Mitos: Bentuk Perut Tentukan Jenis Kelamin Bayi

bentuk perut hamil

Kebahagiaan menyambut Si Kecil juga dibarengi dengan harapan orang tua akan jenis kelamin bayi yang diidamkan. Walau USG sudah mengonfirmasi jenis kelamin bayi, tetap saja mitos mengenai bentuk perut yang menandakan jenis kelamin masih menjadi bahan perbincangan. 

Benarkah bentuk perut Bunda saat hamil ada hubungannya dengan jenis kelamin bayi? Cek jawabannya di bawah ini. 

Macam-macam Bentuk Perut

bentuk perut hamil

Bentuk perut hamil yang berbeda-beda, menjadi pemicu munculnya mitos bahwa bentuk perut menentukan jenis kelamin. Padahal bentuk perut hamil memang berbeda-beda. 

Namun, hal ini dikarenakan perbedaan bentuk tubuh ibu, tinggi dan berat badan sebelum mengandung, dan tipe tubuh ibu hamil. Bentuk perut ibu hamil di antaranya:

Perut bulat

Sebagian besar ibu hamil memiliki perut yang bulat seperti bola atau buah semangka. Biasanya ini terjadi pada kehamilan pertama. Namun, juga bisa terjadi perubahan bentuk seiring pertambahan usia janin dan posisi janin dalam kandungan.

Perut melebar

Bentuk perut ibu hamil melebar bisa menjadi tanda bahwa janin Anda berada dalam posisi melintang, bukan dengan kepala menghadap ke atas atau ke bawah.

Namun, Anda harus waspada dengan posisi ini karena ketika mendekati waktu persalinan kepala bayi dalam kandungan sebaiknya berada di bawah. 

Perut gantung

Pada kehamilan kedua atau ketiga, otot-otot dan ligamen yang menyokong rahim akan meregang dan melemah sehingga membuat bentuk perut saat hamil menjadi lebih rendah.

Masalah terbesar pada ibu hamil dengan kondisi perut gantung adalah banyaknya tekanan pada punggung bagian bawah.

Perut tinggi

Memiliki otot perut yang kuat membuat wanita hamil memiliki perut yang tinggi. Otot-otot tersebut mampu menyokong rahim dan berat bayi. Ini bisa membuat perut ibu terlihat lebih menjulang naik.

Perut turun

Bila bentuk perut ibu hamil turun ke bawah, biasanya ini adalah kehamilan kedua dan seterusnya. Sebab, otot perut sudah mulai kendur. Jadi, janin pun semakin turun. 

Selain itu, bentuk perut hamil akan turun ketika ibu hamil 35 minggu. Sebab, kepala janin sudah mengarah ke panggul ibu bersiap-siap untuk dilahirkan.

Namun, bila perut terlihat tiba-tiba turun drastis sebelum hamil 38 minggu, bisa jadi ini adalah tanda melahirkan prematur.

Mitos-mitos Kehamilan Lainnya

Tidak hanya tentang bentuk perut selama hamil, ada banyak anggapan seputar kehamilan yang ternyata hanya mitos. 

Mitos morning sickness 

Bila ibu sering mengalami morning sickness, pertanda akan memiliki bayi perempuan. Bila jarang, berarti mengandung bayi laki-laki.

Hal ini ada benarnya, walaupun belum tentu seratus persen benar. Sebabnya, hormon pada kehamilan bayi perempuan memang lebih mudah membuat ibu sakit.

Mitos detak jantung 

Detak jantung yang lambat menjadi pertanda bayi laki-laki, sementara detak jantung cepat untuk bayi perempuan. Ini hanya mitos ya, Bunda. 

Mitos jenis makanan 

Makan manis pertanda mendapatkan bayi perempuan, sementara banyak makan makanan asin pertanda bayi yang akan lahir adalah laki-laki.

Mitos kulit ibu

Ibu yang saat hamil kulitnya terlihat bercahaya, dikatakan akan memiliki anak laki-laki. Sementara ibu dengan kemunculan jerawat saat hamil berarti akan mendapatkan bayi perempuan.

Mitos tampilan rambut

Ibu dengan tampilan rambut yang lebih tebal dan bercahaya menandakan bayi laki-laki, sementara ibu dengan rambut tipis saat hamil berarti hamil bayi perempuan.

Apa mitos lain seputar kehamilan yang sering Bunda dengar? Jika mitos tersebut membuat Bunda bingung dan khawatir, ada baiknya untuk bertanya kepada dokter untuk mengetahui fakta yang benar ya, Bunda.

Sumber:

Sehatq. 2020. Bentuk Perut Hamil Bisa Prediksi Jenis Kelamin Bayi, Mitos atau Fakta?

Alodokter. 2020. Mitos dan Fakta Seputar Jenis Kelamin Bayi dalam Kandungan.

Healthline. 2019. Can You Tell You’re Having a Baby Boy by the Shape or Size of Your Belly?

Sehatq. 2020. Hamil 38 Minggu, Begini Kondisi Janin dan Gejala yang Dirasakan Ibu.

By dr. Linda Lestari, Sp.OG

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *