Radang paru-paru pada bayi perlu diwaspadai ya, Bun. Soalnya, penyakit ini bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani dengan cepat. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk mengenali penyebab, gejala, dan penanganan radang paru-paru agar bisa lebih siaga bila Si Kecil mengalaminya.
Radang paru-paru atau pneumonia adalah infeksi paru-paru yang umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, tetapi bayi usia di bawah 2 tahun biasanya lebih rentan terkena radang paru-paru. Hal ini karena sistem kekebalan tubuh bayi masih lemah dan belum cukup kuat untuk melawan infeksi.
Bunda juga perlu tahu kalau radang paru-paru merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada bayi di seluruh dunia. Makanya, penyakit ini tidak boleh diremehkan ya, Bun.
Apa Ya Penyebab Radang Paru-Paru pada Bayi?
Seperti yang sudah diketahui, radang paru-paru pada bayi umumnya terjadi karena infeksi bakteri atau virus yang menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
Setelah bakteri atau virus masuk, saluran udara kecil di paru-paru akan meradang dan tersumbat oleh lendir sehingga bisa mengurangi pertukaran jumlah oksigen. Akibatnya, Si Kecil akan mengalami batuk dan sesak napas, Bun.
Selain bakteri dan virus, radang paru-paru pada bayi juga bisa disebabkan oleh jamur lho, Bun. Namun, Bunda tidak perlu cemas karena kondisi ini biasanya jarang terjadi, kok.
Meski demikian, Bunda sebaiknya tetap mengetahui faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya radang paru-paru pada bayi, yaitu:
- Bayi berusia di bawah 6 bulan
- Terlahir prematur atau memiliki cacat bawaan lahir, seperti bibir sumbing
- Memiliki masalah pada sistem saraf, seperti kejang
- Sering terpapar asap rokok atau polusi udara
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Mengalami infeksi di saluran pernapasan, seperti asma, ISPA, atau bronkitis
- Menderita penyakit kronis, seperti anemia sel sabit dan penyakit jantung bawaan
- Tidak mendapatkan ASI eksklusif
- Menderita kekurangan gizi atau malnutrisi
- Tidak mendapatkan imunisasi lengkap
Gejala Radang Paru-Paru pada Bayi
Gejala radang paru-paru pada bayi dapat berbeda-beda, lho. Nah, gejala ini dapat muncul secara tiba-tiba atau bertahap dalam waktu beberapa hari setelah kuman penyebab radang paru-paru masuk ke tubuh bayi.
Umumnya, gejala radang paru-paru pada bayi mirip dengan flu, seperti demam, batuk, dan pilek. Namun, seiring berjalannya waktu, gejala ini bisa berkembang menjadi serius lho, Bun.
Nah, inilah beberapa gejala radang paru-paru pada bayi yang perlu Bunda perhatikan:
- Sesak napas atau tampak kesulitan saat bernapas
- Napas bayi berbunyi (mengi)
- Hidung bayi kembang kempis saat bernapas
- Nyeri dada
- Muntah
- Tidak mau menyusu atau makan
- Diare
- Bayi tampak lemas, pucat, dan lebih rewel
- Menggigil
- Kulit, bibir, dan kuku tampak membiru
Bila Si Kecil menunjukkan gejala radang paru-paru seperti yang sudah disebutkan di atas, jangan ragu untuk segera membawanya ke dokter, ya. Hal ini penting dilakukan agar Si Kecil bisa mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.
Penanganan dan Pencegahan Radang Paru-Paru pada Bayi
Bun, nggak usah panik jika Si Kecil mengalami radang paru-paru, ya. Soalnya, penyakit ini bisa diobati, kok. Perlu diketahui, penanganan radang paru-paru pada bayi biasanya tergantung pada jenis infeksi yang dialaminya ya, Bun.
Bila Si Kecil mengalami radang paru-paru akibat infeksi bakteri, dokter biasanya akan meresepkan obat antibiotik untuk bayi, Bun. Perlu diingat juga, obat ini harus dikonsumsi sampai habis meski keadaan Si Kecil sudah membaik. Sebagian besar radang paru-paru akibat infeksi bakteri akan sembuh dalam waktu 1–2 minggu setelah menjalani pengobatan.
Sementara itu, radang paru-paru yang disebabkan oleh infeksi virus umumnya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 2–4 minggu. Meski begitu, dokter tetap akan memantau kondisi kesehatan Si Kecil, Bun.
Nah, untuk membantu meredakan gejala radang paru-paru pada bayi, dokter biasanya akan memberikan obat-obatan, seperti obat penurun demam. Di samping itu, pastikan juga Si Kecil dapat beristirahat dengan baik dan mendapatkan ASI yang cukup.
Meski berbahaya, radang paru-paru pada bayi bisa dicegah, kok. Nah, cara terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah dengan memastikan Si Kecil mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal. Salah satu vaksin yang diterima oleh Si Kecil adalah Pneumococcal conjugate vaccine (PCV), Bun.
Selain itu, Bunda juga bisa melakukan beberapa cara berikut guna mencegah radang paru-paru pada bayi, yaitu:
- Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum menyentuh Si Kecil
- Membatasi kontak Si Kecil dengan orang yang sedang sakit
- Menjaga kualitas udara tetap bersih dan bebas asap rokok
- Menggunakan penyaring udara (air purifier) di dalam rumah
- Menjaga kebersihan rumah dan mengolah makanan secara bersih
Sumber:
World Health Organization (2022). Detail. Pneumonia in Children.
National Heart, Lung, and Blood Institute (2022). Pneumonia. Causes and Risk Factors.
National Institute of Health (2025). Medline Plus. Pneumonia in Children – Community Acquired.
National Health Service UK (2023). Health A to Z. Pneumonia.
Children’s Hospital Colorado (2025). Pneumonia in Children.
Cleveland Clinic (2022). Diseases & Conditions. Pneumonia.
Kids Health, Nemours (2024). Parents. Walking Pneumonia in Kids: Signs, Diagnosis & Treatment.
Kids Health, Nemours (2023). Parents. Pneumonia in Kids.
Baby Center (2022). Pneumonia in Babies.
EMedicine (2024). Pediatric Pneumonia.
Healthline (2024). What You Need to Know About Pneumonia in Children.
HSE (2023). Pneumonia – Babies and Children.
WebMD (2024). Pneumonia: What to Know.
WebMD (2023). What to Know About Pneumonia in Children.