. Tes ini dilakukan dengan menggunakan alat Doppler yang digunakan selama masa kehamilan hingga kelahiran janin.

Alat ini bekerja dengan cara mendengarkan gelombang suara (ultrasound) yang dipancarkan oleh tubuh janin. Nantinya, gelombang suara tersebut akan menggambarkan irama detak jantung janin.

Umumnya, ibu hamil baru bisa melakukan tes Doppler dengan bantuan dokter kandungan ketika mencapai usia kehamilan 4 bulan atau trimester kedua. 

Selain dengan berbagai cara di atas, detak jantung janin juga bisa dideteksi dan dilihat melalui pemeriksaan USG.

Kondisi yang Memengaruhi Detak Jantung Normal pada Janin

Adanya gangguan pada detak jantung normal pada janin dapat disebabkan oleh janin yang bergerak di dalam kandungan. Namun, jika berlangsung terus-menerus, kondisi itu bisa jadi menandakan ada gangguan kesehatan yang menyerang tubuh janin, seperti kekurangan oksigen.

Kondisi kesehatan Bunda saat mengandung dapat memengaruhi detak jantung normal pada janin. Berbagai kondisi tersebut, di antaranya:

  • Rasa cemas yang berlebihan
  • Kadar gula darah lebih tinggi daripada normal
  • Dehidrasi yang ditandai dengan berkurangnya cairan dalam jumlah banyak
  • Demam
  • Infeksi
  • Anemia yang ditandai dengan kadar Hb di bawah normal
  • Penggunaan obat kehamilan, terutama yang mengandung kafein
  • Penyakit tiroid yang ditandai dengan terganggunya produksi hormon tiroid di kelenjar tiroid

Cara Menjaga Detak Jantung Normal pada Janin

Agar detak jantung janin tetap normal, ada berbagai cara yang dapat Bunda lakukan, di antaranya:

  • Berolahraga secara rutin, misalnya berjalan kaki, berenang, bersepeda, yoga, dan pilates.
  • Menurunkan tingkat stres saat hamil dengan rutin melakukan meditasi dan yoga.
  • Perbanyak konsumsi makanan sehat untuk ibu hamil, yaitu ikan, telur, susu, yoghurt, kacang-kacangan, biji-bijian, serta buah dan sayuran.
  • Hindari melakukan aktivitas fisik yang terlalu berat dan segera istirahat ketika Bunda merasa lelah

Meski ada gangguan terhadap irama detak jantung janin, bukan berarti ada gangguan kesehatan pada tubuh janin. Namun, jika gangguan terhadap detak jantung janin berlangsung terus-menerus dan mulai menimbulkan komplikasi kehamilan, sebaiknya periksakan diri ke dokter agar dapat diketahui penyebabnya. Dengan begitu, dokter dapat memberikan penanganan yang tepat dan sesuai.

Sumber:

John Hopkins Medicine. Fetal Heart Monitoring.

Cleveland Clinic (2022). Diagnosis & Testing. Pulse & Heart Rate.

Cleveland Clinic (2022). Diseases & Conditions. Bradycardia.

Cleveland Clinic (2022). Diseases & Conditions. Tachycardia.

Mayo Clinic (2023). Omega-3 in fish: How eating fish helps your heart.

Baby Center (2021). When does the heart develop in a fetus?

Grow by WebMD (2023). Fetal Heart Rate Monitoring and Your Baby’s Health.

WebMD (2022). How to Lower Your Heart Rate.

Verywell Family (2022). How Fetal Heart Rate Changes During Pregnancy.

Verywell Health (2023). What Is a Normal Fetal Heart Rate During Pregnancy?

By dr. Kevin Adrian Djantin

Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *