Dampak pemberian ASI diselingi susu formula harus diperhatikan, terutama oleh ibu yang mengalami tantangan dalam menyusui. Memang, pemberian susu formula terbilang praktis. Namun, ada beberapa risiko yang penting dipertimbangkan saat mengkombinasi pemberian ASI dan susu formula bagi Si Kecil.
Air susu ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi terbaik dan asupan makanan utama bagi bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya. Setelah itu, ASI boleh terus diberikan hingga bayi berusia 2 tahun. Tak hanya sehat untuk Si Kecil, menyusui juga bisa mempererat kedekatan emosional (bonding) antara Bunda dan Si Kecil.
Namun, ada beberapa kondisi tertentu yang mungkin membuat ibu berhalangan atau kesulitan memberi ASI eksklusif setiap saat, misalnya karena produksi ASI sedikit, bayi kesulitan menyusu atau sulit pelekatan, ibu mengalami mastitis, abses payudara, atau harus kembali bekerja dan jauh dari Si Kecil.
Hal tersebut membuat ibu mempertimbangkan untuk memberikan susu formula di masa menyusui. Namun, adakah dampak pemberian ASI diselingi susu formula bagi bayi? Yuk, simak fakta berikut.
Dampak Pemberian ASI Diselingi Susu Formula
Sebetulnya, tidak ada larangan untuk menyelingi pemberian susu formula saat bayi juga menyusu ASI. ASI memang merupakan pilihan terbaik karena mengandung nutrisi yang lengkap dan antibodi yang baik untuk mendukung sistem imun dan tumbuh kembang bayi.
Namun, terkadang ibu menyusui bisa saja kesulitan memberikan ASI karena kondisi tertentu. Pada kasus ini, susu formula bisa menjadi pilihan. Walau tidak mengandung antibodi, susu formula juga mengandung nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang.
Hanya saja, terlalu sering memberikan susu formula di botol khawatirnya memengaruhi suplai ASI Bunda. Pasalnya, produksi ASI bisa menurun apabila bayi tidak menyusu langsung dari payudara. Selain itu, ada juga beberapa dampak pemberian ASI diselingi susu formula lainnya, yaitu:
1. Anak jadi mudah terserang penyakit
Anak yang rutin mengonsumsi ASI diketahui jarang terkena infeksi dan penyakit, seperti diare, asma, infeksi telinga, diabetes, serta meningitis daripada anak yang lebih sering diberikan susu formula.
Hal ini dikarenakan ASI kaya akan zat pembentuk imunitas tubuh (antibodi), sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi selama masa menyusui. Oleh karena itu, pemberian susu formula memang boleh, tetapi tetap harus mengutamakan ASI.
2. Alergi susu formula
Sebagian susu formula umumnya terbuat dari susu sapi. Protein dalam susu sapi ini terkadang bisa menimbulkan reaksi alergi pada bayi. Bayi yang terkena alergi susu formula biasanya akan mengalami beberapa gejala, seperti diare, feses berwarna hijau dan berlendir, kembung, dan gatal-gatal pada kulit.
3. Tidak memperoleh nutrisi yang ada di ASI
Susu formula kebanyakan sudah ditambahkan dengan asupan gizi tambahan, seperti vitamin dan mineral, yang dibutuhkan bayi. Meski begitu, kandungan dalam susu formula tetap tidak bisa 100% sama dengan ASI, Bun.
ASI tetap lebih unggul karena komposisi protein, lemak, karbohidrat, serta mineralnya lebih tinggi dari susu formula. Oleh karena itu, berbagai nutrisi ini tidak bisa didapatkan sepenuhnya hanya dengan memberikan susu formula.
4. Bayi bingung puting
Bayi yang baru lahir dan terbiasa diberikan susu formula botol juga bisa kesulitan kembali menyusu langsung dari payudara lho. Kondisi ini biasanya disebut dengan bingung puting.
Bingung puting terjadi karena cara bayi menghisap dari botol berbeda dengan menyusu langsung dari payudara. Bayi mungkin akan lebih cepat minum susu dari botol dan mulai lebih menyukai botol daripada payudara, sehingga hal ini dapat menyebabkan bayi menolak menyusu dari payudara.
5. Bayi mengalami gangguan pencernaan
ASI sendiri mengandung protein, laktosa, dan lemak yang lebih mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi baru lahir. Sedangkan, komponen dalam susu formula biasanya lebih lambat dicerna bayi. Oleh karena itu, bayi yang lebih sering minum susu formula kemungkinan mudah terkena diare atau sembelit.
Nah, kini Bunda sudah tahu kan apa saja dampak pemberian ASI diselingi susu formula? Memang, susu formula cukup bergizi dan bisa menjadi alternatif bila dibutuhkan. Namun, tetap saja susu formula tidak bisa memberikan seluruh manfaat dan perlindungan alami seperti ASI.
Oleh karena itu, pastikan Si Kecil mendapatkan nutrisi seimbang dan yang utama dari ASI. Nah, bila Bunda memang tidak bisa selalu memberikan ASI dan harus menyelingi pemberian susu formula, alangkah baiknya Bunda lakukan beberapa tips berikut ini:
- Pada beberapa minggu pertama setelah kelahiran, pastikan Bunda lebih sering memberikan ASI daripada susu formula.
- Pastikan untuk menyusui sesering mungkin guna membantu menjaga suplai ASI Bunda.
- Perah ASI secara teratur di antara jeda waktu menyusui untuk menjaga suplai ASI.
- Cobalah untuk melakukan posisi yang sama seperti menyusui, menggendong, atau memeluk bayi (skin to skin) saat memberi susu formula botol.
- Mengurangi pemberian susu formula secara bertahap dan lebih memprioritaskan ASI eksklusif, baik dari payudara atau memerahnya ke dalam botol.
Selain menerapkan tips di atas, Bunda juga perlu berkonsultasi dengan dokter atau konselor laktasi ya. Terutama, bila ada kebutuhan medis atau alasan khusus yang membuat Bunda mempertimbangkan pemberian susu formula.
Dengan begitu, dampak pemberian ASI diselingi susu formula bisa diminimalisasi dan pemberiannya keduanya bisa disesuaikan dengan kebutuhan Si Kecil.
Sumber:
Yuliana, Y., & Glory, G. (2021). Comparison of Nutritional Status Between Exsclusive Breastfeeding And Formula Milkfed In Infants 0-6 Month. Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional, 135-144.
World Health Organization (2023). Feeding of Infants Unable to Breastfeed Directly in Care Facilities.
National Health Service UK (2023). How to Combine Breast and Bottle Feeding.
National Health Service UK (2022). Common Breastfeeding Problems.
National Health Service UK. Introduction to Mixed Feeding.
National Health Service UK. NHS Foundation Trust. The Effects of Giving Formula Milk to A Breastfed Baby: A Guide for Parents.
National Health Service UK. NHS Foundation Trust. Potential Risks/Problems in Giving Formula to a Breastfed Baby (When there is no medical need).
Pregnancy Birth & Baby Australia (2024). Mixed Feeding.
Dewanto, N. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Masalah Ibu Bekerja: ASI Atau Susu Formula?
Marnoto, B.W. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Pemberian Susu Formula pada Bayi Baru Lahir.
Mount Sinai. Breastfeeding vs. Formula Feeding.
Bellefonds, C. Baby Center (2022). Formula Feeding Your Newborn or Older Baby.
Kids Health. Breastfeeding vs. Formula Feeding.
Raising Children (2024). Mixed Feeding: Breastfeeding and Giving Infant Formula.