Positif hamil tapi keluar darah terus-menerus, duh bahaya nggak, ya? Hal ini mungkin terlintas di benak ibu hamil yang mengalaminya. Sebenarnya, keluar darah saat baru tahu positif hamil tidak selalu berbahaya. Lantas, apa saja ya penyebabnya?
Umumnya, ibu hamil tidak akan mengalami menstruasi atau keluar darah setelah dinyatakan positif hamil, Bun. Meski begitu, keluar darah dari vagina masih bisa dialami sebagian wanita meskipun sudah dinyatakan positif hamil.
Keluhan ini umumnya tidak berbahaya kalau hanya terjadi untuk waktu yang singkat, misalnya hanya beberapa jam atau hanya 1–2 hari. Namun, kalau terjadi terus-menerus atau jika perdarahannya makin berat, sebaiknya segera periksa ke dokter, ya, Bun.
Penyebab Positif Hamil tapi Keluar Darah Terus-menerus
Keluar darah setelah positif hamil sebenarnya cukup sering terjadi, Bun, terutama kalau usia kehamilan baru trimester 1. Normalnya, darah yang keluar tidak terlalu banyak atau hanya sedikit, biasanya mirip flek menstruasi, dengan warna darah yang merah muda atau kecokelatan.
Meski tidak selalu berbahaya, positif hamil tapi keluar darah terus-menerus bisa terjadi karena gangguan pada janin dan kandungan. Jadi, ketahui yuk berbagai penyebabnya:
1. Perubahan hormon
Kehamilan memang bisa menimbulkan perubahan hormon dan hal ini normal terjadi. Perubahan hormon ini bisa membuat leher rahim (serviks) menjadi lebih lunak sehingga mudah terjadi perdarahan.
Meski begitu, perdarahan akan membaik ketika kadar hormon dalam tubuh sudah normal. Jika kadar hormon sudah normal, perdarahan pada vagina nantinya akan berhenti, Bun. Dengan begitu, janin di dalam kandungan juga bisa tumbuh dengan sehat.
2. Polip serviks
Polip serviks juga bisa menjadi salah satu penyebab positif hamil tapi keluar darah terus-menerus. Kondisi ini bisa terjadi karena adanya benjolan kecil yang tumbuh di serviks. Benjolan karena polip serviks umumnya bersifat jinak dan bukan kanker sehingga tidak berbahaya, ya.
Namun, jika perdarahan terus-menerus ini tidak juga berhenti, apalagi disertai keluhan lain, seperti nyeri saat berhubungan intim atau keluarnya gumpalan mirip daging saat perdarahan, sebaiknya segera periksa ke dokter, ya.
3. Infeksi saat hamil
Infeksi saluran kemih (ISK) atau infeksi menular seksual, misalnya klamidia dan gonore, juga bisa menyebabkan keluar darah terus-menerus, Bun. Selain itu, infeksi pada vagina yang disebabkan oleh jamur atau bakteri juga bisa menimbulkan perdarahan pada vagina.
Selain perdarahan, infeksi di organ intim atau saluran kemih juga bisa menimbulkan gejala lainnya, seperti gatal pada vagina, sensasi perih ketika buang air kecil (anyang-anyangan), keputihan, serta demam.
4. Hamil anggur
Penyebab positif hamil tapi keluar darah terus-menerus lainnya adalah hamil anggur. Kondisi ini terjadi saat sel telur yang telah dibuahi sperma tidak berkembang menjadi embrio sehingga tidak terbentuk janin.
Hamil anggur bisa ditandai dengan keluar darah meski sudah positif hamil. Selain itu, kondisi ini juga bisa menimbulkan beberapa gejala lainnya, antara lain mual dan muntah yang parah, nyeri panggul, serta pembesaran rahim yang terlalu cepat.
5. Kehamilan ektopik
Pernah dengar soal kehamilan ektopik nggak, Bun? Kehamilan ektopik adalah kondisi kehamilan ketika sel telur yang sudah dibuahi atau embrio menempel di area lain selain rahim, sering kali di saluran indung telur (tuba falopi).
Kehamilan ektopik pada awalnya tidak menimbulkan gejala. Ibu hamil yang mengalaminya mungkin akan merasakan gejala kehamilan normal seperti pada umumnya.
Namun, seiring bertambahnya usia kandungan, ibu hamil yang mengalami kehamilan ektopik akan merasakan perdarahan vagina terus-menerus yang disertai gejala lainnya, seperti nyeri yang terasa tajam di vagina, kram perut, serta anus terasa tertekan. Kondisi ini perlu segera diperiksakan oleh dokter dan ditangani karena berpotensi menimbulkan komplikasi yang berbahaya.
6. Keguguran
Penyebab positif hamil tapi keluar darah terus-menerus yang sering kali dikhawatirkan adalah keguguran, Bun. Kondisi ini bisa terjadi di trimester pertama atau sebelum usia kandungan minggu ke-13.
Selain bisa menyebabkan keluarnya darah yang banyak saat hamil, keguguran juga bisa menimbulkan kram atau nyeri perut di bagian bawah, nyeri pinggang, serta keluarnya jaringan atau gumpalan darah melalui vagina.
Nah, itulah berbagai penyebab positif hamil tapi keluar darah terus-menerus, Bun. Meski memang tidak selalu menandakan kondisi yang berbahaya, Bunda tetap dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter, apalagi jika darah yang keluar sangat banyak dan disertai gejala lain, seperti kram perut, pusing, sakit kepala, atau demam.
Dengan memeriksakan diri ke dokter, Bunda akan diberi tahu mengapa keluar darah saat hamil, serta mendapatkan pengobatan yang akan disesuaikan dengan penyebabnya.
Sumber:
Pregnancy, Birth & Baby (2024). Bleeding during pregnancy.
American College of Obstetricians and Gynecologists (2022). FAQs. Bleeding During Pregnancy.
American Pregnancy Association (2024). Healthy Pregnancy. Spotting During Pregnancy.
Royal College of Obstetricians & Gynaecologists. Bleeding and/or pain in early pregnancy.
Cleveland Clinic (2022). Diseases & Conditions. Cervical Polyp.
Cleveland Clinic (2022). Symptoms. Bleeding During Pregnancy.
Cherney, K. Healthline (2023). Can You Get Your Period and Still Be Pregnant?
Iftikhar, N. Healthline (2019). What Causes First Trimester Bleeding?
Blocker, W. MedicineNet (2024). Bleeding During Pregnancy (First Trimester).
Bunce, E.E. & Heine, R.P. MSD Manual Consumer Version (2022). Vaginal Bleeding During Early Pregnancy.
Watson, S. WebMD (2024). Bleeding During Pregnancy.