Menjaga kehangatan suami istri sama pentingnya dengan menjaga keselamatan janin. Bila dilakukan dengan hati-hati, berhubungan seks saat hamil tidak dilarang, kok! Berikut penjelasan yang perlu Bunda tahu.
Syarat Berhubungan Seks Saat Hamil
Tidak perlu takut untuk berhubungan seks pada saat hamil ya, Bunda. Selama kandungan dinyatakan sehat oleh dokter, berhubungan seks saat hamil tetap dapat dilakukan.
Kandungan sehat yang dimaksud adalah tidak adanya gangguan, yang bisa berupa mulut rahim terbuka, ketuban pecah, infeksi, pernah keguguran, atau kemungkinan hamil kembar.
Andaipun terjadi keguguran, Ibu perlu tahu bahwa bukan kegiatan seks yang menyebabkan keguguran. Biasanya, keguguran disebabkan oleh janin yang memang telah memiliki gangguan.
Untuk berhubungan seks saat hamil, Bunda perlu menunggu sampai melewati trimester pertama. Sperma dikatakan mengandung senyawa prostaglandin yang dapat menyebabkan rasa mulas.
Karena itu, wanita hamil yang usia kandungannya masih sangat muda tidak disarankan berhubungan intim terlebih dahulu demi menghindari kontraksi dan keguguran.
Selain itu, Bunda akan sering mengalami mual dan muntah yang dapat membuat gairah menurun. Dan berhubungan intim saat hamil trimester pertama juga masa rawan bagi kandungan karena janin dan ari-arinya belum terbentuk dengan sempurna.
Tidak hanya di trimester pertama, Bunda juga akan direkomendasikan oleh dokter untuk tidak berhubungan seks 4 minggu sebelum kelahiran. Ini karena berisiko menimbulkan pendarahan saat hamil, terutama ketika mendekati waktu persalinan.
Gairah Seks Selama Hamil
Di trimester pertama kehamilan, Bunda yang mengalami pusing, mual, payudara yang mengencang mengalami keengganan dalam berhubungan seks. Hal ini wajar dialami, dan tidak perlu khawatir karena gairah akan kembali lagi.
Pada trimester kedua, gairah seks Ibu akan melonjak. Peningkatan aliran darah malah akan membuat Ibu dengan mudah mencapai klimaks.
Sementara di trimester ketiga, kegiatan seks akan terasa tidak nyaman dengan perubahan bentuk tubuh yang terjadi. Pasalnya, terjadi peningkatan aliran darah dan pengaruh hormon, sehingga Bunda mungkin akan merasakan vagina menjadi lebih sensitif.
Cairan vagina juga akan lebih banyak, sehingga Bunda merasa lebih basah di bagian vagina lebih dari biasanya.
Dengan perubahan-perubahan ini, Bunda perlu berkomunikasi pada suami. Bicarakan mengenai posisi yang paling nyaman dan minta waktu untuk mencari posisi tersebut.
Saat berhubungan seks, Bunda hamil tidak disarankan berada pada posisi telentang, karena dapat menekan perut dan penekanan pembuluh darah di perut.
Posisi berhubungan intim saat hamil tua yang disarankan adalah posisi miring (spoon position), duduk (sitting dog), atau wanita di atas (woman on top).
Manfaat Berhubungan Seks Saat Hamil
Selama dilakukan dengan hati-hati, berhubungan seks saat hamil tidak membahayakan, tapi justru mempererat hubungan Ibu dan suami.
Apalagi, Ibu sedang dalam kondisi hamil yang membutuhkan dukungan dari suami. Kehangatan antar ibu dan suami menjadi kunci agar kehamilan dapat berjalan dengan lancar.
Kegiatan seks juga baik untuk kesehatan fisik Bunda. Asal tahu saja, kegiatan seks selama 30 menit akan membakar 50 kalori dan menurunkan tekanan darah. Orgasme saat berhubungan seks juga dikatakan dapat mempercepat kontraksi di akhir kehamilan.
Selain itu, hormon oksitosin yang dihasilkan saat orgasme, akan meringankan rasa sakit selama hamil, misalnya sakit punggung, dan sebagainya.
Bunda juga akan menjadi lebih rileks dan santai dan menghindari risiko kelelahan dan stres masa hamil. Sehingga pada akhirnya, Ibu juga dapat tidur dengan lebih lelap.
Masih ragu juga, Bun? Jangan ragu untuk mendiskusikan hal ini dengan pasangan dan pastinya berkonsultasi dokter kandungan Bunda.
Sumber:
Halodoc. 2021. 5 Aturan Berhubungan Intim yang Aman Saat Hamil.
Web MD. 2021. Sex During and After Pregnancy.
What to Expect. 2020. All Your Questions About Sex During Pregnancy, Answered.