ASI Belum Keluar Jelang Lahiran, Perlukah Dipancing?

Ada banyak hal yang perlu dipersiapkan Bunda menjelang lahirnya sang Buah Hati. Beberapa orang tua menyarankan untuk memancing keluarnya ASI saat mendekati hari persalinan, dengan pertimbangan agar saat si Kecil lahir, Bunda segera siap menyusui.

Perlukah hal ini dilakukan? Berikut penjelasannya. 

Apakah Aman Memancing ASI Sebelum Melahirkan?

memancing ASI

Bila ASI belum keluar hingga beberapa hari setelah melahirkan memang akan membuat Bunda gelisah dan khawatir. Padahal rasa khawatir ini juga bisa menyebabkan ASI makin sulit untuk keluar karena Bunda stres. Karena itulah, sebagian Bunda ingin memancing ASI lebih awal.

Namun demikian, memancing ASI dan menampung kolostrum (cairan pertama yang keluar pada payudara sebelum air susu) pada trimester ketiga kehamilan dapat menimbulkan stres  pada sebagian ibu hamil. 

Itu sebabnya, sebagian dokter kebidanan tidak menyarankan ibu untuk memancing keluarnya ASI sebelum persalinan. Apalagi bila Bunda memiliki riwayat persalinan prematur. 

Perlu diketahui bahwa saat bayi menyusu, tubuh secara alami akan melepaskan hormon oksitosin yang membantu kontraksi rahim, untuk kembali pada bentuknya semula. 

Sementara, hormon pitosin yang merupakan bentuk alami dari oksitosin adalah hormon yang berfungsi memicu kontraksi persalinan.

Bila Bunda memancing ASI ataupun memompa ASI sebelum persalinan, maka dikhawatirkan akan muncul kontraksi dini atau persalinan sebelum waktunya. 

Memompa ASI Lebih Awal agar Produksi ASI Berlimpah?

memancing ASI

Pendapat yang mengatakan bahwa memompa ASI lebih awal dapat membantu produksi ASI lebih banyak setelah persalinan sebenarnya belum terbukti kebenarannya.

Malah, puting payudara yang sering dipompa akan rentan lecet, yang mengakibatkan proses menyusui nanti menjadi tidak nyaman untuk Bunda.

Namun, ada beberapa manfaat memancing ASI sebelum persalinan:

  • Membantu bayi yang dilahirkan dengan kondisi kuning agar segera mendapatkan kolostrum.
  • Membantu Bunda mahir memompa ASI dengan menggunakan tangan.

Ada Pengecualian

Dalam kondisi-kondisi tertentu, dokter atau bidan mungkin akan merekomendasikan Bunda untuk memancing ASI keluar sebelum si Kecil lahir, misalnya:

Bunda mengidap diabetes

Baik sebelum hamil maupun diabetes gestasional. Bunda yang mengidap diabetes, bayinya cenderung lahir dengan gula darah rendah. 

Dengan kolostrum yang sudah dipompa sebelumnya, atau yang disebut dengan istilah antenatal milk expression (AME), si Kecil bisa mendapatkan ASI pertama yang berkualitas.

Bayi diketahui mengalami sumbing 

Bayi yang diketahui mengalami sumbing atau cleft lip atau palate. Bayi yang mengalami sumbing pada bagian bibir dan mulut biasanya akan mengalami kesulitan untuk menyusu.

Dengan adanya ASI yang diperah sebelum persalinan, si Kecil akan bisa mendapatkan ASI berkualitas yang siap minum.

Bayi dengan kondisi bawaan

Seperti komplikasi jantung atau Down Syndrome. Sama dengan kondisi bayi sumbing bibir atau mulut, bayi-bayi dengan kondisi bawaan yang akan sulit untuk menyusu langsung sehingga akan lebih mudah minum ASI yang sudah diperah. 

Kapan Sebaiknya Memancing ASI?

Setelah mendapat persetujuan dari dokter atau bidan, Bunda boleh mulai mencoba untuk memancing ASI kira-kira pada usia kehamilan 37 minggu. 

Segeralah untuk menyimpan kolostrum yang berhasil Bunda tampung di dalam lemari pembeku agar tidak rusak. Bawa kolostrum tersebut saat Bunda berangkat ke rumah sakit untuk bersalin, sehingga para perawat bisa segera memberikannya kepada si Kecil setelah ia lahir. 

Bagaimana Cara Memancing ASI?

Bunda bisa memancing keluarnya ASI dengan menggunakan tangan, dengan cara sebagai berikut:

  • Pastikan Bunda siap dengan tempat penampung ASI yang bersih dan steril, karena setelah tertampung, ASI harus segera dimasukkan dalam lemari pembeku. ASI yang dibekukan dapat bertahan hingga 6 bulan. 
  • Cuci tangan dengan menggunakan sabun, lalu keringkan.
     
  • Letakkan kain hangat pada payudara untuk membantu stimulasi aliran ASI. Bunda juga bisa mandi dengan menggunakan air hangat sebelum mulai memancing ASI.
  • Pastikan ruangan Bunda bebas gangguan dan nyaman.
  • Lakukan pemijatan dengan lembut pada bagian payudara, dari atas ke arah puting. Buatlah gerakan seperti membentuk huruf C pada payudara dengan menggunakan jempol. Letakkan jari-jari tangan Bunda yang lain pada bagian bawah payudara sebagai penopang.
  • Tekan dengan lembut daerah areola dan puting, lalu lepaskan untuk memancing aliran ASI. Ulangi hingga beberapa kali. 

Bila ASI belum keluar, bersabarlah, dan teruskan latihan ini kira-kira tiga kali sehari. Ingatlah bahwa ASI yang keluar mungkin hanya berupa tetesan dan belum sederas ASI yang keluar setelah persalinan nanti. 

Sumber:

By dr. Linda Lestari, Sp.OG

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *