Bayi Sering Kentut? Ini Penyebab dan Cara Menghadapinya

bayi sering kentut

Kentut merupakan hal yang normal yang terjadi pada manusia, mulai dari bayi sampai lansia. Kentut biasanya terjadi saat ada udara yang masuk ke dalam saluran pencernaan kemudian dikeluarkan lewat anus. Namun jika bayi sering kentut melebihi normal, bisa jadi ada masalah kesehatan yang butuh penanganan medis.

Penyebab Bayi Sering Kentut

bayi sering kentut

Dalam kondisi normal, bayi bisa kentut sampai 13-21 kali dalam sehari. Jumlah ini sedikit lebih tinggi dari pada orang dewasa yang kentut 5-15 kali dalam sehari, tapi kadang bisa sampai 40 kali sehari.  

Pada bayi, kentut umumnya terjadi akibat adanya udara yang masuk ke dalam saluran pencernaan. Hal ini bisa terjadi karena ia menelan udara saat menangis, menyusui, dan saat menggunakan empeng. 

Selain itu, kondisi saluran pencernaan bayi masih belum berkembang sempurna. Karena itu, saat mencerna makanannya, masih terbentuk banyak gas.

Saat bayi sering kentut melebihi biasanya, maka ada beberapa hal yang menjadi penyebabnya, di antaranya adalah:

  • Saluran pencernaannya memiliki hipersensitivitas terhadap makanan tertentu yang Bunda konsumsi. Bisa juga terhadap jenis susu formula tertentu, atau makanan tertentu saat ia sudah bisa mengonsumsi MPASI.
  • Adanya masalah di sistem pencernaan, misalnya bayi sembelit. Perhatikan jika fesesnya kering dan keras, berarti ia sedang mengalami sembelit. Jika bayi mengalami masalah-masalah ini, ada baiknya Bunda segera periksakan ke dokter anak.
  • Mengonsumsi obat-obatan atau suplemen. Hal ini dapat mengubah kondisi sistem pencernaan bayi sehingga lebih banyak memproduksi gas.
  • Bayi tidak banyak bergerak. Saat bayi terlalu sering berada dalam posisi tiduran dan tidak aktif bergerak, maka udara yang masuk ke dalam saluran pencernaan akan menumpuk. Ini kemudian bisa membuat bayi sering kentut atau kentutnya menjadi besar-besar karena banyak udara yang keluar. 

Membantu Mengeluarkan Udara dari Perut Bayi

Bunda harus jeli memperhatikan perubahan pada bayi yang disebabkan oleh kembung atau terlalu banyak udara/gas di sistem pencernaan bayi. Beberapa gejalanya adalah:

  • Bayi sering bersendawa.
  • Bayi rewel dan sering menangis karena tidak nyaman.
  • Bayi sering kentut.
  • Perutnya menggembung dan terasa keras saat ditekan.

Jika bayi mengalami kondisi ini, maka Bunda bisa membantunya mengeluarkan udara dari pencernaan. Berikut ini tips untuk mengeluarkan udara dari perut bayi:

  • Membantu bayi bersendawa saat dan setelah menyusui. Udara bisa jadi sudah mulai berkumpul di pencernaan bayi saat ia menyusu, karena itu butuh dikeluarkan dengan menepuk-nepuk pelan punggungnya. Lakukan lagi setelah bayi selesai menyusu.
  • Perhatikan posisi saat bayi menyusu atau saat ia makan. Posisi dan pelekatan yang tepat saat bayi menyusu dapat mengurangi jumlah udara yang masuk ke pencernaannya. Begitu pula posisi makan. Usahakan ia makan dalam posisi punggung tegak untuk mencegah banyak udara masuk ke pencernaan.
  • Periksa lagi botol susu dan dot bayi. Selalu gunakan botol dan dot yang sesuai dengan umur bayi agar aliran susu sesuai dengan kemampuan menelan susu. Jika aliran susunya terlalu sedikit atau terlalu banyak, maka kemungkinan bayi menelan udara menjadi lebih besar.
  • Memijat bayi. Pijatan di tubuh bayi, terutama di sekitar perutnya, dapat membantu mengeluarkan udara, baik lewat sendawa maupun kentut. Selain itu, tubuhnya juga menjadi lebih rileks sehingga udara yang terjebak dapat keluar. 
  • Buat bayi aktif bergerak. Dengan aktif bergerak, maka kemungkinan udara menumpuk di saluran pencernaan bayi menjadi lebih kecil. Bunda bisa memperbanyak tummy time untuk menggerakkan otot-otot perut bayi. Bisa juga membuat gerakan kaki seperti bersepeda saat bayi tidur telentang.
  • Udah pola makan Bunda dan/atau bayi. Ini berlaku jika bayi memiliki hipersensitivitas terhadap makanan tertentu. Tentu saja, butuh beberapa kali percobaan sebelum menemukan makanan yang menjadi penyebabnya. 

Jika sudah menerapkan tips di atas tapi gejala-gejala bayi kembung tetap ada, maka sebaiknya Bunda segera memeriksakan bayi ke dokter anak. Dengan demikian, bayi bisa segera mendapat penanganan jika mengalami masalah kesehatan.

Sumber:

What to Expect. 2020. Have a Gassy Baby? What to Know About Infant Gas Symptoms, Remedies, and Causes.

Healthline Parenthood. 2020. Baby Farts: Surprising, Sometimes Stinky, But Mostly Normal.

Medical News Today. 2019. Causes and How to Relieve Gas in a Baby.

By dr. Arnold Soetarso, Sp.A

Dokter Spesialis Anak

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *