Masih banyak mitos terkait Ibu hamil yang membingungkan. Salah satunya, mitos bahwa ibu yang banyak mengonsumsi makanan manis berarti akan melahirkan anak perempuan. Apakah informasi tersebut benar-benar terjadi dan dapat dipercaya? Yuk, cari tahu!
Makanan Manis = Bayi Perempuan?
Mengonsumsi makanan manis tidak ada hubungannya dengan pembentukan jenis kelamin janin. Yang benar adalah, makanan manis memiliki pengaruh buruk baik bagi Ibu maupun janin yang dikandung.
Untuk memastikan hamil bayi perempuan atau laki-laki, hal yang pasti dapat dilakukan adalah melakukan tes.
Pada usia kehamilan 10 minggu, misalnya, ibu akan ditawarkan untuk tes non-invasive prenatal testing (NIPT), yakni sebuah tes yang dapat menunjukkan kelainan pada janin. Pemeriksaan ini juga dapat memberikan informasi jenis kelamin bayi.
Tes lain yang dapat dilakukan adalah saat Bunda menjalani Nuchal Translucency (NT) scan pada minggu ke-12. Tes ini berfungsi untuk memeriksa apakah ada kecenderungan down syndrome, dan kelainan kromosom pada janin.
Dengan tes ini, Bunda dapat sekalian mengetahui jenis kelamin bayi.
Sementara pada Mid-Pregnancy Ultrasound, Bunda juga dapat mengetahui jenis kelamin Si Kecil pada usia kehamilan 18 hingga 22 minggu.
Bahaya Makanan Manis
Ibu hamil menginginkan makanan yang mengandung gula sebenarnya hal yang wajar. Namun, perlu waspada terhadap dampak mengonsumsi gula berlebihan bagi ibu hamil berikut:
Obesitas
Tidak hanya pada Ibu hamil, obesitas berbahaya pada semua orang. Obesitas atau berat pada berlebih pada Ibu hamil meningkatkan risiko keguguran, diabetes gestasional, dan preeklampsia.
Bayi yang ibunya banyak mengonsumsi gula juga akan kesulitan dilahirkan karena berukuran besar, menderita asma, dan juga gangguan pertumbuhan.
Diabetes gestasional
Diabetes gestasional adalah diabetes yang muncul pada masa kehamilan, dan hanya berlangsung hingga proses melahirkan. Sama dengan diabetes yang biasa, diabetes gestasional terjadi ketika tubuh tidak memproduksi cukup insulin untuk mengontrol kadar glukosa (gula) dalam darah pada masa kehamilan.
Kondisi ini dapat membahayakan ibu dan anak, namun dapat ditekan bila ditangani dengan cepat dan tepat.
Preeklampsia
Preeklampsia adalah kondisi peningkatan tekanan darah disertai dengan adanya protein dalam urine. Kondisi ini terjadi setelah usia kehamilan lebih dari 20 minggu.
Meski penelitiannya masih terbatas, beberapa bukti menunjukkan bahwa konsumsi minuman manis yang tinggi gula, seperti soda atau minuman ringan kemasan, saat hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya preeklampsia.
Kelahiran prematur
Ada penelitian yang mengungkapkan bahwa konsumsi satu porsi minuman ringan manis saat hamil dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur sebanyak 25%.
Rekomendasi Makanan Manis Saat Hamil
Ibu yang senang menyantap makanan manis, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung gula secara natural. Contohnya, madu dapat digunakan sebagai penambah rasa manis pada beberapa makanan.
Madu mengandung lebih banyak nutrisi dibanding gula buatan. Namun tetap pastikan konsumsi kurang dari 10% dari total kalori setiap harinya.
Sirup mapel juga mengandung antioksidan dan nutrisi lain yang lebih baik dari kandungan gula lainnya. Sirup ini merupakan sebuah sirup yang didapatkan dengan menyadap getah xilem dari mapel hitam, mapel gula atau mapel merah.
Untuk menghindari kandungan gula yang berlebihan, Bunda juga dapat membuat camilan sendiri di rumah sehingga Anda tahu seberapa banyak gula yang terkandung pada makanan tersebut. Alternatif camilan lain seperti buah, yoghurt, dark chocolate juga baik ibu konsumsi selama hamil.
Sumber:
Parents. 2020. Signs You’re Having a Girl: Old Wives’ Tales vs. Science.
What to Expect. 2021. What to Eat for Dessert During Pregnancy.
Alodokter. 2020. Preeklampsia.