Ibu Hamil Tidak Boleh Melihat Gerhana Bulan, Benarkah?

Pada tahun 2019, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) harus meluruskan hoax yang sudah terlanjur viral di internet terkait mitos gerhana bulan untuk ibu hamil. 

Saat itu, klarifikasi yang diberikan jelas, yakni bahwa larangan ibu menikmati gerhana hanyalah mitos semata. Namun, akhir Juni lalu, saat gerhana terjadi lagi, mitos gerhana bulan untuk ibu hamil muncul kembali. Sebenarnya, darimana mitos itu berasal, ya? 

Mitos Gerhana Bulan untuk Ibu Hamil 

ibu hamil gerhana bulan

Mengandung Si Kecil adalah berkah bagi ibu dan tentunya keluarga. Dan saat bayi akhirnya lahir menjadi hal yang terpenting di atas segalanya. Namun di periode sembilan bulan ini sampai proses kelahiran, begitu banyak kekhawatiran yang Bunda rasakan. 

Bunda akan dijejali antara hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil demi keselamatan janin. Pada kondisi ini, Bunda disarankan untuk bijaksana menerima berbagai informasi mengenai kehamilan dan kelahiran, sehingga tidak terbawa arus beragam hoax yang beredar.

Mitos gerhana bulan untuk ibu hamil  salah satunya. Mitos ini sebenarnya berawal dari kepercayaan suku Aztec yang memercayai bahwa gerhana bulan terjadi karena adanya bagian dari bulan yang diambil. 

Karena kepercayaan tersebut, ibu hamil dilarang keluar rumah. Suku Aztec meyakini bahwa bulan akan menuntut potongannya yang hilang dari wajah bayi yang akan lahir.

Faktanya tidak ada keterkaitan antara cacat atau tanda lahir pada wajah bayi yang akan lahir dengan gerhana bulan. Jadi, Bunda tidak perlu khawatir saat terjadi gerhana bulan dan sedang ada di luar rumah.

 Mitos lain yang juga terkait dengan kepercayaan suku Aztek ini meliputi:

Tidak boleh menggunakan besi

Mitos ini dipercaya untuk menghindari cacat pada muka Si Kecil.

Gunakan celana dalam berwarna merah

Mitos ini dipercaya untuk menghindari terjadinya bibir sumbing pada bayi yang akan lahir.

Jangan menggunakan benda tajam

Mitos ini melarang ibu hamil untuk tidak memotong sayuran dan buah saat gerhana terjadi, karena akan menyebabkan bagian organ bayi yang akan lahir hilang.

Berbaring di tempat tidur

Mitos ini pada kenyataannya lebih karena  ingin melindungi ibu dari sendi bengkok

Mitos Lain Terkait Ibu Hamil

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, begitu banyaknya informasi palsu atau mungkin kepercayaan turun temurun terkait ibu hamil yang masih dilakukan di masyarakat umum. Di bawah ini, adalah beberapa informasi “salah kaprah” di masyarakat mengenai ibu hamil::

Makan kacang dan produk susu akan membuat anak alergi

Fakta: Kedua jenis makanan ini tidak menimbulkan alergi. Larang anak makan kedua jenis makanan ini, hanya bila dokter menganjurkannya. Melarang anak makan makanan yang ibu khawatirkan dapat menimbulkan alergi adalah salah.

Pada kenyataannya, melarang mengonsumsi makanan tertentu, mengakibatkan risiko kurangnya nutrisi yang diterima Si Kecil dari makanan tersebut.

Bentuk perut menentukan jenis kelamin bayi

Fakta: tidak ada yang dapat memastikan jenis kelamin janin tanpa melakukan tes seperti Non-invasive prenatal test (NIPT) dan USG. NIPT adalah tes darah yang dilakukan pada usia kehamilan 10 minggu, yang dapat memastikan jenis kelamin janin.

USG seperti yang telah diketahui umum, dapat menginformasikan jenis kelamin janin walau belum tentu 100% benar.

Harus makan untuk 2 orang saat hamil

Fakta: Informasi ini masih sangat kuat dipercaya di masyarakat. Padahal, makan terlalu banyak dari semestinya saat hamil justru mengakibatkan risiko seperti kegemukan.

Banyaknya makanan yang dikonsumsi ibu hamil tergantung dari berat, tinggi, dan seberapa aktif ibu hamil sehari-harinya. Ibu hamil sebenarnya hanya memerlukan tambahan kalori selama hamil sebanyak 350-450 kalori setiap harinya. 

Tidak boleh mandi air panas dan mengecat rambut saat hamil

Fakta: Mandi dengan air panas sangat aman bagi ibu hamil, namun jangan lakukan mandi spa karena berisiko terjadinya overheating, dehidrasi, dan pingsan.

Mengecat rambut juga dikatakan masih aman dilakukan. Namun biasanya ibu hamil melakukannya setelah usia kehamilan 12 minggu. 

Tidak boleh memelihara kucing saat hamil

Fakta: Bukan kucing yang menyebabkan kekhawatiran Bunda. Bunda tetap boleh memegang dan bermain dengan kucing peliharaan selama menjaga kebersihan. Penyakit toksoplasmosis terjadi saat Bunda melakukan kontak langsung dengan feses kucing.

Bunda dapat minta tolong orang lain untuk membersihkan feses kucing dan menghindari kegiatan bercocok tanam di mana kucing biasa buang air besar.

Morning sickness hanya terjadi di pagi hari 

Fakta: Bukan hanya karena namanya morning kemudian gejala morning sickness seperti pusing, muntah, mual hanya terjadi di pagi hari. Morning sickness dapat terjadi kapanpun, namun biasanya menghilang setelah 3 bulan masa kehamilan.

Sumber:

Express. 2021. Lunar Eclipse Pregnancy Precautions: Can a Pregnant Woman Sleep during An Eclipse?

Business Insider. 2021. No, the Solar Eclipse 2021 Won’t Harm Your Baby — or Your Achaar.

Health Site. 2020. Solar Eclipse 2020: Expert Debunks Myths about Eclipses during Pregnancy.

Pregnancy Birth Baby. 2020. Common Myths about Pregnancy.

You Are Mom. 2018. Do Eclipses Affect Pregnancy?

Usa Today. 2017. Pregnant during the Eclipse? Superstitions Say It Could Harm the Baby.

By dr. Linda Lestari, Sp.OG

Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *