Pregnancy Glow: Apakah Dialami Semua Perempuan?

pregnancy glow

Banyak yang mengatakan kecantikan wanita sesungguhnya akan muncul pada saat ia sedang hamil. Pregnancy glow, istilah untuk keadaan tersebut memang benar. Namun, apakah pregnancy glow dialami oleh semua wanita?

Penyebab Pregnancy Glow

pregnancy glow

Pada saat hamil, beberapa wanita dikatakan terlihat lebih cantik dari biasanya.

Bukan cantik karena bentuk hidungnya lebih mancung daripada sebelum ia hamil, namun cantik karena kulitnya terlihat lebih sehat dan bercahaya dari biasanya. Fenomena ini dikenal dengan istilah pregnancy glow

Pregnancy glow adalah istilah untuk menggambarkan kulit yang terlihat lebih cerah dan mengkilap selama masa kehamilan.

Perubahan pada kulit ibu hamil ini biasanya terjadi pada saat kehamilan memasuki trimester kedua, tapi ada juga ibu hamil yang merasakannya di sepanjang masa kehamilan.

Kondisi ini terjadi karena sulap, namun biologis wanita hamil memang mampu membuat wajahnya lebih berkilau dari biasanya. 

Perubahan hormon wanita hamil merupakan salah satu faktor yang membuat hal ini terjadi. Wanita hamil akan mengalami peningkatan hormon estrogen, progesteron, dan human chorionic gonadotropin (hCG).

Hal lain adalah bertambahnya volume darah untuk mendukung pertumbuhan janin pada wanita hamil. Pertambahan darah ini merenggangkan pembuluh darah sehingga membuat kulit terlihat lebih cerah.

Wanita hamil juga menghasilkan kandungan minyak lebih banyak dari kelenjar sebum karena perubahan hormon dan pertambahan volume darah.

Bagi wanita hamil dengan kulit wajah berminyak, memang akan mengakibatkan timbulnya jerawat. Namun, pada wanita hamil dengan kulit wajah normal akan membuat wajah terlihat lebih lembap dan bercahaya.

Kulit yang meregang dan temperatur tubuh yang naik karena kehamilan juga faktor lain kulit wanita hamil terlihat lebih bercahaya. 

Apakah Semua Wanita Mengalaminya?

pregnancy glow

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pregnancy glow terjadi karena adanya perubahan hormon dan penambahan volume darah pada setiap wanita hamil. 

Namun, bukan berarti serta merta pregnancy glow dialami oleh setiap wanita hamil. Akibat dari perubahan hormon dan penambahan volume darah pada wanita hamil, pada wanita hamil tertentu justru menimbulkan jerawat.

Dengan perubahan kondisi kulit saat hamil, Bunda mungkin harus mengganti jenis perawatan wajah dari berjenis kulit normal ke kulit berminyak, tergantung kondisi yang terjadi.

Bunda juga disarankan untuk tetap menjaga kebersihan dengan membilas wajah dua kali sehari, menggunakan pelembap, dan sunblock saat terpapar matahari.

Wanita dengan penyakit kulit seperti eksem, rosacea, and psoriasis dikatakan juga akan memburuk saat hamil. Kondisi hamil juga menyebabkan terjadinya hiperpigmentasi pada beberapa Bunda, yang menyebabkan kulit timbul warna kecokelatan. 

Normalkah Bila Tidak Mengalaminya?

Tubuh setiap orang berbeda menanggapi perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh.

Beberapa Bunda memiliki kulit yang sensitif dan akhirnya bereaksi secara berlebih terhadap perubahan hormon yang ekstrem saat hamil, yang akhirnya justru membuat kulit bukannya bercahaya namun malah kusam dan jerawatan.

Namun, Bunda tidak perlu khawatir. Semua perubahan ini, baik yang mengalami pregnancy glowing atau justru mengalami keadaan sebaliknya, pada akhirnya akan hilang saat bayi telah lahir.

Daripada memikirkan pregnancy glowing, Bunda lebih baik fokus menjaga kehamilan sehat dengan mengonsumsi makanan bernutrisi untuk tumbuh kembang janin.

Untuk menjaga kesehatan kulit, pastikan saja Bunda rutin membersihkan wajah, memberikan obat jerawat bila diperlukan. Istirahat yang cukup, olahraga, dan minum air putih dapat membantu pertumbuhan kulit yang sehat.

Dan yang terpenting juga adalah menjaga agar Bunda tidak kecapekan dan stres. Bila bahagia, maka secara tidak langsung akan berpengaruh pada apa yang terlihat di wajah Bunda.

Sumber:

Healthline. 2018. Glowing Skin During Pregnancy: Why It Happens.

Honey Nine. 2016. Why Not All Women Get a Pregnancy Glow.

Alodokter. 2020. Pregnancy Glow: Apa Yang Sebenarnya Terjadi?

By dr. Linda Lestari, Sp.OG

Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *