Menjelang balita berusia 2 tahun, ada banyak kekhawatiran yang dirasakan orang tua. Mulai dari balita yang belum bisa bicara hingga belum mau disapih. Bagaimana ya, cara menanganinya?
Usia 2 tahun menjadi patokan perkembangan anak ke tahap selanjutnya. Di usia ini anak yang menyusu mulai disapih. Di masa ini juga anak mulai dapat makan sendiri dan mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata. Di bawah ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan orang tua seputar perkembangan balita jelang usia dua tahun. Mungkin salah satunya adalah pertanyaan Bunda.
Anak saya sudah mulai makan sendiri. Tetapi ia suka memasukkan tangannya ke piring atau mangkok dan memainkan makanan. Apa yang harus saya lakukan?
Pertama-tama ibu perlu mendukung keinginannya untuk makan sendiri, meskipun berakhir dengan berantakan. Kemudian ibu perlu mencari tahu dulu apakah anak memainkan makanannya karena rasa ingin tahu atau karena dia merasa bosan.
Jika ia hanya bermain dan tidak kunjung memasukkan makanan ke mulut, ibu dapat bertanya apakah anak sudah memutuskan berhenti makan atau belum. Jika anak memang sudah tidak mau makan, ibu dapat menurunkannya dari kursi makan dan tidak memberinya makan lagi jika ia meminta. Lakukan hal ini selama tiga hari sambil lihat perubahannya.
Namun ada kalanya anak tidak mau makan karena hal lain, misalnya jika sebelumnya sudah makan terlalu banyak camilan atau kurang bergerak. Jika ini yang terjadi, maka solusinya adalah mengubah waktu dan jumlah camilan yang diberikan, serta memperbanyak waktu bermain anak di luar rumah.
Anak saya (1 tahun 5 bulan) sudah bisa mengucapkan “Mama.” Tetapi ternyata dia memanggil semua orang dengan sebutan “Mama.” Apakah ia belum bisa mengenali ibunya sendiri?
Pada usia ini anak memang sudah dapat mengucapkan kata yang bermakna dan bisa memanggil nama. Tetapi ia mungkin saja memang masih belum bisa membedakan dan mengenali objek yang ia sebut. Jika ia memanggil semua perempuan dengan sebutan Mama, ibu dapat menjelaskan bahwa hanya ibulah yang bisa ia panggil “Mama.” Bila ia menyebut mama tidak untuk memanggil, kemungkinan si kecil hanya mengoceh (babbling).
Jika tidak mendapatkan apa yang ia inginkan, anak suka melempar barang atau mengeluarkan suara aneh. Apa yang harus saya lakukan?
Di usia ini, anak sudah dapat merasakan keinginan yang kuat untuk mengerjakan dan memiliki hal-hal yang ia inginkan. Namun karena belum mahir mengeluarkan kata-kata, timbul kekesalan sehingga ia mengeluarkan suara aneh dan melempar barang.
Jika ia hanya dimarahi dan dilarang bersuara keras, anak akan semakin kencang berteriak. Sebaliknya, ibu dapat mencoba memahami perasaan anak dengan bertanya seperti, “Kamu masih ingin main ya?” atau “Kamu sebenarnya mau itu, ya?” Jika ia sudah bisa menyatakan perasaannya dengan kata-kata, kemarahan dan amukannya akan semakin berkurang.
Anak saya hampir berusia 2 tahun tetapi belum mengucapkan kata-kata. Saya sangat khawatir mengapa anak saya begitu lambat bicara.
Bila usia 24 bulan belum mengucapkan kata-kata sebaiknya bawa si kecil ke dokter untuk diperiksa perkembangannya, karena usia 24 bulan sudah harus mengucapkan lebih dari 10 kata (bahkan umumnya 50 kata) dan menyambung dua suku kata (contoh mau makan).
Bagaimana cara menghentikan pemberian ASI? Anak saya setiap malam menangis karena tidak diberikan ASI.
Sebaiknya menyapih atau menghentikan pemberian ASI dilakukan di sekitar usia 2 tahun. Proses ini bisa menjadi sangat berat karena selain menjadi sumber nutrisi, ASI memang adalah penenang bagi balita, terutama menjelang tidur.
Untuk membantu anak tidur tanpa ASI di malam hari, ibu dapat mengajaknya banyak beraktivitas di siang hari, pastikan juga asupan makanan padat adekuat agar si kecil tidak kelaparan di malam hari. Selain itu, Ayah dapat ikut berperan mengantarkan anak tidur dengan menciptakan ritual baru seperti membacakan dongeng atau menyanyikan lagu.
Anak saya (1 tahun 10 bulan) setiap hari baru tidur jam 10 malam. Bagaimana caranya agar anak saya dapat tidur lebih cepat?
Pada bayi dan balita, tidur berperan memulihkan fungsi badan dan otak. Balita perlu dibiasakan untuk tidur cepat karena hormon pertumbuhan mulai berproses saat malam hari dan akan maksimal saat kondisi anak sudah tidur lelap. Jam 7 malam sebaiknya si kecil sudah dipersiapkan untuk tidur.
Ibu dapat membuat anak cepat tidur antara lain dengan memandikannya dengan air hangat di sore hari, membacakan cerita, mematikan TV dan lampu, dan buat lingkungan yang mendukung anak tidak bermain. Selain itu, jika memungkinkan, anak tidak perlu lama-lama tidur siang agar dapat tidur nyenyak di malam hari.
Nah, semoga ibu lebih siap menangani berbagai masalah seputar perkembangan balita, ya.