Maag adalah penyakit lambung yang banyak dialami orang. Menurut data, ada sekitar 7000 kasus sakit maag yang dilakukan endoskopi di Indonesia. Penanganan maag tidak rumit dan dapat dilakukan di rumah, namun bagi ibu menyusui, minum obat dapat berakibat lain. Apa obat maag untuk ibu menyusui yang tepat? Berikut penjelasannya.
Penyebab Maag
Bila Bunda mengalami rasa nyeri dan panas pada lambung, bisa jadi Bunda mengalami maag.
Setiap makanan akan masuk ke lambung dan dicerna secara kimiawi dengan bantuan dari enzim pepsin dan renin yang dicampur dengan asam lambung (HCl). Jika terjadi gangguan, mukosa akan rusak dan menimbulkan rasa sakit atau nyeri.
Apabila gangguan ini terus-menerus terjadi, asam lambung akan memecah mukosa dan menyebabkan iritasi dan peradangan. Kondisi inilah yang mengakibatkan sakit maag.
Sementara itu, rasa nyeri karena maag akut disebabkan oleh asam lambung yang bersentuhan dengan lapisan mukosa, sehingga ujung-ujung saraf menjadi lebih peka oleh rasa nyeri.
Maag pada dasarnya bukan penyakit, namun gejala. Maag yang terjadi pada Bunda merupakan gejala adanya luka terbuka pada lapisan dalam lambung (tukak lambung), infeksi bakteri Helicobacter pylori, efek samping penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), dan stres.
Maag dapat disebabkan kebiasaan makan yang terlalu banyak dan cepat, atau terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas dan berlemak. Radang pada pankreas dan usus tersumbat, juga dapat memicu sakit maag.
Gejala-Gejala Maag yang Perlu Bunda Tahu
Gejala maag dapat berupa beberapa hal berikut:
- Cepat merasa kenyang saat makan dan rasa kenyang berkepanjangan setelah makan.
- Mual.
- Kembung pada perut bagian atas.
- Sering bersendawa.
- Nyeri pada ulu hati dan nyeri di tengah dada yang muncul ketika atau setelah makan.
- Rasa panas pada perut bagian atas.
Maag ringan tidak memerlukan perawatan dokter. Namun bila Bunda sudah mengalami muntah, sulit menelan, nyeri ulu hati, berat badan turun tanpa sebab, segera periksakan diri ke dokter.
Risiko Penyakit Maag
Risiko bahaya maag kronis harus diwaspadai. Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini dapat menyebabkan kondisi-kondisi berbahaya bagi tubuh, seperti tukak lambung, perdarahan, anemia, hingga kanker.
Tukak lambung
Tukak lambung adalah luka pada permukaan lambung yang bisa terasa menyakitkan. Hal ini dikarenakan berkurang atau hilangnya lapisan pelindung lambung sehingga asam lambung mengikis lapisan lambung dan menyebabkan luka.
Pendarahan
Bahaya maag kronis lainnya adalah menyebabkan terjadinya muntah darah atau feses berdarah akibat luka pada lapisan lambung.
Anemia
Maag kronis dapat menyebabkan lambung kesulitan menyerap nutrisi makanan. Sehingga, tubuh kesulitan memproduksi sel darah merah dan mengalami gangguan saraf. Kondisi ini dapat mengakibatkan anemia.
Kanker
Salah satu bahaya maag kronis yang paling besar adalah terkikisnya lapisan lambung dan menyebabkan perubahan sel lambung yang disebut metaplasia dan displasia. Perubahan ini berisiko menyebabkan kanker jika tidak diatasi dengan segera.
Obat Maag untuk Ibu Menyusui yang Aman
Maag yang dialami ibu menyusui tidak berbeda dengan orang lain. Namun, ibu menyusui perlu lebih berhati-hati dalam memilih obat maag. Pasalnya, kandungan obat yang keras dapat memengaruhi ASI yang dikonsumsi Si Kecil.
Berikut beberapa obat maag untuk ibu menyusui yang aman dikonsumsi:
Antasida
Antasida merupakan obat maag untuk ibu menyusui yang bisa Bunda minum. Antasida mengandung magnesium, kalsium, asam alginat, dan simethicone yang bekerja cepat menetralkan asam lambung untuk mengurangi gejala maag dan rasa tidak nyaman pada perut.
Selain itu, asam alginat berfungsi sebagai “pembatas” antara asam lambung dan kerongkongan sehingga melindungi Anda dari asam lambung naik.
Histamine H2-blockers
Histamine H2-blockers adalah obat maag untuk ibu menyusui yang bekerja untuk mengurangi produksi asam lambung.
Jenis obat histamine H2-receptor blockers yang aman dan paling sering diberikan pada ibu menyusui adalah famotidine. Famotidine bisa bekerja dalam waktu lama dan tidak terserap banyak ke dalam ASI.
Proton pump inhibitor
Proton pump inhibitor juga termasuk jenis obat maag yang aman untuk ibu menyusui, khususnya obat pantoprazole dan omeprazole.
Kedua obat ini sangat sedikit terserap ke dalam ASI sehingga tidak memengaruhi tumbuh kembang bayi.
Residu yang terserap oleh bayi saat menyusui akan dihancurkan oleh lambung bayi sehingga tidak beredar dalam tubuhnya. Proton pump inhibitor bekerja dengan mengurangi produksi asam lambung.
Cara Mencegah Sakit Maag
Maag adalah salah satu penyakit pada sistem pencernaan yang terbilang mudah untuk disembuhkan. Akan tetapi ia juga bisa menjadi parah dan mengganggu pengidapnya untuk beraktivitas normal jika tidak segera ditangani.
Maka dari itu, jika gejala maag terjadi, segera lakukan perawatan yang diperlukan.
Terapkan kebiasaan makan yang baik
Jika Bunda rentan mengalami sakit maag saat menyusui, cobalah untuk membiasakan makan sedikit-sedikit tapi sering ketimbang makan langsung banyak 3 kali sehari.
Selain itu, makan perlahan dan jangan langsung tiduran setelah makan untuk mencegah asam lambung naik balik ke kerongkongan.
Hindari rokok, alkohol, dan kafein
Alkohol dan rokok terbukti mampu mengiritasi lapisan pada dinding lambung, sementara kafein meningkatkan kadar asam lambung.
Selain itu, kurangi makanan dengan kadar asam yang tinggi, seperti jeruk dan tomat.
Kelola stres
Saat stres, otak secara tidak sadar akan memerintahkan seluruh otot tubuh untuk menegang, termasuk otot-otot di kerongkongan dan lambung. Otot-otot lambung yang menegang dapat memicu produksi asam lambung jadi meningkat.
Walau bukan termasuk penyakit kronis, maag tidak boleh disepelekan oleh Bunda. Pastikan Bunda segera memeriksakan diri ke dokter bila maag sudah terlalu mengganggu.
Sumber:
SehatQ. 2021. Obat Maag untuk Ibu Menyusui yang Aman Apa Saja?
Alodokter. 2020. Waspadai Gejala Maag Kronis dan Komplikasinya.
Alodokter. 2018. Pengertian Sakit Maag.