Konsultasi kehamilan perlu dilakukan agar tumbuh kembang janin dan kesehatannya selalu terpantau. Dengan begitu, gangguan atau kelainan pada janin bisa terdeteksi dan ditangani lebih awal. Namun, kapan waktu yang tepat untuk Bunda melakukan konsultasi kehamilan?
Tidak hanya dilakukan untuk memantau tumbuh kembang janin, konsultasi kehamilan juga dilakukan untuk memantau kesehatan Bunda, lho. Jadi, Bunda juga bisa tahu apakah kondisi tubuh Bunda baik-baik saja atau ada gangguan selama hamil.
Selain itu, saat konsultasi kehamilan, dokter juga akan memberikan berbagai saran, seperti pilihan makanan yang dapat dikonsumsi saat hamil, agar kesehatan Bunda dan Si Kecil selalu terjaga. Dokter pun akan melakukan beberapa pemeriksaan tambahan apabila Bunda mengalami tanda-tanda abnormal saat hamil.
Waktu yang Tepat untuk Melakukan Konsultasi Kehamilan
Konsultasi kehamilan penting dilakukan dari awal hingga akhir masa kehamilan. Namun, tak jarang ibu hamil merasa bingung dalam menentukan waktu yang tepat untuk melakukan konsultasi kehamilan. Terlebih lagi jika kehamilannya adalah kehamilan pertama.
Nah, jika bingung, Bunda bisa mengikuti jadwal konsultasi kehamilan yang telah disesuaikan dengan usia kandungan, yaitu:
- 1 kali dalam 1 bulan untuk usia kehamilan 4–28 minggu
- 2 kali dalam 1 bulan untuk usia kehamilan 28–36 minggu
- 4 kali dalam 1 bulan (setiap minggu) untuk usia kehamilan 36 minggu hingga masa persalinan
Pada beberapa kondisi ibu hamil, jadwal konsultasi kehamilan bisa dilakukan lebih sering. Beberapa kondisinya meliputi:
- Berusia lebih dari 35 tahun saat hamil
- Mengalami kehamilan kembar
- Memiliki riwayat kelahiran prematur atau keguguran sebelumnya
- Mengalami tanda-tanda janin akan lahir prematur
- Menderita penyakit tertentu, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, atau penyakit autoimun, misalnya lupus
Konsultasi Kehamilan Tiap Trimester
Perlu diketahui, pemeriksaan yang akan dilakukan dokter tidak semua sama pada setiap ibu hamil. Dokter akan melakukan berbagai jenis pemeriksaan sesuai dengan kondisi kehamilan dan usia kandungan. Berikut ini adalah penjelasannya:
Konsultasi kehamilan trimester pertama
Saat konsultasi kehamilan trimester pertama, Bunda akan diminta dokter untuk menjawab beberapa pertanyaan, seperti siklus menstruasi, riwayat kehamilan, riwayat kesehatan Bunda dan keluarga, obat-obatan yang dikonsumsi, serta pola hidup.
Pada konsultasi kehamilan pertama ini, dokter juga akan memperkirakan hari perkiraan lahir (HPL). Dengan memperkirakan HPL, dokter bisa memantau apakah tumbuh kembang janin sesuai dengan usia kandungan ibu hamil.
Setelah itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik yang meliputi pengukuran tinggi dan berat badan, pemeriksaan organ vital, serta pemeriksaan panggul untuk mengetahui ukuran rahim dan panggul.
Untuk memantau perkembangan janin, dokter juga akan melakukan pemeriksaan USG. Dengan pemeriksaan tersebut, tumbuh kembang janin selama trimester pertama bisa terpantau.
Pada beberapa kondisi, Bunda bisa saja diminta dokter untuk menjalani cek lab ibu hamil. Cek lab ibu hamil dilakukan untuk memastikan kondisi tubuh Bunda, misalnya untuk mengetahui apakah Bunda menderita hepatitis B atau infeksi lainnya.
Konsultasi kehamilan trimester kedua
Saat konsultasi kehamilan trimester kedua, Bunda akan menjalani pemeriksaan dasar, seperti pemeriksaan detak jantung dan tekanan darah. Setelah itu, Bunda bisa memberi tahu dokter apa saja keluhan kehamilan yang Bunda rasakan selama trimester kedua.
Setelah itu, Bunda juga akan menjalani pemeriksaan USG. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan tumbuh kembang janin. Apabila sudah saatnya, Bunda bisa mendengar detak jantung janin melalui pemeriksaan USG.
Pada konsultasi kehamilan trimester ini juga, beberapa tes genetik juga perlu Bunda lakukan. Tes genetik ini bisa mendeteksi lebih awal apabila ada gangguan atau kelainan pada janin dan kandungan.
Konsultasi kehamilan trimester ketiga
Sama seperti pada konsultasi kehamilan trimester kedua, pemeriksaan dasar kondisi tubuh Bunda juga akan dilakukan pada konsultasi kehamilan trimester ketiga. Tes urine juga mungkin harus Bunda lakukan untuk mendeteksi infeksi atau protein dalam urine.
Pada trimester ketiga, Bunda juga perlu menjalani cek lab ibu hamil untuk mendeteksi infeksi bakteri Streptococcus Grup B (GBS). Infeksi bakteri ini tidak berbahaya bagi ibu hamil, tetapi bisa mengganggu proses persalinan.
Nah, pada akhir masa kehamilan, posisi Si Kecil di dalam kandungan juga akan dipantau, misalnya apakah janin sudah dalam posisi siap dilahirkan atau belum. Apabila janin dalam posisi sungsang, dokter terlebih dahulu akan mengubah posisi janin.
Selain memeriksa posisi janin, dokter juga akan memeriksa perubahan pada leher rahim (serviks). Apabila serviks telah menipis, melunak, dan membesar, berarti persalinan sudah semakin dekat.
Sumber:
National Institutes of Health (2022). MedlinePlus. Prenatal Care in Your First Trimester.
National Institutes of Health (2022). MedlinePlus. Prenatal Care in Your Third Trimester.
Women’s Health (2021. Prenatal Care.
Cleveland Clinic (2022). Pregnant? Here’s How Often You’ll Likely See Your Doctor.
Mayo Clinic (2022). Pregnancy Week by Week. Prenatal Care: 2nd Trimester Visits.
Baby Center (2021). Prenatal Visits: What to Expect and How to Prepare.
Verywell Family (2021). Your Prenatal Care Appointments.
WebMD (2023). 2nd Trimester: 1st Prenatal Visit.
WebMD (2023). How Often Do I Need Prenatal Visits?