Salah satu kebutuhan yang tidak lupa dipersiapkan saat menyambut kehadiran si buah hati adalah botol susu bayi termasuk dotnya. Walaupun Bunda memberikan bayi ASI eksklusif, botol susu akan tetap berguna jika tidak bisa menyusuinya langsung saat kembali bekerja.
Pilihan botol susu dan dot bayi yang tepat akan memudahkan hidup Bunda saat kesibukan mengurus bayi, rumah, dan pekerjaan melanda.
Memilih Botol Susu Bayi Berdasarkan Bahan Pembuatnya
Saat memilih botol susu, Bunda bisa terlebih dahulu memerhatikan bahan utamanya. Pertama adalah botol susu bayi berbahan plastik yang ringan, kuat, dan tidak mudah pecah walau terjatuh.
Jika Bunda lebih nyaman menggunakan botol susu berbahan plastik, ada baiknya menggunakan botol-botol baru dibandingkan botol lama hasil ‘warisan’. Dikhawatirkan, botol-botol susu lama masih menggunakan plastik yang mengandung senyawa BPA (Bisphenol A) yang dapat terserap ke dalam susu dan terminum oleh bayi.
Pilihan bahan botol susu bayi lainnya adalah botol kaca. Bunda yang ragu menggunakan botol plastik bisa menggunakan botol kaca yang tahan lama, ramah lingkungan, dan dapat dibersihkan dengan mendalam dengan cara direbus.
Namun botol kaca mudah pecah jika terjatuh dan serpihan pecahannya dapat tertelan bayi saat minum susu. Karena itu, pilih botol susu bayi berbahan kaca dengan kualitas yang baik.
Satu pilihan lagi yang sudah hadir di Indonesia beberapa tahun terakhir adalah botol susu sekali pakai. Botol susu ini terbuat dari plastik dan siap pakai karena dikemas dalam keadaan steril.
Selesai dipakai, Bunda bisa langsung membuangnya. Ini terasa praktis saat sedang bepergian atau saat Bunda tak memiliki asisten rumah tangga karena tak perlu lagi mencuci atau mensterilkan botol susu yang akan digunakan.
Bentuk dan Ukuran Botol Susu Bayi
Hal lain yang juga harus dipertimbangkan adalah tipe botol susu bayi. Ada botol standar berbentuk bulat dan agak langsing. Botol ini memadai untuk digunakan sebagai botol susu, tapi mulut botol yang sempit agak menyulitkan untuk mengisi botol dan membersihkannya.
Sebaliknya, ada juga botol dengan mulut botol yang lebar, dengan bentuk yang lebih gendut dan pendek. Karena bentuknya, botol ini cukup memakan tempat di mesin steril botol.
Selain dua botol yang umum ditemukan ini, ada juga botol susu antikolik yang bentuknya didesain khusus untuk mengurangi gejala kolik. Harganya lebih mahal dibanding botol-botol susu lainnya.
Memilih Dot Bayi yang Tepat
Selain memilih botol susu, memilih dot yang menjadi alat keluarnya susu dari botol pun harus dilakukan dengan cermat. Dot bayi umumnya terbuat dari silikon atau lateks. Ada yang bentuknya bulat, lebar, serta meniru bentuk puting payudara ibu.
Bunda sebaiknya menyesuaikan pilihan dot dengan usia bayi, karena ada pertimbangan ukuran dan aliran susu yang keluar saat disedot. Semakin muda usia bayi, maka ukuran dot juga semakin kecil.
Dot ukuran kecil untuk bayi yang lebih muda, akan membuat aliran susu dibuat lebih pelan sehingga mencegah bayi tersedak, terlalu banyak menampung susu, dan mengalami kolik.
Saat usianya sudah bertambah dan terlihat butuh aliran susu yang lebih banyak, maka saatnya Bunda mengganti dotnya dengan ukuran medium dengan aliran susu lebih banyak.
Satu hal yang harus Bunda ingat adalah IDAI menyarankan agar bayi baru lahir yang diberikan ASI eksklusif untuk tidak menggunakan dot terlebih dahulu, paling tidak sampai usia 3-4 minggu.
Pasalnya, bayi baru lahir masih belajar untuk bisa menyusu dengan benar, sehingga bisa mengalami bingung puting jika diberi dot. Jika ingin memberikan ASI perah, maka bisa dilakukan menggunakan sendok atau “cup feeder”.
Untuk menemukan botol susu bayi dan dot yang cocok, Bunda harus melakukan uji coba terlebih dahulu. Dan perlu diingat bahwa tidak selalu produk yang lebih mahal akan menjadi produk terbaik untuk bayi.
Jika sudah menemukan yang cocok dengan bayi, maka sediakan stok botol dan dot dengan jumlah yang sesuai dengan rencana penggunaannya.
Sumber:
Mediline Plus. 2019. Buying and Caring for Baby Bottles and Nipples.
Web MD. 2021. Baby Bottles: What Type is Best?
NCT UK. 2019. What Bottles and Teats Do You Need for Babies?
IDAI. 2014. Bingung Puting.