Apakah ibu menyusui boleh minum kopi? Pertanyaan ini masih sering diperbincangkan oleh para ibu. Soalnya, banyak yang mengatakan bahwa kopi bisa menimbulkan dampak buruk bagi bayi sehingga perlu dihindari selama menyusui.
Kopi jadi andalan bagi banyak orang ketika tubuh membutuhkan energi lebih untuk beraktivitas, terutama bagi yang sudah terbiasa meminumnya setiap hari. Ini karena kopi mengandung kafein, yakni zat stimulan yang bisa menghalau rasa kantuk, sehingga membuat tubuh lebih segar dan fokus untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Fakta mengenai Minum Kopi Saat Menyusui
Sebenarnya, ibu menyusui boleh minum kopi kok, Bun. Namun, jumlahnya memang perlu dibatasi, ya. Soalnya, kafein yang terkandung di dalam kopi bisa terserap ke aliran darah dan sebagian kecilnya masuk ke dalam ASI. Oleh karena itu, kandungan kafein yang terserap oleh tubuh bisa saja ikut tertelan oleh bayi yang diberi ASI, Bun.
Perlu diketahui, tubuh bayi belum mampu mencerna dan memecah kafein dengan baik. Pada bayi 1 bulan, kafein yang masuk ke dalam tubuhnya baru bisa dicerna setelah 3–5 hari. Ini karena ginjal bayi belum berkembang dengan sempurna. Bayi baru bisa mencerna kafein dengan baik ketika usianya sudah mencapai 3 bulan.
Nah, karena tubuh bayi, apalagi yang baru lahir, masih sulit untuk mencerna kafein, jumlah kafein yang masuk ke dalam tubuh bayi akan menumpuk. Penumpukan kafein dalam tubuh bayi ini akan membuat bayi jadi susah tidur, rewel, gelisah, dan lebih sering BAB dan pipis.
Tidak hanya pada bayi, minum kopi berlebihan ketika menyusui juga bisa menimbulkan berbagai efek negatif ke Bunda sendiri, lho. Namun, efek ini biasanya tidak disadari. Beberapa efek negatif yang bisa timbul adalah susah tidur (insomnia), pusing, jantung berdetak kencang, nyeri ulu hati, dan mudah cemas.
Batas Konsumsi Kafein bagi Ibu Menyusui
Untuk menghindari timbulnya efek negatif akibat minum kopi, Bunda disarankan untuk membatasi takaran atau jumlah kafein per hari, ya. Adapun batas jumlah aman minum kafein yang aman adalah 200 mg.
Selain itu, Bunda juga perlu ingat bahwa bukan hanya kopi yang mengandung kafein di dalamnya. Minuman lain, seperti teh, cokelat, minuman berenergi, dan minuman bersoda, juga mengandung kafein, lho.
Nah, agar kafein yang dikonsumsi tidak berlebihan, Bunda perlu melihat dahulu perkiraan jumlah kafein dalam setiap minuman, ya. Adapun perkiraan jumlah kafein dalam setiap minuman berukuran 250 ml atau setara 1 gelas adalah:
- Kopi saring, 140 mg kafein
- Kopi instan, 100 mg kafein
- Teh, 75 mg kafein
- Minuman, 40 g kafein
- Minuman berenergi, 80 g kafein
- Minuman cokelat, 80 g kafein
Dengan membatasi konsumsi kafein per hari, Bunda dapat terhindar dari kemungkinan timbulnya efek samping, Bun. Selain itu, risiko bayi mengalami efek dari kafein juga akan berkurang.
Apabila setelah minum kopi Bunda mengalami susah tidur, jantung berdebar, pusing, atau keluhan lainnya, konsultasikan ke dokter melalui chat online, ya. Nantinya, dokter akan memberikan penanganan dan jumlah konsumsi kopi yang sesuai.
Sumber:
National Health Services U.K. (2023). Baby. Food and Drinks to Avoid When Breastfeeding.
National Health Services U.K. (2022). Health A to Z. Breastfeeding and Diet.
Farzam, et al. National Institutes of Health (2023). National Library of Medicine. Stimulants.
Johns Hopkins Medicine. 5 Breastfeeding Diet Myths.
Thomas, C. Baby Centre UK (2023). Caffeine and Breastfeeding.
Doughtery, E. Baby Center (2022). Caffeine while Breastfeeding.
Streit, L. Healthline. Caffeine While Breastfeeding: How Much Can You Safely Have?
Gontcharova, N. The BUMP (2024). Can You Drink Coffee While Breastfeeding?
Brennan, D. WebMD (2023). Is Caffeine Safe While Breastfeeding?