Proses terjadinya kehamilan dimulai saat sel sperma bertemu dengan sel telur di rahim. Hal ini disebut dengan fertilisasi atau pembuahan. Nah, apa saja yang terjadi setelah pembuahan dan bagaimana janin bisa terbentuk? Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Mendengar kabar tentang kehamilan menjadi suatu momen mengharukan bagi pasangan yang sedang menantikan momongan. Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya dan penasaran, seperti apa sih proses terjadinya kehamilan?
Nah, kehamilan dimulai dari pembuahan, yaitu saat sel sperma dan sel telur bertemu. Setelah itu, proses pembentukan janin baru bisa terjadi.
Seperti Ini Proses Terjadinya Kehamilan
Tingkat terjadinya kehamilan akan lebih tinggi ketika wanita berhubungan seksual tanpa kondom atau metode KB lainnya pada masa subur atau ovulasi. Masa subur ini biasanya terjadi di sekitar 12–16 hari sebelum haid berikutnya.
Selain itu, peluang terjadinya kehamilan juga tinggi jika cairan ejakulasi pria dikeluarkan di dalam vagina. Hal ini karena sperma bisa lebih mudah mencapai sel telur di dalam rahim.
Namun, perjalanan sperma bertemu sel telur cukup panjang, lho. Penasaran, kan? Berikut ini penjelasan tentang apa yang terjadi di dalam tubuh wanita setelah berhubungan seksual hingga proses terjadinya kehamilan:
Sel Sperma Bertemu Sel Telur
Hubungan seksual yang dilakukan saat wanita sedang memasuki masa ovulasi memang dapat meningkatkan peluang kehamilan. Hal ini terjadi karena saat ovulasi sel telur yang berada di indung telur (ovarium) akan dilepaskan ke tuba falopi. Tuba falopi sendiri adalah saluran yang menghubungkan indung telur dan rahim.
Nah, sel telur yang dilepas ke saluran tuba ini biasanya sudah matang dan siap dibuahi sperma. Namun, sperma perlu berenang jauh dulu nih untuk bisa mencapai sel telur. Karena saat pria ejakulasi, jutaan sperma akan melakukan perjalanan panjang dari vagina ke leher rahim (serviks), rahim, dan barulah bisa mencapai tuba falopi.
Dari jutaan sel sperma tersebut, hanya ada ratusan sel sperma yang kualitasnya baik dan mampu berenang dengan cepat, sehingga bisa mencapai tuba falopi. Proses ini bisa berlangsung beberapa jam hingga beberapa hari setelah berhubungan seksual, tapi waktunya bisa berbeda-beda ya pada setiap orang.
Proses Pembuahan dan Terbentuknya Janin
Dari ratusan sel sperma yang berhasil masuk ke tuba falopi, hanya ada satu sperma saja lho yang akan membuahi sel telur. Ini memang normal terjadi agar tidak ada gangguan atau kelainan kromosom selama proses perkembangan sel telur menjadi janin.
Dalam waktu sekitar 24 jam setelah pembuahan, sel telur akan berkembang menjadi zigot, lalu menjadi embrio atau bakal janin dalam waktu beberapa hari setelahnya.
Embrio yang terbentuk kemudian akan dibawa menuju ke rahim, lalu menempel pada dinding rahim. Ini karena dinding rahim banyak memiliki pembuluh darah, sehingga bisa memberikan asupan nutrisi dan oksigen yang cukup bagi embrio untuk terus berkembang.
Setelah embrio tertanam di dinding rahim, tubuh wanita juga akan mulai memproduksi hormon-hormon kehamilan, salah satunya human chorionic gonadotropin (hCG). Hormon ini dapat terdeteksi dalam 11 hari setelah pembuahan dengan menggunakan test pack. Nah, jika hasilnya positif, ini artinya wanita sudah hamil.
Tak hanya test pack positif, sebagian wanita juga akan mengalami beberapa kondisi ini ketika proses terjadinya kehamilan berhasil, yaitu:
- Flek kecokelatan atau pendarahan ringan selama 1–2 hari.
- Perubahan pada payudara, misalnya terasa lebih penuh, sensitif, dan warna areola berubah lebih gelap
- Mual
- Mudah lelah
- Kembung
- Telat haid
Perlu diingat, terkadang tidak semua wanita mengalami beberapa gejala-gejala kehamilan di atas, ya. Ini karena kondisi tubuh setiap orang berbeda-beda.
Oleh karena itu, untuk memastikan apakah kehamilan terjadi atau tidak, kamu bisa menggunakan test pack dulu setelah 1 minggu terlambat haid atau jika memang mengalami tanda-tanda awal kehamilan.
Jika hasilnya positif, segera konsultasikan dan periksakan ke dokter, ya. Makin cepat kehamilan terdeteksi, makin dini perawatan kehamilan yang bisa dilakukan agar janin bisa tumbuh dengan optimal.
Bagi kamu yang sedang merencanakan kehamilan, kamu bisa mencoba berhubungan intim tanpa pengaman selama memasuki masa ovulasi. Pada masa ini, peluang dan proses terjadinya kehamilan akan lebih tinggi.
Namun, apabila kamu memiliki siklus haid yang tidak teratur dan bingung untuk menentukan kapan masa subur atau ovulasi terjadi, jangan ragu tanyakan pada dokter, ya.
Sumber:
HSE Ireland (2022). Sex When Trying to Get Pregnant.
Flo Health (2022). Here’s How Long It Takes Sperm to Reach The Egg After Sex.
Burch, K. Verywell Health (2023). What Is Conception?
WebMD (2023). Conception: From Egg to Embryo Slideshow.