Pada kehamilan minggu ke-24, janin memiliki tinggi sekitar 30 hingga 35 cm, serta berat sekitar 550 hingga 750 g. Bayi tidak hanya memiliki rambut kepala dan rambut yang sangat halus di wajah mereka, tetapi juga alis dan bulu mata. Bayi juga bergerak dengan penuh semangat di perut, sehingga ibu dapat dengan jelas merasakan gerakan janin. Selain itu, yuk, baca perkembangan bayi di minggu ke-24 ini.
Bayi Merasakan Sentuhan dan Penglihatan Berkembang
Sekitar minggu ke-24 bayi hanya memiliki lapisan lemak yang tipis dan wajah serta tubuhnya tampak keriput. Namun, kerutan ini diyakini memiliki tujuan, yakni sebagai tempat untuk menyimpan lemak subkutan yang meningkat.
Indera yang paling awal untuk dikembangkan adalah kemampuan kulit untuk merasakan dan sensasi sentuhan. Sensasi taktil mulai berkembang dari daerah sekitar mulut pada awal kehamilan, dan bayi diperkirakan merasakan suhu cairan ketuban dan rasa sentuhan pada minggu ke-24 hingga ke-25. Selain itu, pada sekitar minggu ke-24, saraf mulut dan lidah bayi sudah terhubung dan mereka juga bisa merasakan air ketuban di sekitarnya.
Penglihatan relatif terlambat berkembang, dan secara bertahap mata merasakan cahaya. Jika cahaya yang kuat menyinari perut, bayi diyakini merasakan perbedaan antara terang dan gelap melalui dinding perut.
Air Ketuban Memiliki Berbagai Peran
Pada sekitar minggu ke-24 kehamilan, bayi mengubah orientasi tubuhnya di dalam cairan ketuban rahim. Jika posisi bayi sungsang (presentasi panggul) pada tahap ini, kemungkinan besar orientasi bayi akan berubah.
Air ketuban tidak hanya menyediakan media bagi bayi untuk bergerak ke dalam, tetapi melindungi bayi dari goncangan. Selain itu, air ketuban menjaga suhu konstan di dalam rahim sehingga bayi dapat mempertahankan suhu tubuhnya sendiri, dan bahkan membantu mencegah kulit mengering.
Selain itu, bayi mengisap air ketuban untuk menggembungkan paru-paru, membuat dan mengeluarkan urine dari air ketuban, melatih pernapasan paru-paru dan ekskresi yang dibutuhkannya untuk menghirup udara segera setelah lahir. Praktik ini tidak hanya mengembangkan fungsi paru-paru dan ginjal, tetapi juga otot-otot di sekitar mulut dan kemampuan menelan yang dibutuhkan untuk makan.