Terapi anak tidak mau makan nasi bisa dilakukan untuk anak yang sering menolak makan nasi, Bun. Tidak hanya bisa membuat anak menjadi terbiasa makan nasi, terapi ini juga bisa membuat anak tidak terlalu memilih makanan. Yuk, ketahui beragam cara yang bisa dilakukan agar anak tidak terus-terusan menolak nasi!
Bagi orang Indonesia, nasi merupakan makanan pokok dan sumber energi utama bagi tubuh untuk bisa beraktivitas setiap hari. Ini karena nasi mengandung karbohidrat yang dapat membuat perut kenyang dan membuat tubuh menjadi lebih berenergi.
Nasi putih umumnya disantap berbarengan dengan berbagai lauk, misalnya sayuran, daging, ikan, tahu, tempe, atau telur. Dengan begitu, tidak hanya asupan karbohidratnya yang tercukupi, tetapi asupan nutrisi lainnya pun bisa diperoleh.
Karena bisa membuat anak kenyang dan lebih berenergi, tak heran jika banyak orang tua yang ingin anaknya makan nasi. Namun, tidak jarang juga anak menolak atau susah untuk makan nasi, terutama ketika anak baru diperkenalkan dengan MPASI. Inilah yang sering kali membuat para orang tua khawatir.
Mengetahui Terapi Anak Tidak Mau Makan Nasi
Ada banyak penyebab anak tidak mau makan nasi, Bun. Penyebab yang paling sering adalah anak memang terlalu pemilih soal makanan atau karena anak merasa tidak sesuai dengan rasa, tekstur, atau tampilan nasi.
Meski begitu, Bunda masih bisa kok mengusahakan agar Si Kecil mau makan nasi. Ini karena selera Si Kecil bisa saja berubah atau karena Si Kecil memang belum terbiasa saja makan nasi. Nah, agar Si Kecil mau makan nasi, Bunda bisa melakukan tips-tips di bawah ini:
1. Buatlah varian menu nasi yang lebih menarik
Saat anak tidak mau makan nasi, Bunda jangan langsung menganggap bahwa ia tidak menyukainya ya. Soalnya, bisa saja Si Kecil tidak mau karena tekstur, rasa, dan tampilan nasi yang tidak sesuai dengan seleranya, Bun.
Oleh karena itu, Bunda perlu mengolah nasi menjadi lebih menarik ketika diberikan kepada Si Kecil. Misalnya, Bunda bisa memberikan nasi dalam bentuk nasi kuning atau nasi uduk. Bunda juga bisa menambahkan sayur untuk membuat tampilannya lebih berwarna.
Selain itu, Bunda juga bisa membentuk nasi menjadi nasi gulung rumput laut (kimbab) atau bola nasi (onigiri), sehingga Si Kecil bisa lebih tertarik untuk mencobanya.
2. Libatkan anak dalam membuat nasi
Selain mengolah nasi menjadi lebih variatif, Bunda juga bisa melibatkan Si Kecil dalam proses memasak nasi. Misalnya, Bunda bisa membiarkan Si Kecil untuk mengambil beras, mencuci beras, atau menekan tombol pada pemasak nasi untuk mulai memasak.
Dengan melibatkan anak dalam setiap proses membuat nasi, Bunda bisa menumbuhkan rasa penasaran dan ketertarikannya terhadap nasi. Alhasil, bisa saja Si Kecil mulai mau makan nasi.
3. Berikan contoh positif ketika makan nasi
Menurut beberapa penelitian, anak biasanya akan mau makan suatu makanan apabila orang-orang di sekitarnya mengonsumsi makanan tersebut. Oleh karena itu, agar Si Kecil mau makan nasi, Bunda perlu memperlihatkan bahwa nasi adalah makanan yang enak. Hal ini bisa menumbuhkan rasa penasaran Si Kecil terhadap nasi.
4. Tidak memaksakan anak makan nasi
Anak tidak mau makan nasi memang membuat khawatir, Bun. Namun, sebaiknya Bunda tidak memaksa atau bahkan memarahi Si Kecil agar ia mau makan nasi. Alih-alih mencobanya, Si Kecil bisa saja malah makin tidak mau makan nasi.
Oleh karena itu, Bunda perlu melakukannya secara perlahan. Bunda bisa terus-menerus memberikan nasi kepada Si Kecil hingga ia terbiasa. Bunda juga bisa melakukan tips lain, seperti mengolah nasi menjadi lebih bervariasi, agar anak tertarik dengan rasanya.
5. Berikan nasi dalam jumlah sedikit
Untuk membiasakan Si Kecil makan nasi, Bunda bisa memberikan nasi dalam jumlah yang sedikit terlebih dulu. Soalnya, memberikan nasi dalam jumlah yang banyak dari awal bisa membuat anak merasa kewalahan dan akhirnya menolak untuk makan.
Jika sudah cocok dengan porsi sedikit, Bunda bisa menambahnya secara perlahan. Setiap akan menambah porsi, Bunda bisa bertanya kepada Si Kecil, seperti “Adek sudah kenyang belum?” atau “Satu suap lagi, yuk?” untuk mengetahui apakah Si Kecil menikmatinya atau tidak.
6. Berikan dorongan dan pujian
Saat anak sudah mau makan nasi, sebaiknya Bunda berikan ia pujian setelahnya, meski ia tidak makan terlalu banyak. Bunda bisa mengatakan “Pintar sekali anak mama mau makan nasi!” atau “Hebat deh anak mama nasinya sampai habis!”. Dengan begitu, Si Kecil bisa merasa bangga dan senang ketika makan nasi.
Nah, apabila Si Kecil belum mau juga makan nasi, Bunda bisa coba mengundang temannya yang sudah bisa makan nasi untuk makan bersama. Dengan makan bersama, anak bisa dengan mudah terpengaruh untuk mencoba makanan baru, termasuk nasi.
Beberapa tips di atas bisa Bunda lakukan sebagai terapi anak tidak mau makan nasi ya, Bun. Selama Si Kecil belum mau makan nasi, Bunda tetap perlu memastikan Si Kecil mendapatkan asupan karbohidrat yang cukup. Misalnya dengan memberikan kentang, ubi, atau gandum utuh sebagai penggantinya.
Meski memang membuat khawatir, anak tidak mau makan nasi jangan dipaksa ya, Bun. Seperti yang telah disebutkan, berikanlah nasi dalam jumlah sedikit dan perlahan. Nantinya, Si Kecil akan terbiasa dan mulai mau makan nasi.
Namun, apabila Si Kecil tidak mau makan, termasuk makan nasi, sampai berat badan tidak naik atau malah menurun, Bunda sebaiknya berkonsultasi ke dokter ya. Dengan begitu, dokter akan memberikan penanganan yang tepat kepada Si Kecil.
Sumber
National Health Service U.K (2023). Weaning and Feeding. Fussy Eaters.
Galuh, M. Ikatan Dokter Anak Indonesia. SULIT MAKAN PADA BAYI DAN ANAK.
Hanindita, et al. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Pilih-pilih Makanan.
Nagrani, D.G. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Penanganan kesulitan makan (Feeding Difficulty) pada Si Kecil.
Raising Children Network Australia (2022). Toddlers. Toddler Not Eating? Ideas and Tips.
Pitone, M. KidsHealth (2024). Kids. What Are Carbohydrates?
Loconti, C. WebMD (2024). What Is Feeding Therapy?
WebMD (2024). Health Benefits of Rice.