Saat mempersiapkan perlengkapan untuk bayi baru lahir, Bunda mungkin bingung menentukan harus membeli popok kain atau pampers. Di sini kami akan memaparkan kelebihan serta kekurangan masing-masing popok sebagai referensi Bunda. Jadi, Bunda tahu lebih baik memilih popok kain atau diapers.
Kelebihan popok kain:
1. Lebih nyaman di kulit
Popok kain newborn kebanyakan berbahan katun. Bahan ini dikenal sangat sejuk, menyerap keringat, serta breathable. Untuk kulit bayi yang sensitif, bahan ini akan terasa sangat nyaman dan lembut di kulit.
2. Meminimalkan iritasi
Jika bahan yang digunakan tepat, popok kain jauh lebih minim iritasi dibandingkan popok sekali pakai. Sebenarnya, baik popok kain ataupun popok sekali pakai akan menyebabkan iritasi, terutama jika Anda tidak sering menggantinya. Namun, karena popok kain cenderung lebih basah saat terkena ompol, maka kemungkinan iritasi jauh lebih besar.
3. Lebih hemat karena bisa dicuci dan dipakai berulang kali
Tentu saja ini adalah kelebihan paling utama dari popok kain. Popok kain bisa dicuci dan dipakai kembali sehingga lebih hemat. Selain itu, popok kain juga bisa diturunkan ke anak kedua atau ketiga. Bila Anda berencana memiliki lebih dari satu anak, popok kain sangat membantu menghemat pengeluaran Bunda.
4. Lebih aman untuk kulit bayi yang sensitif karena tidak mengandung bahan kimia
Kebanyakan produk diapers memakai gel dan ada juga yang memakai bahan kimia sehingga lebih mudah membuat iritasi kulit bayi yang baru lahir. Popok kain jauh lebih aman karena tidak mengandung bahan kimia. Namun, Anda harus mencuci popok kain newborn dengan deterjen khusus. Deterjen khusus bayi jauh lebih aman untuk kulit sensitif. Jangan gunakan deterjen biasa dan hindari penggunaan pelembut karena bisa menyebabkan reaksi alergi pada kulit bayi.
5. Lebih ramah lingkungan
Popok kain jauh lebih ramah lingkungan karena terbuat dari bahan yang bisa didaur ulang. Selain itu, pemakaiannya yang bisa berulang kali juga termasuk dalam langkah go green.
BACA: Cermat Memilih dan Membeli Popok Bayi Baru Lahir
Kekurangan popok kain:
1. Tidak praktis karena harus dicuci dan dijemur
Hal paling merepotkan dari popok kain adalah harus dicuci dan dijemur setelah pemakaian. Bahkan, Bunda perlu mengandalkan matahari supaya popok cepat kering dan bisa dipakai lagi. Bila musim hujan, popok lebih sulit kering dan persediaan pun jadi terbatas.
2. Mudah bocor
Tidak seperti popok sekali pakai yang memiliki kemampuan menyerap cairan dengan baik, popok kain jauh lebih mudah bocor. Lebih merepotkan lagi jika bayi pup di popok dan banyak bergerak. Pup bisa berceceran dan membuat Bunda harus mengganti alas tidur bayi juga.
3. Harus lebih sering ganti karena mudah merembes
Bila diapers bisa dipakai paling tidak untuk 4-5 kali pipis, popok kain harus langsung diganti untuk 1-2 kali pipis. Intensitas penggantian popok pun jadi makin sering dan hal ini cukup merepotkan.
Kelebihan popok sekali pakai (diapers):
1. Praktis, langsung buang setelah digunakan
Berbeda dengan popok kain yang harus dicuci setelah dipakai, diapers lebih praktis karena bisa langsung dibuang setelah dipakai.
2. Lebih nyaman karena permukaan popok akan tetap kering meski bayi mengeluarkan banyak pipis
Kelebihan lain dari popok sekali pakai adalah permukaan popok akan tetap kering meski bayi sudah pipis beberapa kali di dalam popok. Permukaan yang kering akan membuat bayi lebih nyaman. Saat tidur pun, bayi tidak akan rewel karena terganggu popok yang basah.
3. Menyerap lebih baik dan tidak mudah bocor
Dibandingkan popok kain newborn, daya serap popok sekali pakai jauh lebih baik. Selain itu, terdapat karet di bagian pinggang dan pangkal paha. Hal ini membuat popok sekali pakai tidak mudah bocor.
4. Ukurannya lebih beragam
Jika umumnya popok kain newborn hanya satu ukuran, diapers punya ukuran yang lebih beragam. Jadi, Anda bisa menyesuaikan dengan berat bayi atau besar bayi.
Kekurangan popok sekali pakai:
1. Lebih besar kemungkinan ruam terutama bila bayi tidak cocok dengan bahannya
Beberapa diapers bisa membuat kulit bayi ruam. Bagian karet dari diapers yang paling sering menyebabkan ruam. Namun, ada juga bayi yang tidak cocok dengan bahan popok itu sendiri. Bila ini terjadi, sebenarnya Bunda tinggal mencari popok yang paling sesuai dan cocok dengan bayi Bunda.
2. Tidak ramah lingkungan
Dilansir dari situs jatengprov.go.id, diapers mengandung senyawa kimia Super Absorbent Polymer (SAP) sebanyak 42% yang akan berubah bentuk menjadi gel saat terkena air. Selain itu, bahan pokoknya 55% terbuat dari plastik yang tidak mudah diurai sehingga tidak ramah lingkungan. Untuk Anda pencinta lingkungan, hal ini perlu menjadi concern penting saat memilih popok.
3. Harganya relatif lebih mahal karena tidak bisa dipakai lagi
Harga diapers di pasaran memang sangat beragam. Jika dibandingkan dengan popok kain, diapers tetap lebih mahal. Apalagi jika bayi Anda sedang mengalami diare, dalam masa growth spurt sehingga lebih banyak minum, dan kondisi lainnya yang membuat pemakaian popok jadi lebih banyak. Hal ini jadi membuat anggaran popok makin meningkat.
4. Beberapa produk mengandung pewarna atau pewangi tambahan sehingga bisa menimbulkan alergi.
Beberapa produk diapers mengandung pewarna atau pewangi tambahan. Hal ini tentu saja bisa menyebabkan kulit bayi baru lahir yang masih sangat sensitif menjadi ruam atau alergi.
Nah, itu dia perbedaan masing-masing popok, baik popok kain ataupun popok sekali pakai. Pemilihan popok kain atau diapers tergantung dari pertimbangan Bunda sendiri. Baik buruknya juga tergantung dari bagaimana Bunda menyikapinya. Kekurangan masing-masing popok memiliki solusinya masing-masing, jadi pilih yang paling nyaman untuk Bunda maupun si kecil, ya.
BACA: Bagaimana Memilih Salep Ruam Popok Bayi? Baca Ini, Bun
Sumber:
The Bump. 2018. Diaper Decisions: Cloth Diapers vs. Disposable
Jateng Prov. 2021. Sampah Diapers dan Pembalut Wanita pun Bisa Jadi Media Tanam