6 Cara Menghadapi Anak Tantrum yang Efektif

cara menghadapi anak tantrum, diary bunda

Berbagai cara menghadapi anak tantrum bisa Bunda lakukan agar Si Kecil kembali tenang dan tidak rewel lagi. Jadi, Bunda tidak perlu khawatir bahkan sampai stres karena Si Kecil tantrum terus-menerus ya. 

Anak bisa mengalami tantrum kapan saja tanpa mengenal situasi maupun kondisi. Setiap anak juga bisa mengalami tantrum, tetapi lebih sering terjadi pada anak yang berusia 1–3 tahun. Anak bisa melakukan apa saja saat tantrum, seperti menangis, menendang, berteriak, hingga memukul.

Umumnya, tantrum disebabkan oleh terbatasnya kemampuan bahasa anak dalam mengekspresikan perasaannya, Bun. Jadi, ia memilih untuk meluapkan emosinya dalam bentuk tantrum. Selain itu, tantrum juga bisa menjadi cara anak untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, misalnya perhatian atau mainan baru.

Berbagai Cara Menghadapi Anak Tantrum yang Benar

Meski normal terjadi, tantrum pada anak sebaiknya tidak dibiarkan ya, Bun. Alasannya, tantrum bisa menjadi kebiasaan atau ‘senjata’ anak untuk mendapatkan sesuatu yang ia inginkan di kemudian hari. Oleh karena itu, Bunda perlu mengetahui bagaimana cara menghadapi anak tantrum. Berbagai caranya adalah:

1. Tetap bersikap tenang

Ketika melihat Si Kecil tantrum, normal saja jika Bunda merasa frustasi, khawatir, atau marah. Namun, sebaiknya hal tersebut Bunda kendalikan dengan baik agar Bunda tidak sampai memarahi dan meneriaki Si Kecil. Soalnya, apabila Bunda memarahi Si Kecil, ia malah bisa tantrum lebih parah.

Oleh karena itu, untuk menghadapi anak tantrum agar kembali tenang, Bunda perlu tetap bersikap tenang. Bunda bisa membiarkan Si Kecil untuk meluapkan emosinya terlebih dahulu sampai tidak rewel lagi. Ketika Si Kecil dirasa sudah selesai tantrum, Bunda barulah boleh mengajaknya berbicara.

2. Cari tahu penyebab tantrum

Banyak alasan yang bisa menyebabkan anak menjadi tantrum, mulai dari kelaparan, kelelahan, punya keinginan yang tidak dituruti, hingga sakit perut. Oleh karena itu, ketika Si Kecil tantrum, Bunda perlu mencari tahu penyebabnya sehingga bisa menenangkan Si Kecil agar tidak rewel lagi.

Untuk mengetahui apa penyebabnya, Bunda bisa mengajak Si Kecil berbicara  secara perlahan. Buatlah Si Kecil merasa aman dan nyaman untuk mengatakan apa yang ia rasakan, misalnya mengajaknya ke tempat sepi. 

Apabila Si Kecil tidak mau berbicara, tunggulah sampai tantrumnya mereda dan jangan memaksanya. Bunda bisa sekaligus menenangkannya, misalnya dengan mengusap pelan punggungnya. Nah, ketika tangis Si Kecil mulai mereda, Bunda bisa mulai kembali mengajaknya berbicara.

3. Alihkan perhatian anak

Anak biasanya mudah untuk dialihkan perhatiannya, Bun. Jadi, saat Si Kecil tantrum karena menginginkan sesuatu, seperti mainan, Bunda bisa mengalihkan perhatiannya ke benda yang tidak kalah menarik bagi Si Kecil. 

Sebagai contoh, Si Kecil tantrum minta dibelikan mobil-mobilan di pasar swalayan. Lalu, Bunda melihat ada ikan hias dalam aquarium di sekitar sana. Bunda bisa mengajak Si Kecil untuk melihat ikan hiasnya, seperti “Wah, ada ikan warna biru lagi berenang nih, Adek!” atau “Yuk, kita lihat ikan dulu di sini!”

4. Peluk atau gendong anak

Apabila Si Kecil tantrum sampai menendang, memukul, atau ingin kabur, Bunda bisa memeluk atau langsung menggendongnya dengan erat ya. Ketika memeluk atau menggendongnya, Bunda sebaiknya tidak berkata apa pun dan biarkan Si Kecil mengeluarkan emosinya. Hal ini dilakukan agar Si Kecil bisa merasakan bahwa Bunda peduli dengan apa yang ia rasakan.

5. Berikan makanan atau minuman

Anak bisa tantrum karena kelaparan atau kehausan, Bun. Nah, untuk mengatasi tantrum akibat hal ini, Bunda bisa memberikan makanan atau minuman sesuai dengan porsi yang cukup untuk Si Kecil. Selain itu, Bunda juga perlu memperhatikan kandungan nutrisi dalam makanan atau minuman yang diberikan kepada Si Kecil agar kebutuhan gizinya selalu terpenuhi.

6. Hindari memukul anak

Ketika Si Kecil tantrum, Bunda tidak boleh memukul, mencubit, atau melakukan tindakan lain yang bisa menyakiti fisik Si Kecil ya. Alasannya, tindakan tersebut bisa saja malah ditiru oleh Si Kecil di kemudian hari. Selain itu, apabila Bunda memukul atau mencubit, Si Kecil juga tidak akan menjadi lebih tenang. Justru, bisa saja malah makin menangis atau rewel.

Nah, itulah berbagai cara menghadapi anak tantrum yang bisa Bunda lakukan nantinya ya. Intinya, tantrum bisa mereda apabila Si Kecil diberikan kenyamanan dan rasa aman, misalnya dengan memeluknya.

Namun, apabila tantrum terjadi terus-menerus meski Bunda sudah melakukan beberapa cara di atas, jangan ragu untuk konsultasikan ke dokter ya. Dengan berkonsultasi, Bunda bisa tahu bagaimana kondisi Si Kecil, termasuk apa yang menyebabkan ia sering tantrum.

Sumber

National Health Services (2022). Health A to Z. Temper Tantrums.

Schilling, E. KidsHealth, Nemours (2022). For Parents. Temper Tantrums.

Cleveland Clinic (2021). Articles. Temper Tantrums.

Donohue, M. Healthline (2022). Temper Tantrums.

Dreisbach, S. Parents (2024). How To Deal With Toddler Temper Tantrums.

Anander, L. WebMD (2023). How to Handle a Temper Tantrum.

By dr. Gracia Fensynthia

Medical Editor Alodokter

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *