Mengenal Kalender Kehamilan dan Cara Menggunakannya

kalender kehamilan, diary bunda

Kalender kehamilan adalah alat yang umum digunakan oleh dokter atau bidan untuk menghitung usia kehamilan dan hari perkiraan lahir (HPL). Alat ini juga bisa digunakan sendiri oleh ibu hamil, karena cara menggunakannya sangat sederhana. Oleh karena itu, yuk kenali apa itu kalender kehamilan dan cara menggunakannya, Bun.

Kalau Bunda bingung seperti apa bentuk kalender kehamilan, cobalah bayangkan di benak Bunda bagaimana bentuk bianglala. Nah, kalender kehamilan atau pregnancy wheel ini berbentuk bulat seperti bianglala yang gerakannya memutar karena ada poros di bagian tengahnya.

Selain bentuknya yang bulat, kalender kehamilan dilengkapi dengan hitungan hari, minggu, dan bulan dalam setahun, yang akan menjadi patokan untuk menghitung usia kehamilan dan HPL. Alat ini juga memiliki garis panah yang dijadikan sebagai penunjuk hari, minggu, atau bulan agar memudahkan Bunda dalam menghitung.

Manfaat Kalender Kehamilan

Tidak hanya bermanfaat untuk menghitung usia kehamilan dan hari perkiraan lahir (HPL), kalender kehamilan juga bermanfaat untuk mengetahui berat dan panjang janin yang normal. Soalnya, pada kalender kehamilan, tertera berat dan panjang badan rata-rata janin yang disesuaikan dengan usia kehamilan dalam hitungan minggu.

Selain itu, pada kalender kehamilan, tertera juga perkiraan pertambahan berat badan ibu hamil yang normal di setiap minggunya. Jadi, dengan menggunakan kalender kehamilan, Bunda bisa memantau apakah pertambahan berat badan Bunda selama hamil masih normal, berlebih, atau malah kurang.

Meski kalender kehamilan bisa memperkirakan berat dan panjang janin, Bunda sebaiknya tetap melakukan pemeriksaan ke dokter secara  rutin, ya. Ini karena bisa saja berat dan panjang janin Bunda tidak sama dengan perkiraan di kalender kehamilan.

Cara Menggunakan Kalender Kehamilan

Seperti yang telah disebutkan, kalender kehamilan bisa digunakan untuk mengetahui usia kehamilan dan hari perkiraan lahir (HPL). Namun, agar bisa menghitung kedua hal tersebut, Bunda perlu tahu dulu hari pertama haid terakhir (HPHT) Bunda, nih.

Nah, kalau sudah mengetahui HPHT sendiri, Bunda bisa menggunakan kalender kehamilan seperti langkah-langkah berikut:

Mengetahui usia kehamilan

Untuk mengetahui usia kehamilan dengan kalender kehamilan, Bunda hanya perlu memutar kalender kehamilan ke kanan mengikuti arah jarum jam. Selanjutnya, arahkan garis panah merah yang bertuliskan ‘menstruasi terakhir’ ke tanggal HPHT Bunda.

Misalnya, pada 16 Januari 2024, Bunda mengalami gejala hamil, seperti mual, muntah, dan lemas. Akhirnya, Bunda mencoba untuk mendeteksi kehamilan dengan test pack dan ternyata hasilnya positif.

Untuk mengetahui perkiraan usia kehamilan pada tanggal tersebut, Bunda perlu mengingat tanggal HPHT Bunda sendiri. Misalnya, HPHT Bunda adalah 5 Desember 2023. Umumnya, pembuahan baru mulai terjadi 2 minggu setelah tanggal tersebut, yang berarti Bunda baru bisa dikatakan hamil pada 19 Desember 2023.

Nah, sesuai dengan perputaran garis panah, Bunda akan melihat bahwa pada 16 Januari 2024 usia kehamilan Bunda sudah memasuki 6 minggu.

Intinya, untuk mengetahui usia kehamilan, Bunda hanya perlu mengetahui HPHT, lalu mencocokkan tanggalnya dengan kalender kehamilan. Kalau ternyata Bunda lupa kapan hari terakhir Bunda menstruasi, coba gunakan tanggal terakhir berhubungan intim. Jika tidak mengingat keduanya, Bunda sebaiknya langsung berkonsultasi ke dokter atau bidan.

Biasanya, dokter atau bidan akan mengganti hari HPHT Bunda dengan tanggal terakhir kali Bunda berhubungan tanpa kondom.

Mengetahui hari perkiraan lahir (HPL)

Nah, kalau sudah tahu usia kehamilan, Bunda akan lebih mudah mengetahui hari perkiraan lahir (HPL) dengan menggunakan kalender kehamilan. Soalnya, Bunda hanya perlu melihat bagian ‘cukup bulan’ yang tertera pada kalender kehamilan. Umumnya, kehamilan cukup bulan di Indonesia berlangsung pada minggu ke-37 hingga minggu ke-41.

Sebagai contoh, tanggal HPHT Bunda adalah 5 Desember 2023, maka HPL janin berkisar pada 37–41 minggu setelahnya. Melihat garis panah pada kalender kehamilan, berarti janin kemungkinan lahir antara tanggal 23 Agustus 2024 hingga 20 September 2024.

Kalau dibayangkan, menghitung usia kehamilan dan HPL menggunakan kalender kehamilan cukup rumit ya, Bun? Tenang saja, Bunda bisa meminta bantuan dokter atau bidan.

Namun, kalau Bunda memang mau mencoba memahami cara menggunakan kalender kehamilan, cobalah ikuti langkah-langkah di atas, ya. Sebenarnya, cara memakai kalender kehamilan tidak sesulit seperti yang dibayangkan kok, apalagi kalau Bunda sudah memiliki kalender kehamilan di rumah.

Oh iya, perlu diingat juga, HPL yang dihitung dengan kalender kehamilan bisa saja berubah. Ini bisa terjadi karena tanggal HPHT mungkin saja kurang tepat. Namun, perubahannya juga tidak terlalu jauh kok, Bun. Jadi, Bunda tidak perlu khawatir kalau HPL tiba-tiba menjadi lebih lambat atau malah lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

Sumber:

National Child and Maternal Health (2023). Know Your Terms.

Victoria State Government (2022). BetterHealth Channel. Pregnancy – Signs and Symptoms.

Baby Center (2023). Pregnancy Due Date Calculator.

Baby Center (2022). Growth Chart: Fetal length and Weight, Week by Week.

Healthline (2023). How to Calculate Your Due Date.

Healthline (2017). Your Week-by-Week Pregnancy Calendar.

KidsHealth (2023). A Week-by-Week Pregnancy Calendar.

By dr. Kevin Adrian Djantin

Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *