Usia berapa janin mulai kedutan cukup sering ditanyakan ibu hamil, terutama jika ini adalah kehamilan pertama. Biasanya, kedutan atau gerakan dari janin menandakan kalau pertumbuhannya di dalam perut berjalan dengan sehat. Namun, setiap kehamilan itu unik, Bun, sehingga kapan gerakan janin bisa dirasakan mungkin saja berbeda-beda pada setiap orang.
Bun, coba bayangkan ketika Bunda sedang meraba perut atau beristirahat, tiba-tiba ada gerakan dari janin yang terasa seperti kedutan atau tendangan. Momen yang disebut quickening ini tentu sangat spesial bagi ibu hamil dan pasangan. Dengan merasakan gerakan janin, Bunda pun bisa merasa lebih dekat dengan Si Kecil.
Gerakan yang diciptakan Si Kecil juga menandakan kalau ia sedang aktif di dalam rahim. Ini berarti Si Kecil dalam kondisi yang sehat, Bun. Namun, jika ini adalah kehamilan pertama, Bunda mungkin bingung di usia berapa janin mulai kedutan dan terasa gerakannya? Tenang, Bun. Yuk, kita simak jawabannya!
Pada Usia Berapa Janin Mulai Kedutan?
Bunda, selamat ya atas kehamilannya! Mungkin, beberapa waktu belakangan Bunda sudah melihat perkembangan sang buah hati dari USG. Namun, karena ukurannya masih kecil, pergerakannya masih belum bisa terasa.
Nah, Bunda tidak perlu sedih ya kalau belum merasakan gerakan Si Kecil. Secara umum, gerakan janin akan mulai terasa pada trimester kedua, tepatnya ketika usia kehamilan berada antara 16–24 minggu. Jika ini adalah kehamilan pertama Bunda, biasanya gerakan janin baru akan terasa pada usia kehamilan 18–20 minggu.
Perlu diingat, kondisi kehamilan setiap orang itu berbeda-beda. Maka dari itu, usia berapa janin mulai kedutan atau terasa gerakannya pun bervariasi, tergantung seberapa aktifnya janin.
Bagaimana Mengetahui Gerakan Janin?
Salah satu momen paling menyenangkan dalam kehamilan adalah saat Bunda merasakan getaran kecil pertama dari janin. Biasanya, gerakan akan terasa lebih jelas ketika Bunda sedang dalam posisi tenang dan santai, misalnya saat duduk atau berbaring.
Nah, gerakan Si Kecil mungkin akan membuat perut Bunda terasa geli layaknya kupu-kupu yang menggelitik, letupan kecil seperti balon gelembung yang pecah, kedutan, hingga tendangan.
Jika Bunda merasakan gerakan tersebut, bisa jadi itu ulah Si Kecil yang sedang tidak bisa diam. Ini terjadi karena janin meregangkan tubuhnya, berpindah posisi, atau cegukan.
Apa yang Harus Dilakukan jika Belum Merasa Gerakan Janin?
Kini Bunda sudah tahu kan di usia berapa janin mulai kedutan atau aktif bergerak. Seiring dengan tumbuh kembangnya, penting bagi Bunda untuk memantau pergerakan Si Kecil di dalam perut.
Biasanya, janin makin aktif bergerak saat kehamilan menginjak minggu ke-27. Bahkan, gerakannya akan terasa lebih kuat dan terjadi secara teratur sehingga Bunda bisa tahu pola pergerakannya.
Mulai dari minggu ke-28, Bunda disarankan untuk memperhatikan dan menghitung gerakan janin dengan saksama. Ini dilakukan agar Bunda bisa mengetahui kapan ia mulai aktif bergerak dan sedang beristirahat.
Namun, bagaimana kalau ibu hamil belum merasakan gerakan janin, terutama pada usia kehamilan 16–20 minggu? Jangan panik dulu, Bunda.
Bisa jadi, banyaknya volume cairan ketuban membuat gerakannya tidak begitu terasa. Selain itu, mungkin gerakan yang diciptakan janin sangat kecil sehingga Bunda tidak menyadarinya.
Meski demikian, Bunda perlu waspada jika kehamilan sudah berusia 24 minggu tetapi gerakan janin masih belum terasa. Mungkin, Bunda bingung dan tidak yakin apakah yang dirasakan adalah gerakan janin atau bukan. Nah, untuk memastikannya, periksakan ke dokter kandungan ya, Bun.
Sumber:
National Health Service UK (2021). Your baby’s movements.
Cleveland Clinic (2022). Quickening in Pregnancy.
American Pregnancy Association. First Fetal Movement: Quickening in Pregnancy.
Harris, N. Parents (2023). All About Quickening in Pregnancy and Feeling Your Baby Move for the First Time.
Watson, S. WebMD (2023). Feeling Your Baby Kick.