Bolehkah Ibu Hamil Makan Tape Singkong? Yuk, Cek Jawabannya!

Bolehkah ibu hamil makan tape singkong? Hal ini mungkin sering dipertanyakan oleh ibu hamil. Soalnya, ibu hamil memang perlu lebih selektif dalam memilih makanan. Ketahui jawabannya di sini, yuk!

Tape singkong atau peuyeum adalah makanan tradisional asal Jawa Barat dengan menggunakan singkong yang difermentasi atau didiamkan selama beberapa waktu. Karena proses tersebut, tape singkong memiliki aroma yang khas, tekstur yang lembut, dan rasa yang unik, sehingga makanan ini jadi kudapan favorit banyak orang.

Nggak heran ya kalau tape sering diolah atau ditambahkan ke dalam berbagai jenis hidangan, mulai dari tape goreng, gabin tape, es buah, es campur, hingga aneka kue. 

Namun, ada anggapan kalau tape singkong dilarang dimakan saat hamil karena katanya bisa membahayakan kandungan. Apa iya begitu, Bun? Yuk, simak infonya supaya Bunda tidak bingung tentang bolehkah ibu hamil makan tape singkong atau tidak.

Bolehkah Ibu Hamil Makan Tape Singkong?

Tahukah Bunda, tape singkong mengandung banyak nutrisi lho, seperti karbohidrat, protein, serat, vitamin C, kolin, dan mineral, seperti kalsium dan fosfor. Selain itu, tape singkong juga mengandung bakteri baik (probiotik) yang bagus untuk menjaga kesehatan saluran cerna dan sistem kekebalan tubuh selama hamil.

Namun, makanan ini juga mengandung gula yang tinggi dan alkohol sebagai hasil dari proses fermentasi, sehingga ada yang bilang tape tidak baik untuk kandungan. Belum lagi, makanan yang difermentasi juga diketahui dapat meningkatkan produksi gas dan menyebabkan kembung

Hal ini mungkin jadi membuat Bunda ragu dan bertanya, bolehkah ibu hamil makan tape singkong? 

Nah, sebenarnya ibu hamil boleh aja kok makan tape singkong. Asalkan, tidak dimakan terlalu banyak dan tidak dikonsumsi setiap hari, ya. Kadar alkohol pada tape juga tergolong rendah sehingga makanan ini masih cukup aman untuk dikonsumsi sesekali dalam porsi yang wajar.

Manfaat Tape Singkong untuk Ibu Hamil

Ibu hamil sendiri sebenarnya membutuhkan makanan bergizi yang diperkaya probiotik, seperti tape singkong, karena bermanfaat bagi kesehatan dan tumbuh kembang janin. Selain itu, tape juga baik dikonsumsi untuk mengurangi risiko janin terlahir dengan eksim atau alergi lho, Bun.

Tidak hanya itu, masih ada lagi beberapa manfaat singkong fermentasi yang bisa Bunda peroleh, seperti:

  • Membantu mencegah dan mengatasi diare
  • Menambah energi dan mengatasi kelelahan
  • Menambah berat badan ibu hamil dan janin
  • Memperkuat imunitas tubuh dan janin
  • Mendukung perkembangan otak dan saraf janin

Nah, kini Bunda sudah tahu kan jawaban dari bolehkah ibu hamil makan tape singkong? Untuk memperoleh manfaat tape secara maksimal dan aman, ibu hamil perlu memperhatikan cara konsumsinya ya. 

Jika Bunda ingin mengolahnya sendiri di rumah, pastikan mengikuti beberapa langkah membuat tape singkong berikut ini ya:

  • Pilihlah singkong manis yang sudah matang. 
  • Cuci singkong terlebih dulu dengan air bersih. 
  • Kupas dan buang kulit singkong.
  • Potong kecil-kecil, lalu rendam di dalam air selama 48 jam untuk menghilangkan zat kimia di dalamnya. 
  • Kukus singkong selama 20-30 menit, lalu sisihkan hingga dingin.
  • Masukkan singkong ke dalam wadah, lalu taburkan ragi beras sampai merata.
  • Tutup rapat singkong yang sudah dibaluri ragi dengan plastic wrap, kemudian letakkan di suhu ruang selama 2–3 hari.
  • Jika teksturnya sudah lembut, empuk, dan basah, singkong pun sudah menjadi tape yang siap dikonsumsi.

Perlu diingat, makin lama menyimpan tape singkong, maka kadar alkoholnya akan makin tinggi, Bun. Oleh karena itu, Bunda bisa membuat tape singkong dengan porsi secukupnya, ya.

Nah, itu dia informasi mengenai tape singkong. Kesimpulannya, kudapan ini boleh Bunda konsumsi asal masih dalam batas wajar dan tidak sering, ya. 

Apabila Bunda masih memiliki pertanyaan seputar bolehkah ibu hamil makan tape singkong, termasuk berapa banyak jumlah yang boleh dikonsumsi ibu hamil, jangan ragu tanyakan ke dokter ya, Bun. 

Sumber:

Erçelik, H.C., & Kaya, V. (2024). The Effects of Fermented Food Consumption in Pregnancy on Neonatal and Infant Health: An Integrative Review. Journal of Pediatric Nursing, 75, pp.173-179.

Rusdi, M.S., et al. (2023). Effect of Fermented Cassava (Manihot esculenta Crantz) on Maternal Development and Fetal Teratogenicity in Mice (Mus musculus L.). Science, Engineering and Health Studies, 17.

Cempaka, L., (2021). Peuyeum: Fermented Cassava from Bandung, West Java, Indonesia. Journal of Ethnic Foods, 8(1), p.3.

Mueedin, N. (2021). Fermentation of Tapai and Alcohol Content Released From Tapai. In IOP Conference Series: Materials Science and Engineering (Vol. 1053, No. 1, p. 012050). IOP Publishing.

Aristizábal, J., & Sharma, S. (2020). Adding Value to Cassava Family Farming Through Fermented Cassava Foods. Indian Food Industry Mag, 2(6).

Bhanbhro, S., et al. (2020). Factors Affecting Maternal Nutrition and Health: A Qualitative Study in A Matrilineal Community in Indonesia. Plos one, 15(6), p.e0234545.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Data Komposisi Pangan Indonesia. Tapai Singkong. 

Kubala, J. Health (2024). Health Benefits of Cassava.

Coyle, D. Healthline (2023). What Is Fermentation? The Lowdown on Fermented Foods.

Ajmera, R. Healthline (2023). What Is Cassava? Health Benefits and How to Prepare It.

WebMD. Cassava – Uses, Side Effects, and More.

By dr. Kevin Adrian Djantin

Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *