Aman atau tidaknya CTM untuk ibu menyusui masih banyak diperbincangkan. Ini karena tidak semua obat aman digunakan saat menyusui, karena kandungannya bisa terserap dalam ASI. Jadi, sebelum Bunda mengonsumsi CTM, ada baiknya ketahui dulu keamanan CTM dalam artikel ini ya.
Saat sedang menyusui, banyak ibu mengalami berbagai keluhan, termasuk alergi, flu, atau gatal-gatal. Salah satu obat yang umum digunakan untuk meredakan gejala tersebut adalah CTM (Chlorpheniramine Maleate).
CTM adalah obat golongan antihistamin yang bekerja dengan menghambat zat pemicu reaksi alergi dalam tubuh. Biasanya, obat ini digunakan untuk meredakan bersin, hidung tersumbat, mata berair, serta ruam kulit akibat alergi. Namun, karena ibu menyusui berbagi nutrisi dengan bayi melalui ASI, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi CTM.
Mengetahui Keamanan CTM untuk Ibu Menyusui
Selama CTM digunakan dengan dosis yang rendah dan dalam jangka waktu yang pendek, obat ini aman untuk ibu menyusui ya, Bun. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa kandungan dalam CTM bisa terserap ke dalam ASI dalam jumlah kecil. Meski begitu, belum ada bukti bahwa CTM bisa menimbulkan efek samping kepada bayi.
CTM juga memiliki efek samping mengantuk yang cukup kuat. Jika dikonsumsi oleh ibu menyusui, CTM bisa menyebabkan rasa kantuk hebat yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Selain itu, efek samping lain, seperti mulut kering, pusing, dan gangguan konsentrasi, juga bisa terjadi.
Meski CTM relatif aman untuk dikonsumsi, Bunda tetap perlu berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya, ya. Melalui konsultasi, dokter akan meresepkan dosis CTM sesuai dengan kondisi Bunda agar tidak terjadi efek samping dan pengobatan pun lebih optimal.
Penanganan Alergi Selain dengan CTM
Selain dengan CTM, Bunda juga bisa meredakan gejala alergi dengan melakukan perawatan mandiri di rumah. Berikut ini adalah perawatan rumahan yang bisa Bunda lakukan adalah:
- Hindari zat pemicu alergi (alergen), misalnya bulu hewan, makanan tertentu, atau debu.
- Cuci boneka, sprei, selimut, atau barang berkain dengan air panas dan pastikan jemur hingga kering untuk mengurangi paparan alergen.
- Apabila mengalami hidung meler atau tersumbat, gunakan cairan saline untuk membersihkan lendir-lendir dalam hidung.
- Apabila menggunakan ruangan dengan AC, pasang dehumidifier agar ruangan terjaga kelembapannya.
- Gunakan minyak oles untuk mengurangi gejala alergi, seperti minyak eukaliptus.
Nah, itulah informasi seputar CTM untuk ibu menyusui ya, Bun. Gejala alergi yang muncul biasanya akan mereda beberapa jam hingga beberapa hari, tergantung pada keparahan alergi.
Selain itu, karena alergi bisa menimbulkan reaksi yang parah, Bunda perlu segera ke dokter apabila mengalami reaksi alergi, seperti sesak napas, jantung berdebar, ruam merah gatal di seluruh tubuh, mata dan bibir bengkak, kulit dan bibir membiru, serta pingsan.
Sumber
National Health Services UK(2024). Medicines A to Z. Chlorphenamine (Piriton).
Cleveland Clinic (2023). Child’s Health. Can You Take Over-the-Counter Medications While Breastfeeding?
Mayo Clinic (2024). Allergy Medications: Know Your Options.
Mayo Clinic (2024). Allergies.
Drugs (2024), Chlorpheniramine use while Breastfeeding.
E-lactancia (2021). Chlorphenamine Maleate.
Frothingham, S. Healthline (2023). 15 Home Remedies for Allergies.
M, Sruthi. MedicineNet (2024). How Long Does an Allergic Reaction Last?
MIMS Indonesia. Chlorphenamine.