Perineum, Kenali Fungsi dan Gangguan yang Dapat Terjadi

Perineum merupakan salah satu area sensitif yang terletak di antara alat kelamin dan anus. Bagian ini terdiri dari jaringan, otot, dan saraf yang bertugas untuk memperkuat dasar panggul dan menopang berbagai organ, seperti organ reproduksi, saluran kemih, dan saluran pencernaan. Nah, perineum yang rusak bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan.Sebenarnya, apa itu perineum ya? 

Bunda, sudah tahu belum ya tentang perineum? Perineum adalah jaringan yang terletak di antara vagina dan anus. Nah, jika dilihat dari dalam, perineum biasanya berada di bawah otot dasar panggul dan membentang sepanjang tulang panggul. Nah, area ini umumnya memiliki panjang yang bervariasi, tetapi ukuran normalnya adalah 2–5 cm.

Apa Fungsi Perineum? 

Perineum berfungsi untuk melindungi otot dasar panggul dan organ lainnya, seperti organ reproduksi, saluran kemih, dan saluran pencernaan. Area tubuh yang bentuknya menyerupai berlian ini terdiri dari jaringan ikat, lemak, otot, dan membran. Selain itu, bagian ini juga memiliki banyak saraf penting, salah satunya saraf pudendal. 

Nah, saraf pudendal memiliki tugas untuk mengendalikan pergerakan otot di anus dan saluran kemih. Selain itu, saraf ini juga sangat sensitif terhadap rangsangan seksual, seperti sentuhan dan nyeri. 

Pada wanita, perineum akan meregang saat Bunda mengejan guna membuka jalan lahir bagi bayi saat persalinan normal berlangsung. Nah, inilah yang menyebabkan perineum sering mengalami robekan, Bun.

Namun, Bunda nggak perlu khawatir ya, karena robekan perineum bisa diatasi, kok. Untuk menutup robekan tersebut, dokter atau bidan biasanya akan melakukan jahitan perineum

Sama halnya dengan wanita, perineum pada pria juga berperan untuk melindungi otot dasar panggul serta pembuluh darah di alat kelamin dan saluran kemih. Perineum juga melindungi saraf yang digunakan untuk buang air kecil atau ereksi.

Berbagai Kondisi yang Bisa Menyebabkan Masalah Perineum

Perlu diketahui, cedera pada perineum umumnya disebabkan oleh persalinan normal. Meski begitu, ada beberapa kondisi lain yang bisa menyebabkan masalah pada perineum, seperti: 

1. Persalinan normal

Saat proses persalinan normal berlangsung, Bunda biasanya harus mengejan dengan kuat untuk membuka jalan lahir bagi bayi. Nah, saat mengejan, vagina dan perineum akan mengalami tekanan yang sangat kuat. Hal inilah yang menyebabkan perineum mengalami robekan, Bun.

Perlu diketahui, robekan yang parah dapat merusak otot dasar panggul atau sfingter ani. Perineum yang robek ini juga dapat menyulitkan Bunda untuk buang air kecil, buang air besar, atau berhubungan intim. Nah, untuk menurunkan risiko terjadinya robekan saat melahirkan, Bunda biasanya dianjurkan untuk melakukan pijat perineum

2. Episiotomi 

Selain persalinan normal, cedera pada perineum juga bisa terjadi karena prosedur episiotomi, Bun. Selama prosedur ini, dokter akan memotong perineum guna melebarkan jalan lahir agar bayi lebih mudah untuk dilahirkan. 

3. Disfungsi dasar panggul

Disfungsi dasar panggul juga bisa menyebabkan gangguan di perineum, lho. Jika hal ini terjadi, Bunda mungkin akan mengalami kesulitan saat buang air kecil dan buang air besar. 

4. Kista atau abses perineum

Kista atau abses juga dapat terjadi pada perineum, Bun. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari fisura ani, trauma, penyakit menular seksual, hidradenitis supurativa, hingga kista epidermoid. 

Nah, gejala kista atau abses perineum yang paling umum adalah tumbuhnya bisul yang terasa nyeri, berwarna kemerahan, bengkak, dan terus-menerus berdenyut di dekat anus. 

5. Wasir

Wasir atau ambeien adalah pembengkakan pada pembuluh darah di anus dan bagian akhir usus besar (rektum). Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan, rasa mengganjal, gatal, atau nyeri di rektum dan perineum saat buang air besar. 

6. Saraf pudendal terjepit

Bun, saraf pudendal merupakan saraf utama perineum. Nah, jika saraf ini mengalami cedera, peradangan, atau terluka akibat kecelakaan, Bunda mungkin saja akan merasakan nyeri pada perineum. 

7. Cedera

Perineum juga bisa mengalami robekan akibat cedera karena terjatuh, bersepeda, atau berkuda. Ada pula kasus di mana robekan perineum terjadi akibat hubungan seksual yang dipaksakan. 

Itulah beberapa hal yang perlu Bunda ketahui tentang perineum. Ingat ya Bun, menjaga kesehatan dan kebersihan perineum tidak kalah penting, lho. Soalnya, area perineum sangat rentan terkontaminasi bakteri yang dapat menyebabkan penyakit infeksi, seperti infeksi saluran kemih, vaginosis bakterial, dan kandidiasis.

Namun, apabila Bunda mengalami nyeri pada perineum, segera periksakan diri ke dokter ya, Bun. Hal ini bertujuan agar Bunda mendapatkan penanganan yang tepat sedini mungkin. 

Sumber: 

National Cancer Institute (2025). NCI Dictionaries. Perineum.

National Health Service UK (2023). Your Guide to Perineal Massage. 

National Institute of Health. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Urologic Diseases. Perineal Injury in Males. 

Cleveland Clinic (2022). Perianal Abscess.

Cleveland Clinic (2022). Perineum. 

Cleveland Clinic (2021). Pudendal Nerve. 

Mayo Clinic (2023). Hemorrhoids. 

Pregnancy Birth & Baby (2025). Anatomy of Pregnancy and Birth – Perineum and Pelvic Floor. 

Verywell Health (2024). The Importance of the Perineum in Childbirth.

Graziottin, A. Womens Health (2024). Maintaining Vulvar, Vaginal and Perineal Health: Clinical Considerations. 

By dr. Gracia Fensynthia

Medical Editor Alodokter

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *