Amankah Minum Kopi Saat Hamil?

Apakah Bunda pecinta kafein? Jika iya, mungkin Bunda bertanya-tanya apakah aman mengonsumsi kafein dan minum kopi saat sedang hamil. Mari membaca penjelasan lengkapnya di sini. 

Apakah Perlu Berhenti Minum Kopi saat Hamil

Perempuan yang sedang hamil diperbolehkan minum kopi saat hamil, tapi dalam jumlah yang moderat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan perempuan yang sedang hamil untuk mengurangi asupan kafein mereka, yakni tidak lebih dari 300 mg per hari. 

Meski begitu sebuah studi observasi terbaru yang dipublikasikan pada Agustus 2020 menyimpulkan bahwa perempuan hamil sebaiknya berhenti total mengonsumsi kafein untuk menghindari keguguran, berat badan rendah saat lahir dan bayi lahir meninggal. 

Berdasarkan bukti dan data yang tersedia, Food Standards Agency menyarankan perempuan hamil dan menyusui agar tidak mengonsumsi kafein lebih dari 200 mg per hari. Ini kira-kira sama dengan dua gelas kopi instan atau satu gelas kopi yang disaring. 

Apakah informasi yang berbeda-beda ini membuat Bunda bingung? Konsultasikan dengan dokter tentang hal ini. Atau Bunda bisa mengikuti anjuran umum, yakni maksimal 200 miligram kafein per hari. 

Apa Efek Kafein untuk Ibu dan Bayi?

Mengonsumsi kafein dalam jumlah berlebih akan meningkatkan risiko terjadinya keguguran, meski masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang hal ini. Namun karena kafein bisa merembes ke dalam plasenta, mayoritas dokter merekomendasikan untuk membatasi asupan kafein hingga 200 miligram. 

Selain itu, kafein juga bersifat diuretik, yang membuat perempuan yang sedang hamil semakin sering ke toilet. Dan jika sebelum hamil Bunda tidak menemui masalah bahkan setelah minum tiga gelas kopi, hal ini mungkin akan berbeda saat hamil.

Sering kali ibu yang sedang hamil mengalami mulas yang lebih parah atau membuat gemetaran setelah minum kafein. Bahkan sejumlah wanita merasakan perubahan rasa kopi selama hamil. 

Tidak hanya itu, ada kemungkinan terlalu banyak kafein selama hamil bisa memengaruhi kemampuan tubuh menyerap zat besi. Ini artinya meningkatkan risiko Bunda mengalami kekurangan zat besi atau anemia. 

Di Mana Saja Kafein Bisa Ditemukan?

Kafein tidak hanya ditemukan di kopi, tetapi juga di teh (termasuk teh hijau), kola, sejumlah minuman energi dan cokelat. Sejumlah teh herbal juga mengandung kafein, rempah-rempah dan aditif yang mungkin tidak aman jika dikonsumsi saat hamil. Oleh karenanya, pastikan selalu mengecek dengan dokter tentang minuman yang biasa Bunda konsumsi. 

Kafein juga ditemukan di banyak jenis obat-obatan seperti obat pilek dan flu, penghilang rasa sakit, alergi dan obat yang menolongmu untuk tetap bangun. Jadi, pastikan mengecek label kemasan dengan seksama dan konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apapun selama hamil, termasuk obat warung. 

Sebagai gambaran, berikut panduan kandungan kafein yang terdapat dalam makanan dan minuman.

Dalam satu hari, Bunda sudah memenuhi batas 200 mg jika sudah menikmati: dua gelas teh dan 1 tin kola, atau satu gelas kopi instan dan satu tin (250 ml) minuman berenergi. 

Bagaimana Cara Mengurangi Konsumsi Kafein? 

Tidak mudah memang mengurangi konsumsi kafein, terutama jika selama ini Bunda hanya bisa berfungsi setelah minum segelas kopi di pagi hari. Namun, berhubung sekarang Bunda sedang hamil, pilihan terbaik adalah memerhatikan apa yang Bunda konsumsi untuk memastikan kehamilan berjalan lancar. 

Untuk Bunda yang ingin mencoba mengurangi konsumsi kafein, berikut beberapa trik yang bisa dilakukan: 

  • Cari tahu apa yang membuat Bunda suka kafein. Jika rasa pahitnya, Bunda bisa mengganti kopi biasa dengan kopi decaf yang tetap memiliki rasa yang sama tapi tanpa kafein. Dengan kata lain, cari minuman pengganti yang mengandung lebih sedikit kafein.
  • Lakukan dengan perlahan. Jika selama ini Bunda minum lima gelas kopi per hari, lalu memangkasnya menjadi nol, ini pasti akan sulit. Bunda mungkin merasa cepat lelah, sakit kepala, dan lebih cepat marah. Jadi, kurangi konsumsi kafein secara perlahan.
  • Coba ganti minuman berkafein dengan jus atau susu atau air putih.
  • Cari energi dari sumber lain. Makan dalam jumlah kecil tapi sering merupakan sesuatu yang bisa membantu perempuan yang sedang hamil, karena membuat Bunda tetap memiliki energi. Dan ini juga bisa membantu jika Bunda sedang mengurangi konsumsi kafein. 

Jika sesekali Bunda melebihi batas rekomendasi harian, jangan khawatir. Tetaplah berusaha sampai akhirnya Bunda berhasil mengurangi atau berhenti mengonsumsi kafein selama hamil.

Ingatlah, bahwa kondisi ini tidak berlaku untuk selamanya. Setelah melahirkan, Bunda akan kembali bisa menikmati kopi favoritmu tanpa merasa takut atau deg-degan.

Sumber:

  • The Guardian, 2020. No safe level of coffee drinking for pregnant women, study says.
  • NHS, 2018. Should I limit caffeine during pregnancy?
  • WHO, 2018. WHO recommendation on caffeine intake during pregnancy.
  • What to Expect, 2020. Can You Drink Coffee While You’re Pregnant?
  • Baby Centre, 2018. How much caffeine can I have in pregnancy?
  • Parents, 2020. How Much Caffeine Can You Safely Drink During Pregnancy?

By Ditinjau oleh: dr. Linda Lestari, Sp.OG

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *