Perkembangan Bunda di Kehamilan Minggu ke-40

Tinggi fundus uterus di minggu ke-40 ini sekitar 30 hingga 35 cm Sekitar tanggal hari perkiraan lahir, rahim miring ke depan dan ketinggian fundus uterus turun dan lebih rendah dari pada minggu ke-35. Apa yang dapat terjadi pada Bunda di minggu ke-40 ini? Dapatkan jawabannya di bawah ini.

Keputihan Meningkat

Pada tahap terakhir kehamilan terutama selama persalinan, serat-serat otot dalam rahim yang terletak sekitar dua pertiga dari bagian atas rahim, berkontraksi, memberitahukan kemungkinan awal kontraksi persalinan. Selain itu, ketika waktu persalinan semakin dekat, sekresi dan keputihan meningkat, dan menunjukkan darah, yang merupakan tanda umum dari awal persalinan.

Ini adalah sekresi kental dan campuran keputihan dan darah, yang kadang-kadang hampir tidak terlihat. Darah muncul ketika selaput yang mengelilingi bayi terlepas dari dinding rahim dengan kesiapan untuk persalinan yang mendekat. Namun, waktunya bervariasi dan bisa muncul sebelum persalinan, atau sebelum melahirkan.

Kontraksi Lebih Sering Terjadi

Melahirkan dimulai dengan kontraksi persalinan dan memuncak pada kelahiran bayi, dan lalu kemudian diikuti oleh plasenta. Untuk persalinan pertama, mulai dari tahap persalinan pertama hingga ketiga diperlukan waktu 12 hingga 15 jam. Tahap pertama dari awal persalinan hingga pembukaan lengkap memakan sekitar 90% dari waktu tersebut.

Ketika serviks terbuka sekitar 8 hingga 9 cm, bayi mulai turun di sepanjang jalan lahir dan menstimulasi saraf di sekitar tulang ekor. Ini akan memicu keinginan kuat untuk buang air besar sehingga ibu ingin mendorong dan mengedan. Namun umumnya, dokter akan meminta ibu untuk menahannya hingga pembukaan lengkap.

Jika mendorong sebelum pembukaan lengkap, ibu mungkin menjadi lelah dan serviks juga cenderung membengkak sehingga pembukaan tidak cukup.

Sampai pembukaan lengkap berkonsentrasilah pada pernapasan. Tekan area di sekitar anus atau temukan posisi yang bisa membantu agar tidak mendorong. Berdasarkan interval antara kontraksi, jumlah dilatasi serviks, dan keinginan untuk mendorong, bidan tentu saja akan memberitahu tentang teknik pernapasan terbaik. Saat bernapas, sadari sepenuhnya pemberian oksigen ke bayi.

Persiapkan Diri dan Tenaga

Baik persalinan dan perawatan bayi membutuhkan kekuatan fisik, sehingga sangat penting bagi ibu untuk mengonsumsi gizi seimbang untuk meningkatkan stamina.

Jika Anda sudah terbiasa menjaga pola makan selama masa kehamilan, ini akan membantu proses pemulihan setelah melahirkan dan merangsang aliran ASI. Sebentara lagi, Anda akan bisa bertemu si Kecil! Jadi, cobalah bersantai, tetap berolahraga dan konsumsi makanan sehat.

Lakukan Pemeriksaan Dalam Lanjutan

Pemeriksaan dalam terutama memeriksa indikator kunci berikut: kelembutan saluran serviks, jumlah pembukaan serviks, bagian terendah tubuh bayi (kepala atau kaki), dan seberapa jauh bayi turun. Hal lain yang juga perlu diperiksa saat air ketuban pecah adalah apakah tali pusar telah keluar dari rahim.

Ketika kepala bayi telah menetap di panggul (presentasi kepala), pemeriksaan akan mencari tahu bagian mana dari kepala yang pertama akan keluar. Jika bayi menarik dagunya dengan kuat, maka bagian belakang kepala lebih dulu.

Jika bayi mengangkat dagu dan meluruskan lehernya, bayi mungkin dilahirkan dengan dahi atau wajahnya terlebih dahulu. Posisi bayi sering dapat diperiksa dengan pemindaian USG. Namun, pemeriksaan dalam lanjutan menghasilkan pemahaman yang lebih detail tentang kemajuan persalinan.

Ketahui Kapan Waktu yang Tepat untuk Masuk Rumah Sakit

Waktu yang dibutuhkan untuk melahirkan berbeda antara ibu yang pertama kali melahirkan dengan yang sudah melahirkan sebelumnya. Jadi, Anda sebaiknya mempertimbangkan hal ini saat akan menentukan kapan akan ke rumah sakit.

Sebagai panduan umum kapan harus masuk rumah sakit, interval antara rasa sakit untuk ibu yang baru pertama kali melahirkan adalah dalam 10 menit atau 6 kali dalam satu jam. Dan untuk ibu yang sudah memiliki anak, interval harus sekitar 15 menit.

Diskusikan dengan bidan atau dokter terlebih dahulu tentang kapan waktu masuk rumah sakit. Jika Anda merasa air ketuban mungkin pecah, pertama-tama gunakan pembalut bersih untuk melindungi bayi dari infeksi, dan kemudian hubungi dokter. Selain itu jika tiba-tiba mengalami pendarahan hebat atau sakit perut dan rasa sakit yang kuat berlanjut maka ada kemungkinan terjadi komplikasi seperti pemisahan prematur plasenta, jadi segera hubungi dokter.

Published
Categorized as Minggu 40

By dr. Febriyan Nicolas K., M.Kes., Sp. OG

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *