Kekhawatiran bayi tidak mendapatkan cukup ASI umum menghantui para ibu menyusui. Kekhawatiran ini beralasan karena jika tidak mendapatkan cukup ASI akan membuat bayi kekurangan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya.
Oleh karena itu, penting mengenali tanda bayi cukup ASI dan tidak cukup ASI untuk membantu Bunda menentukan tindakan yang harus diambil.
Tanda-Tanda Bayi Cukup ASI
Bunda akan dengan sendirinya mengetahui saat bayi mendapatkan ASI yang cukup. Tanda bayi cukup ASI yang sering dijadikan patokan adalah jumlah popok basah yang harus diganti per harinya. Ini berarti bayi mendapatkan cukup cairan dari ASI yang ia konsumsi.
Berikut ini penjelasannya tentang pergantian popok dan tanda bayi cukup ASI lainnya pada bayi baru lahir:
- Frekuensi bayi menyusu antara 8-12 kali dalam sehari, bahkan lebih dari itu jika sedang mengalami growth spurt.
- Bunda dapat mendengar suara bayi meneguk ASI beberapa kali saat menyusu. Ini berarti bayi meneguk ASI dalam jumlah banyak. Selain suara, tanda lain adalah pergerakan di tenggorokannya seperti saat Bunda menelan.
- Bayi terlihat puas, relaks, dan bahagia setelah menyusu, serta melepas puting payudara ibu dengan sendirinya. Bisa jadi ia tertidur saat mendekati akhir menyusu.
- Berat badannya naik sesuai dengan kurva pertumbuhan. Berat badan bayi baru lahir biasanya akan turun, tapi tidak turun lebih dari tujuh persen. Setelah usia dua minggu, berat badannya akan kembali naik. Pertambahan berat badan bayi antara 155-240 gram per minggu sampai usia empat bulan.
- Pada hari kelima, popok bayi yang basah karena urine mencapai 6-8 buah untuk popok kain (klodi) dan 5-7 buah untuk popok sekali pakai. Urinenya berwarna kuning pucat.
- Pada hari keempat, bayi akan buang air besar sebanyak 3-4 kali dalam sehari. Feses akan berubah warna menjadi kekuningan dengan tekstur cair tapi seperti berbiji.
- Bayi tampak sehat. Jika kulitnya dicubit akan segera kembali ke bentuk asalnya, pertanda ia tidak mengalami dehidrasi. Tanda bayi cukup ASI lainnya adalah saat bangun, ia tampak sigap dan aktif bergerak.
Tanda-Tanda Bayi Tidak Cukup ASI dan Penyebabnya
Kebalikan dari tanda bayi cukup ASI, Bunda juga harus mengetahui tanda-tanda bayi tidak cukup ASI. Dengan mengetahui tanda-tanda ini, Bunda akan dapat segera mengenalinya dan bisa langsung berkonsultasi dengan dokter anak atau konsultan laktasi.
Mereka akan mencari penyebab dan membantu memberikan solusi bagi Bunda agar kebutuhan ASI bayi tercukupi.
Beberapa di antara tanda bayi tidak cukup ASI adalah:
- Bayi sering mengantuk dan lesu karena kekurangan energi.
- Bayi menyusu lebih cepat atau lebih lama dari bayi yang cukup ASI. Bahkan bayi bisa tertidur saat baru menyusu beberapa menit saja.
- Bayi terlihat kesulitan untuk melekat ke puting payudara Bunda atau pelekatannya terlihat dangkal.
- Berat badan bayi tidak naik atau kembali seperti berat saat lahir setelah usia dua minggu.
- Bayi menunjukkan tanda-tanda dehidrasi seperti nyaris tidak ada air mata saat menangis dan ubun-ubun/fontanel bayi cekung.
- Popok yang basah akibat urine hanya sedikit setiap harinya. Begitu pula frekuensi buang air besarnya tidak mencapai 3-4 kali dalam sehari.
Penyebab utama bayi tidak cukup ASI adalah pelekatan yang tidak sempurna ke puting payudara Bunda. Hal ini menyebabkan ASI yang keluar hanya sedikit.
Selain membuat bayi tidak cukup ASI, kondisi ini juga dapat membuat produksi ASI di payudara Bunda menurun. Ini disebabkan tubuh Bunda mengartikan bahwa kebutuhan ASI bayi hanya sedikit sehingga produksi ASI pun diturunkan.
Jika bayi menunjukkan tanda-tanda tidak cukup ASI, maka Bunda harus segera berkonsultasi dengan dokter anak atau konsultan laktasi karena kondisi tersebut dapat berdampak serius ke bayi. Mereka akan membantu Bunda mengatasi penyebabnya sehingga proses menyusui berjalan dengan lancar dan bayi akan mendapat cukup ASI.
Sumber:
Healthy Children. 2020. How to Tell if Your Breastfed Baby is Getting Enough Milk.
La Leche League International. 2021. Is My Baby Getting Enough Milk?
Queensland Government. 2021. Is My Baby Getting Enough Milk?
Healthline. 2020. What Are the Signs Your Milk Supply Is Decreasing?