Ibu Hamil Makan Durian di Trimester 3, Apakah Boleh?

ibu hamil makan durian di trimester 3, diary bunda

Aman atau tidaknya ibu hamil makan durian di trimester 3 masih sering menjadi pertanyaan, nih. Soalnya, durian dianggap bisa memberikan efek yang kurang baik bagi kehamilan dan janin, misalnya menyebabkan keguguran. Apakah benar begitu atau hanya mitos? Yuk, ketahui jawabannya dalam artikel ini! 

Selain rasa dan teksturnya yang membuat nikmat, buah durian juga mengandung beragam nutrisi yang bagus untuk kesehatan tubuh dan janin, lho. Meski begitu, buah ini masih sering menjadi kambing hitam karena dianggap tidak baik bagi kehamilan.

Hal ini tak jarang membuat banyak yang percaya bahwa ibu hamil tidak boleh makan durian. Katanya, makan durian bisa memicu kontraksi. Oleh karena itu, Bunda perlu tahu dulu nih, apa saja kandungan yang ada di dalam durian, serta apakah aman untuk dikonsumsi ketika hamil trimester 3.

Bolehkah Ibu Hamil Makan Durian di Trimester 3?

Sama seperti kebanyakan buah lainnya, durian juga mengandung beragam nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, Bun, seperti karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Dalam 100 gram durian, terdapat sekitar 27 gram karbohidrat. Dengan kandungan tersebut, durian bisa menjadi sumber energi tambahan bagi tubuh Bunda.

Tidak hanya mengandung karbohidrat, durian juga mengandung protein, vitamin C, vitamin B, dan folat yang bisa mendukung tumbuh kembang janin, Bun. Selain itu, durian juga mengandung nutrisi dan kalori yang cukup untuk menambah berat badan ibu hamil.

Nah, dengan kandungan dan manfaatnya yang sebanyak itu, bolehkah ibu hamil makan durian di trimester 3? Jawabannya boleh, ya, Bun. Soalnya, durian merupakan buah yang baik dikonsumsi oleh ibu hamil karena kandungan nutrisinya yang cukup tinggi.

Keraguan untuk mengonsumsi durian di trimester 3, bahkan selama kehamilan, muncul karena durian dianggap bisa merangsang kontraksi rahim, sehingga bisa menyebabkan keguguran. Padahal, tidak ada senyawa atau zat dalam durian yang bisa merangsang kontraksi rahim.

Meski begitu, durian memang tidak boleh dikonsumsi terlalu banyak, ya, Bun. Soalnya, durian mengandung banyak gula, Jadi, apabila dimakan berlebihan, dikhawatirkan buah ini bisa membuat gula darah jadi meningkat dan menimbulkan diabetes gestasional.

Selain tinggi gula, durian juga tinggi kalori, Bun. Inilah mengapa durian sebaiknya tidak dimakan terlalu banyak, soalnya bisa berisiko mengalami obesitas. Durian yang dimakan terlalu banyak juga bisa membuat ibu hamil mengalami sembelit. Jadi, konsumsilah durian sesuai dengan porsinya, ya, Bun.

Tips Aman Ibu Hamil Makan Durian di Trimester 3

Apabila Bunda ingin makan durian di trimester 3, ada beberapa tips yang bisa Bunda lakukan agar bisa makan durian dengan lebih aman. Berikut adalah tipsnya, ya, Bunda:

  • Minum air putih secukupnya sebelum dan setelah makan durian.
  • Konsumsi durian 2–3 potong kecil saja dan jangan terlalu sering.
  • Hindari makan durian apabila memiliki riwayat diabetes gestasional.
  • Gunakan sarung tangan ketika memegang atau memotong kulitnya.
  • Pilihlah durian yang masih berwarna terang dan kulitnya terlihat tidak menghitam.

Selain memakannya secara langsung, Bunda juga bisa makan durian yang diolah sebelumnya lho, misalnya dijadikan sebagai selai, jus, atau es krim. Namun, perlu diketahui, olahan durian tersebut sebaiknya tidak dicampur dengan gula ya, Bun, karena durian sendiri sudah terasa manis.

Apabila masih ragu terhadap keamanan makan durian di trimester 3, Bunda bisa berkonsultasi dahulu dengan dokter melalui chat online, kok. Dengan begitu, dokter akan menjelaskan apa saja manfaat dan risiko makan durian di trimester 3.

Sumber:

U.S. Department of Agriculture. Durian, raw or frozen.

American Pregnancy Association (2024). Pregnancy Nutrition.

Health Hub Singapore (2021).Nutrition During Pregnancy—Eating Right for Two.

Jenning, K. Healthline (2023). Durian Fruit: Potent smell but Incredibly Nutritious.

Frey, M. Verywell Health (2024). Durian Nutrition Facts and Health Benefits.

WebMD (2024). Durian – Uses, Side Effects, and More.

By dr. Kevin Adrian Djantin

Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *