Gerakan janin yang tidak normal belum tentu menandakan kehamilan Bunda bermasalah. Jadi, gerakan seperti apa yang harus diwaspadai ya?
Gerakan Janin yang Tidak Normal
Bunda sedang mengandung dan mulai merasakan gerakan-gerakan halus dari dalam perut? Selamat ya, Bun! Artinya, janin tumbuh dengan baik karena ia mungkin sedang mengubah posisinya. Makin lama, Si Kecil juga bisa melakukan beberapa pukulan, tendangan, dan bergerak saat mendengar suara Bunda.
Kondisi ini disebut quickening yang biasanya mulai terjadi pada usia kehamilan 16–22 minggu. Nah, secara umum, quickening tidak hanya akan membangun kedekatan antara Bunda dan janin saja, tapi juga untuk menandakan kalau kehamilan berjalan dengan baik dan sehat.
Namun, ada beberapa gerakan janin yang tidak normal dan perlu Bunda waspadai lho, di antaranya:
1. Gerakan janin yang berkurang
Makin besar usia kandungan, terutama memasuki trimester ketiga, janin pun makin aktif dan lebih sering bergerak di waktu tertentu. Nah, umumnya janin akan melakukan gerakan sebanyak 30 kali per jam.
Sementara itu, gerakan janin yang tidak normal ditandai dengan frekuensi yang lebih jarang dari biasanya. Misalnya, kurang dari 10 kali selama dua jam.
Namun, jangan langsung panik ya, Bun, karena mungkin janin hanya sedang tertidur. Ada kok beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk memastikan dan memancing peningkatan gerakan janin.
2. Perubahan pola gerakan janin
Saat janin tumbuh lebih besar, gerakannya akan lebih terasa dan teratur nih, Bun. Bunda jadi lebih tahu kapan saja janin bergerak aktif, kapan ia tertidur, dan seberapa kuat pergerakannya.
Namun, bisa saja lho pola gerakan janin berubah menjelang akhir trimester ketiga karena ukuran tubuhnya jadi lebih besar, sehingga gerakannya terbatas.
Untuk memastikan kondisi ini, langsung periksa ke dokter ya Bun, jika terjadi gerakan janin yang tidak normal dan membuat Bunda khawatir.
3. Janin berhenti bergerak
Nah, gerakan janin yang tidak normal dan perlu Bunda waspadai adalah ketika janin benar-benar berhenti bergerak selama lebih dari 2 jam.
Selain itu, kalau Bunda tidak merasakan pergerakan apa pun dari janin, terutama ketika sudah memasuki minggu ke-24 kehamilan atau bulan ke-6, segera periksakan kandungan ke dokter, ya.
Mengatasi Gerakan Janin yang Tidak Normal
Perlu Bunda ketahui bahwa tidak ada jumlah pasti gerakan janin yang normal. Hal ini karena kondisi setiap janin dan ibu hamil berbeda-beda. Jadi, Bunda perlu mengenali gerakan-gerakan yang dibuat Si Kecil selama kehamilan.
Tapi, kalau Bunda menyadari ada penurunan jumlah gerakan janin dari hitungan biasanya, Bunda jangan khawatir dulu, ya.
Bunda bisa melakukan beberapa cara untuk membuat janin lebih aktif bergerak, seperti:
- Minum segelas air putih dingin. Hal ini karena perubahan suhu bisa memancing pergerakan Si Kecil.
- Minum jus buah atau makan makanan yang manis.
- Berjalan-jalan sebentar atau berolahraga ringan.
- Ubah posisi tubuh Bunda, misalnya dari berdiri menjadi berbaring.
- Cobalah berbicara atau bernyanyi kepada Si Kecil untuk memancing respons dan gerakannya.
Nah, kalau cara di atas sudah Bunda lakukan tapi gerakan janin yang tidak normal masih terjadi, terutama kalau gerakannya kurang dari 10 kali dalam 2 jam, segera ke dokter ya, Bun.
Sumber:
American Pregnancy Association. First Fetal Movement: Quickening.
Whiting, F. Baby Centre UK (2022). Is My Baby Moving Too Much?
National Health Service UK (2021). Your Baby’s Movements.
National Health Service Inform (2023). Public Health Scotland. Getting to Know Your Baby’s Movements.
Larson, J. Healthline (2023). Have Your Baby’s Movements Changed? Here’s When to Worry.
Cottrell, S. Parents (2023). Normal Fetal Movement During Pregnancy.
Daniesson, K. Verywell Family (2022). When to Worry About Decreased Fetal Movement.
Watson, S. WebMD (2023). Feeling Your Baby Kick.