Di minggu ke-7 ini, sekitar 80% otak bayi dan syaraf tulang belakang dibentuk, dan ibu mungkin mengalami masa sulit karena morning sickness. Selain itu, ada beberapa hal lain yang terjadi di minggu ke-7 ini. Cek penjelasannya di bawah ini.
Mengalami Morning Sickness
Tiba-tiba mereka tidak lagi mampu menghabiskan makanan favorit mereka, atau merasa sensitif terhadap bau-bauan. Banyak ibu juga yang sering merasa tidak enak badan ketika lapar, terutama saat pagi.
Banyak yang bilang bahwa pada tahap ini ibu harus makan untuk bayinya. Namun, ini adalah sebuah kesalahpahaman. Faktanya pada masa ini bayi mendapatkan nutrisi dari kantong kecil bernama kantong kuning telur. Jadi, Bunda bisa merasa tenang karena walaupunnya hanya makan sedikit, bayi akan baik-baik saja. Pastikan saja Anda tetap terhidrasi dan minum banyak air.
Pada tahap ini, makan apa pun dan kapan pun dalam porsi kecil. Jika menunggu hingga merasa lapar, Anda mungkin merasa mual sebelum makan. Jadi, makan sedikit dan sering adalah metode untuk mengatasi gejala-gejala ini hingga pada batas tertentu. Bunda tidak harus memaksakan diri dalam hal apa pun!
Intensitas Buang Air Kecil dan Sembelit Meningkat
Perubahan keseimbangan hormon dapat mengganggu pergerakan usus dan sembelit bisa terjadi. Bahkan jika telah memperbaiki pola makan dan gaya hidup jika gejala yang sama masih ada, sembelit sering kali tetap terjadi. Jadi, jika Anda mengalami hal ini, konsultasikan dengan dokter.
Sering buang air kecil dapat mengganggu tapi demi kesehatan ibu dan bayi, sangat penting untuk tetap minum secara rutin dan jangan menahan haus. Selain itu, tidaklah sehat untuk menahan buang air kecil, hal ini dapat menyebabkan sistitis. Lebih baik untuk menyesuaikan jadwal Anda agar dapat sering ke kamar mandi dan tetap minum cukup air.
Makanan berserat yang dianggap efektif untuk sembelit terbagi dalam dua tipe: larut dalam air dan tidak dapat larut. Makanan yang kaya akan serat larut dalam air termasuk rumput laut, kacang merah dan buah-buahan seperti pisang dan apel.
Jenis makanan yang mengandung banyak serat yang tidak larut air adalah biji-bijian, seperti soba atau beras merah, dan sayuran akar seperti ubi jalar atau burdock. Cobalah untuk memasukkan makanan ini ke dalam diet seimbang harian Anda.
Kulit dan Emosi Menjadi Sensitif
Perubahan hormon juga dapat menyebabkan kulit sensitif, atau menimbulkan masalah kulit. Untuk beberapa wanita, kosmetik yang biasa mereka gunakan tak lagi cocok dan menyebabkan iritasi. Itulah sebabnya, banyak ibu yang memilih kosmetik rendah iritasi atau kosmetik bebas zat adiktif selama kehamilan.
Perubahan tidak terbatas hanya pada tubuh, kenaikan dan penurunan hormon dapat membuat emosi ibu tidak stabil. Bunda mungkin merasa sedih atau khawatir tentang hal-hal yang sebelum kehamilan tidak ada masalah. Dan Anda mungkin tidak dapat mengatasi kecemasan.
Walaupun ada perbedaan pada tiap orang, perubahan ini dapat terjadi pada ibu manapun. Langkah terbaik adalah dengan menerima apa yang sedang terjadi karena ini disebabkan oleh hormon dan tak dapat dihindari. Mungkin tidak nyaman, namun ini akan segera berlalu.
Namun, jika merasa sangat kesulitan untuk mengatasinya, jangan tanggung sendiri. Bagilah kekhawatiran dengan pasangan, orang tua, atau teman-teman. Sering keluar rumah dan melakukan sesuatu yang berbeda akan bisa membantu Anda merasa lebih baik. Dalam hal tertentu, wanita yang pernah hamil akan berempati dengan kegelisahan dan kejengkelan Anda.