Begini Cara Memperkenalkan Disiplin kepada Balita

Di usia 1-3 tahun, balita memang sedang semangat-semangatnya bermain dan mengeksplorasi sekitarnya. Dan di masa ibu bisa mulai mengajarkan mana yang baik dan buruk, serta mana yang sebaiknya dihindari dan mana yang perlu dilakukan, termasuk kedisiplinan. Yuk, simak tips mengajarkan disiplin kepada balita.

Jauhkan dari Benda Berbahaya

Pada usia 1 tahun, rasa ingin tahu anak semakin besar. Ini membuatnya ingin menjelajahi sebanyak mungkin tempat di rumah dan ingin menyentuh berbagai benda yang ia lihat.

Jadi daripada ibu harus berkali-kali melarangnya memegang banyak benda yang mungkin berbahaya, lebih baik untuk mengondisikan barang-barang dan perabot di rumah agar aman untuk anak bereksplorasi. Tempatkan benda-benda yang dapat membahayakan di tempat tinggi atau tersembunyi yang jauh dari jangkauan anak-anak.

Ganti dengan Kata-kata Positif

Pada usia 2 tahun, anak sudah dapat mengekspresikan rasa tidak sukanya dengan kata-kata negatif seperti, “Tidak mau!” Sebaliknya, agar anak belajar mengekspresikan emosi positif, ibu dapat meresponsnya dengan kalimat positif seperti, “Jadi kamu suka main apa?” “Makanan apa yang kamu sukai?” “Mau pergi ke mana?”

Ingatkan untuk Memenuhi Janji

Pada usia 3 tahun, umumnya anak sudah dapat memahami aturan sosial dan memahami apa itu janji. Jadi, daripada ibu lelah melarang dan memarahi anak, coba untuk bernegosiasi misalnya dengan berkata, “Kalau sudah jam 5 nanti mainannya dibereskan, ya.” Dengan begitu dia merasa masih diberi waktu untuk bermain sekaligus bersiap untuk membereskan mainan.

Namun, ibu tetap perlu memberikan ketegasan. Jika sudah membuat kesepakatan/janji dengan anak untuk membereskan mainan di jam 5, maka hal tersebut perlu diterapkan. Jika tidak, anak akan dapat mengamati bahwa ia dapat melakukan tawar menawar (dengan cara menangis dan merengek) untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Bahwa kesepakatan dan aturan yang diutarakan ibunya hanya berupa ancaman kosong yang tidak akan pernah diterapkan bunda.

Ajak Aktif Bermain

Seiring perkembangan tubuhnya, anak usia 1-2 tahun sedang suka-sukanya melempar barang. Daripada memarahinya, bagaimana jika ibu dan ayah mengajaknya bermain melempar bola?

Menyiasati Anak yang Suka Memainkan Makanan

Bagi anak-anak, waktu makan juga adalah waktu bermain. Jadi wajar saja jika balita 1-3 tahun lebih suka memainkan daripada memakan makanannya.

Untuk membatasinya, ibu dapat mencoba membatasi waktunya makan, misalnya 10-15 menit. Jika dijauhkan dari meja makan, anak akan berhenti memainkan makanan, untuk kemudian bermain dengan benda lain.

Membereskan Barang Bersama

Sebelum usia 5 tahun, anak memang belum bisa diajak konsisten membereskan barang-barangnya sendiri. Dengan bantuan kotak-kotak penyimpanan tempat mainan, buku, alat tulis, ibu dapat mengajaknya membereskan barangnya misalnya dengan berkata, “Yuk, beres-beres sama ibu. Mana dulu yang mau dibereskan?”

Mencegah Anak Melakukan Tindakan Berbahaya

Orang tua memang cenderung panik jika melihat anaknya hendak berbuat hal yang membahayakan. Namun daripada berteriak, “Jangan!” dan membuatnya terkejut, lebih efektif untuk segera mendekati dan memeluk badannya untuk menghentikan aktivitas yang sedang ia lakukan. Ini terutama dapat dilakukan kepada balita di bawah usia 2 tahun yang belum tentu memahami peringatan orang dewasa.

Ternyata banyak cara ya, yang dapat ibu dan ayah lakukan untuk mulai menanamkan nilai kebaikan dan kedisiplinan pada Si Kecil. Dengan memulai dari awal, semoga nilai ini menjadi bagian tak terpisahkan dari karakter anak.

By Jane Cindy, M. Psi, Psi, CGA

Psikolog Klinis

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *