Ini Tahapan Akhirnya Bayi Bisa Mendengar

bayi mendengar

Rasanya senang sekali saat bayi merespons ketika Bunda ajak berbicara, karena berarti bayi mendengar apa yang Bunda sampaikan.

Walau ia telah memiliki kemampuan mendengar sejak di dalam kandungan, tapi bayi baru benar-benar mengerti apa yang Bunda katakan setelah usianya mendekati 12 bulan. 

Bayi Mendengar Sejak Dalam Kandungan

bayi mendengar

Begitu lahir ke dunia, lingkungan bayi yang selama ini terdiri dari air ketuban dan jaringan tubuh ibu berubah. Begitu banyak suara yang ia dengar.

Tentu saja, pendengarannya butuh waktu untuk beradaptasi sampai akhirnya nanti bisa mendengar dengan baik dan dapat mendukung keterampilan komunikasi-bahasanya. 

Perkembangan pendengaran janin dimulai pada usia kandungan 4-5 minggu saat sel-sel embrio mulai membentuk otak, wajah, hidung, mata, dan telinga janin. 

Proses ini terus berlangsung ini sampai pada usia kandungan 18 minggu, janin sudah dapat mendengarkan suara. Suara yang ia dengar merupakan suara dari dalam tubuh Bunda, misalnya detak jantung, suara bernapas, dan suara aliran darah.

Ia juga dapat mendengar saat ibunya makan, minum, dan berbicara, walau ia tidak mengerti suara apa yang ia dengar. 

Baru pada usia kehamilan 24-25 minggu, ia akan bereaksi dan merespons suara yang ia dengar.

Cara janin merespons adalah dengan mengedipkan mata. Pada usia ini, Bunda bisa sering mengajak anak mengobrol karena mendengar suara ibunya saat berada dalam kandungan akan mempengaruhi persepsi bicaranya setelah lahir. 

Pelajari Tonggak Perkembangan Pendengaran Bayi

Setelah lahir, setiap bayi memiliki kecepatan tumbuh kembangnya sendiri. Alangkah baiknya jika Bunda mengetahui tonggak perkembangan pendengaran bayi agar dapat segera mendeteksi jika ada kelainan pada pendengarannya.

Berikut ini perjalanan bayi mendengar dalam rentang 0-12 bulan:

Usia 0-3 bulan

  • Bereaksi terhadap suara yang keras
  • Membuat suara yang lembut
  • Tersenyum atau menjadi tenang saat diajak bicara
  • Dapat mengenali suara Bunda sehingga berhenti saat menangis.

Usia 4-6 bulan

  • Mengikuti suara dengan gerakan mata
  • Merespons terhadap nada suara
  • Membuat suara babbling kadang dengan ekspresi
  • Menyukai mainan yang mengeluarkan suara
  • Memerhatikan suara musik
  • Merasa kesal saat mendengar suara yang keras

Usia 7-12 bulan

  • Merespons saat disebut namanya
  • Melihat atau menengok ke arah sumber suara
  • Mendengarkan saat diajak berbicara
  • Merespons saat mendengar permintaan singkat (misalnya, “Sini!”)
  • Melihat ke benda yang sedang Bunda bicarakan dengannya
  • Mulai mengulangi kata-kata yang diucapkan orang lain 

Masalah Pendengaran pada Bayi

Sejak baru lahir, bayi sudah mendapatkan skrining pendengaran untuk memeriksa apakah bayi mendengar dengan baik saat diberi rangsangan. 

Skrining ini harus dilakukan jika bayi termasuk dalam risiko tinggi seperti riwayat kelahiran prematur, riwayat keluarga dengan gangguan pendengaran, infeksi janin saat dalam kandungan, dan nilai tes APGAR yang rendah.

Namun saat ini sebagian besar rumah sakit sudah melakukan skrining pendengaran pada semua bayi baru lahir yang dikenal dengan tes otoacoustic emission.

Idealnya, pemeriksaan dilakukan saat bayi berusia dua hari, atau bisa juga antara 0-28 hari. 

Skrining ini dilakukan agar dokter dapat segera melakukan intervensi sebelum usia bayi mencapai enam bulan agar tidak mengganggu perkembangan komunikasi-bahasanya. 

Namun kadang, bayi dengan masalah pendengaran tidak memiliki faktor-faktor risiko di atas, sehingga masalah pendengaran bayi baru terdeteksi kemudian. 

Walau sampai saat ini belum ada penyebab yang pasti, tapi masalah bayi mendengar bisa juga disebabkan oleh penyakit yang ia derita. Karena itu, amatlah penting mengetahui tonggak perkembangan pendengaran bayi.

Sumber:

Peck, JE. 1995. Development of hearing. Part III. Postnatal Development. Journal of the American Academy of Audiology, 01 Mar 1995, 6(2):113-123.

WebMD. 2020. Is My Baby’s Hearing OK?

Healthline. 2018. When Can A Fetus Hear?

By dr. Arnold Soetarso, Sp.A

Dokter Spesialis Anak

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *