Cup feeder sering menjadi pilihan para ibu untuk memberikan ASI perah (ASIP) kepada bayinya. Soalnya, sebagai salah satu media pemberian ASIP, cup feeder dikatakan bisa mengurangi risiko bayi bingung puting ketika menyusu. Nah, untuk lebih jelasnya, yuk ketahui apa itu cup feeder dan beragam manfaatnya!
ASI merupakan makanan pertama bagi bayi, Bun. Selain karena mudah dicerna oleh usus bayi, ASI juga mengandung nutrisi yang bermanfaat untuk mengoptimalkan tumbuh kembang bayi dan mencegahnya dari berbagai penyakit.
Namun, terkadang, ibu tidak selalu bisa menyusui bayinya secara langsung, baik karena ada masalah pada payudaranya atau karena tidak memiliki banyak waktu bersama bayi, misalnya harus bekerja. Pada kondisi ini, memerah dan menyimpan ASI bisa menjadi pilihan para ibu. Nah, salah satu media pemberian ASI perah ini adalah cup feeder.
Mengetahui Apa Itu Cup Feeder dan Manfaatnya
Cup feeder merupakan gelas atau cangkir yang dirancang khusus untuk memberikan ASI perah kepada bayi. Gelas ini biasanya terbuat dari plastik dan memiliki indikator takaran dalam ukuran mililiter (ml).
Umumnya, cup feeder digunakan oleh bayi prematur yang belum memiliki kemampuan untuk melekatkan puting payudara dan mengisapnya, Bun. Namun, cup feeder juga bisa digunakan pada kondisi-kondisi berikut ini:
- Bayi tidak selalu bersama ibunya
- ASI yang keluar hanya sedikit atau tidak lancar
- Masalah pada payudara, misalnya mastitis
- Bayi menolak untuk menyusu langsung dari puting
- Bayi lahir dengan bibir sumbing
Mungkin sebagian ibu ada yang yang lebih memilih botol atau dot bayi daripada cup feeder sebagai media pemberian ASIP. Padahal, penggunaan cup feeder sebenarnya memiliki kelebihan tersendiri. Adapun beberapa kelebihannya meliputi:
- Mengasah kemampuan mulut bayi, misalnya untuk menjilat dan mengisap, terutama bagi bayi yang lahir secara prematur
- Membiasakan bayi untuk mengatur seberapa banyak ASI yang masuk
- Menghindari risiko bingung puting pada bayi yang biasanya terjadi akibat penggunaan dot
- Mengurangi penggunaan selang nasogastrik untuk menyalurkan ASI atau susu formula, khususnya pada bayi prematur
Cara Menggunakan Cup Feeder untuk Bayi
Meski relatif aman, cup feeder perlu digunakan dengan hati-hati ya, Bun. Apabila tidak, dikhawatirkan cup feeder bisa membuat bayi tersedak. Sebelum memberikan ASIP dengan cup feeder, Bunda perlu mencuci tangan dengan air bersih dan memastikan bahwa Si Kecil sudah bangun dan siap menyusu.
Selain itu, Bunda juga perlu memastikan cup feeder terisi dengan ASIP sebanyak ⅔ gelas dan berada di dekat Bunda agar tidak sulit untuk mengambilnya. Apabila hal-hal di atas sudah siap, Bunda bisa langsung menerapkan cara menggunakan cup feeder seperti bawah ini:
- Gendong Si Kecil mendekat dengan tubuh dalam posisi tegak.
- Gunakan tangan atau lengan untuk menopang kepala, leher, dan tubuh Si Kecil agar tidak terkulai.
- Dekatkan ujung cup feeder dengan bibir bawah Si Kecil.
- Miringkan cup feeder agar susu mulai turun ke bibir bawah Si Kecil.
- Tunggu sampai Si Kecil menjilat atau menyeruput susu dari ujung cup feeder, jangan mengalirkan atau menuangkan susu langsung ke dalam mulutnya.
- Ulangi lagi secara perlahan dan hentikan ketika Si Kecil terlihat sedang menelan susu.
- Tetap tempelkan ujung cup feeder ke bibir Si Kecil dan jaga agar cup feeder tetap dalam posisi miring.
- Biarkan Si Kecil menyusu sesuai dengan kebutuhannya.
Selama memberikan ASIP menggunakan cup feeder, Bunda perlu memperhatikan tanda-tanda Si Kecil sudah kenyang ya. Bila sudah kenyang, Si Kecil biasanya akan menolak menyusu dengan menutup mulutnya, memalingkan wajahnya dari cup feeder, menggerakkan tangan, serta mengeluarkan suara seperti merengek kecil.
Jadi, apabila sudah melihat tanda-tanda tersebut, Bunda sebaiknya berhenti untuk memberikan ASIP dengan cup feeder ya. Sebab, jika dipaksa menyusu terus-menerus, Si Kecil bisa saja malah tersedak atau muntah.
Meski aman untuk semua bayi, cup feeder sebaiknya hanya digunakan apabila ada kondisi-kondisi yang telah disebutkan di atas saja ya, Bun. Soalnya, pemberian ASI secara langsung dari payudara tetap lebih baik dan bermanfaat daripada pemberian ASI perah melalui media tertentu, seperti cup feeder.
Namun, apabila Bunda ingin menggunakan cup feeder dan masih ragu, Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter ya. Melalui konsultasi tersebut, dokter akan menjelaskan secara lebih lengkap mengenai cup feeder dan cara penggunaannya.
Sumber:
World Health Organization. Cup Feeding Versus Other Forms of Supplemental Enteral Feeding for Newborn Infants Unable to Fully Breastfeed.
Centers for Disease Control and Prevention (2024). Infant and Child Feeding in Emergencies. Cup Feeding Infants During Emergencies.
National Health Service UK (2023). Baby. Expressing and Storing Breast Milk.
Johns Hopkins Medicine (2024). Breast Milk Is Best.
Children Hospital (2024). Cup Feeding Your Breastfed Baby.
Australian Breastfeeding Association (2022). Cup-feeding.
Miles, K. Baby Center (2025). Stressing About Your Supply? Here’s How to Tell Whether Your Baby’s Getting Enough Breast Milk.
Shu, J. American Academy of Pediatrics (2023). Healthy Children. From Bottle to Cup: Helping Your Child Make a Healthy Transition.