ASI Bertahan Berapa Lama Ya, Di Kulkas?

asi bertahan di kulkas

Pejuang ASI tentu tahu rasanya bila ASI yang sudah susah-susah dipompa dan disimpan, tapi lalu terpaksa harus dibuang karena basi. Berikut ini adalah panduan Bunda untuk mengetahui ASI bertahan berapa lama dan cara menyimpan ASI yang baik. 

ASI Bisa Bertahan Lama

Bunda, bersyukurlah bila dikaruniai jumlah ASI yang melimpah, karena itu berarti Bunda tidak perlu khawatir si Kecil akan kekurangan asupan selama masa menyusui.

Ada baiknya Bunda menyimpan ASI sebagai stok yang bisa digunakan kapan saja, maupun dalam kondisi-kondisi darurat, misalnya saat Bunda harus pergi beberapa waktu, Bunda sakit, dan sebagainya. 

Cara penyimpanan ASI perah haruslah dijaga dengan baik sehingga tetap segar dan nutrisi dan kualitasnya tetap terjaga.

Perlu Bunda ketahui bahwa ASI bisa disimpan di dalam lemari pendingin, lemari pembeku, deep freezer (lemari pembeku bersuhu sangat rendah), maupun di suhu ruangan.

Suhu ruang penyimpanan akan memengaruhi ketahanan ASI tersebut. Semakin rendah suhunya, maka waktu penyimpanannya akan semakin lama. 

Cara Menyimpan ASI

Saat ini tersedia banyak wadah atau kantong penyimpanan ASI yang bisa Bunda gunakan.

Sebaiknya Bunda menyimpan ASI dalam jumlah yang tidak terlalu besar dalam satu wadah atau kantong, atau disimpan sejumlah kebutuhan untuk sekali minum setiap wadah atau kantongnya, sehingga meminimalkan kemungkinan tersisa atau terbuang. 

Adapun bahan wadah penyimpanan ASI yang bisa Bunda pilih adalah sebagai berikut:

  • Botol kaca. Banyak Bunda yang memilih wadah penyimpanan ASI dalam botol kaca, untuk menjaga agar kandungan alami di dalam ASI tidak berubah. Namun demikian, perlu Bunda pertimbangkan bahwa botol kaca memiliki risiko pecah atau retak bila penyimpanannya kurang baik.
  • Kontainer plastik bening. Pilih kontainer bening yang tidak mengandung BPA, juga yang tidak memiliki lambang daur ulang nomor 7, karena itu menandakan bahwa bahan plastik yang digunakan terbuat dalam berbagai jenis plastik.
  • Kantong pembeku khusus untuk ASI. Kantong ini banyak dijual di toko perlengkapan bayi.  

ASI Bertahan Berapa Lama?

Di dalam suhu ruang

  • Bila Bunda tidak ingin menyimpan ASI di dalam lemari es, pada suhu ruangan dengan suhu paling tinggi 25 derajat Celcius, ASI perah bisa bertahan sampai dengan 4 jam, selama tidak terpapar sinar matahari langsung atau berdekatan dengan sumber panas. 
  • Bila ASI perah yang berada pada suhu ruangan adalah ASI yang dicairkan dari kondisi beku, maka ASI tersebut hanya bisa bertahan dalam suhu ruangan selama 1-2 jam. Setelah itu hendaknya ASI dibuang. Jangan pernah membekukan kembali ASI yang sudah pernah dicairkan. 
  • Bila ASI perah yang diberikan kepada si Kecil tidak habis, setelah 2 jam ASI harus dibuang karena sudah terlalu banyak terkontaminasi bakteri. 

Di dalam lemari pendingin

  • Setelah Bunda memerah ASI dan menyimpannya di dalam kemasan, bila Bunda masukkan ke dalam lemari pendingin bersuhu 4 derajat Celcius, ASI akan dapat bertahan kira-kira hingga 8 hari.

    Namun lebih baik dihabiskan dalam waktu 4 hari untuk menjamin kualitasnya tetap baik. Jangan lupa memberi tanggal pada kemasannya, sehingga Bunda akan mengetahui mana ASI yang paling lama berada di dalam lemari pendingin. 

Di dalam lemari pembeku

  • Bila Bunda menyimpan ASI perah di dalam lemari pembeku, waktu simpannya akan cukup panjang. Untuk lemari pembeku dengan pintu yang terpisah dengan lemari pendingin, ASI perah bisa bertahan selama 3-4 bulan. Untuk lemari pembeku yang pintunya menjadi satu dengan lemari pendingin, ASI perah hanya bisa bertahan maksimal selama 2 minggu. 
  • Bila Bunda menggunakan deep freezer atau lemari pembeku bersuhu super rendah, ASI perah bahkan bisa bertahan hingga 6 bulan atau lebih. 

Warna ASI Perah Beku

Bunda, jangan kaget bila ASI perah yang dibekukan punya warna yang agak berbeda dengan ASI perah segar. ASI perah beku biasanya akan tampak memiliki dua lapisan, yaitu lapisan lemak dan lapisan susu. 

Warnanya bisa agak kekuningan, agak oranye, merah muda, atau agak kehijauan. Ini normal dan bukan menandakan bahwa ASI perah Bunda kedaluwarsa atau rusak, selama wadah atau kantongnya tetap tertutup rapat. 

Selain itu, warna dari ASI sangat bergantung dari asupan yang Bunda konsumsi, karena itulah warnanya bisa berbeda-beda. 

Cara Mencairkan dan Menghangatkan ASI Perah Beku

Untuk memastikan bahwa ASI perah beku tidak rusak, lakukan ini saat mencairkannya dan menghangatkannya:

  • Letakkan kantong atau wadah ASI pernah beku di dalam mangkuk, lalu tuangkan air hangat untuk mempercepat ASI mencair. Setelah ASI terasa hangat, baru berikan kepada si Kecil.
  • Jangan memasukkan ASI perah beku ke dalam microwave, karena bisa merusak kualitas ASI, suhunya kurang merata, dan bisa menyebabkan si Kecil cedera terkena ASI yang bersuhu tinggi. 
  • Jangan didihkan ASI perah karena dapat merusak nutrisinya. 

Apakah ASI Bisa Kedaluwarsa?

Tentu saja. ASI bisa rusak atau kadaluwarsa bila tidak disimpan dengan baik. Tanda-tanda ASI perah yang basi antara lain ASI menggumpal, aromanya berubah, berbusa dan sebagainya. 

Bila Bunda tidak yakin atas penyimpanan ASI perah, misalnya lemari pendingin sempat mengalami mati listrik dalam waktu lama, wadah atau kantongnya bocor, dan sebagainya, segera buang ASI perah tersebut. 

Pastikan ASI perah Bunda tersimpan dengan baik ya, Bun, karena sangat bermanfaat di saat-saat darurat dan memastikan si Kecil memiliki cukup pasokan.

Sumber:

Mom Loves Best. 2021. How to Tell if Your Breast Milk’s Gone Bad.

Cleveland Clinic. 2021. Breast Milk: Storing.

What to Expect. 2020. How to Store Breast Milk: Breast Milk Storage Guidelines.

By dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp. GK

Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Konselor Laktasi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *