Fakta Atau Mitos: ASI Bisa Bikin Buta?

asi bikin buta

Kandungan nutrisi ASI yang tinggi dan berbagai manfaat ASi bagi bayi membuatnya juga dijadikan untuk obat menyembuhkan penyakit.

Ada tradisi-tradisi di masyarakat dunia yang menjadikan ASI sebagai obat infeksi mata dan menyembuhkan kelenjar air mata tersumbat. Di sisi lain, ada yang bilang kalau ASI bisa bikin buta jika diteteskan ke mata bayi? Benarkah?

Praktik Menjadikan ASI sebagai Obat Rumahan

asi bikin buta

Mungkin Bunda pernah membaca di forum-forum dan blog parenting mengenai penggunaan ASI sebagai obat untuk berbagai masalah kesehatan yang dialami bayi.

Di beberapa kelompok masyarakat, hal ini sudah dilakukan secara turun-temurun dan diklaim terbukti dapat menyembuhkan masalah kesehatan bayi.

Kebanyakan, masalah kesehatan yang diobati adalah infeksi yang kemudian menyebabkan peradangan, seperti pilek, infeksi di mata (konjungtivitis), infeksi saluran telinga tengah (otitis media), penyumbatan saluran air mata, serta radang tenggorokan. 

ASI juga umum dioleskan ke kulit bayi yang mengalami masalah, bahkan terluka. 

Ada pula anjuran untuk mengoleskan ASI di puting dan areola payudara Bunda untuk membantu penyembuhan jika puting lecet saat menyusui.

Anjuran ini diberikan karena ASI memiliki manfaat anti-peradangan sehingga dapat membantu penyembuhan puting payudara yang lecet.

Faktor-faktor yang dipertimbangkan saat menjadikan ASI sebagai obat rumahan adalah kandungan nutrisinya yang tinggi serta kemampuan ASI dalam membunuh kuman. 

Selain itu, ASI juga membantu membentuk sistem pertahanan tubuh bayi, baik secara spesifik dan tidak spesifik. Selain itu, ASI dianggap steril dan tidak berbahaya sehingga tidak akan memiliki efek samping jika digunakan sebagai obat rumahan.

Apakah ASI Efektif sebagai Obat Rumahan?

Beberapa penelitian dan studi tentang ASI sebagai obat rumahan telah dilakukan dan memiliki hasil beragam. 

Ada yang menyebutkan bahwa ASI dapat membantu mengatasi masalah kesehatan tertentu pada bayi, tapi tidak seefektif penggunaan antibiotik dalam mengatasi infeksi bakteri.

Ada juga penelitian lain yang menyebutkan bahwa sebenarnya ada beberapa masalah kesehatan bayi yang dapat sembuh dengan sendirinya jika mendapat perawatan dan penanganan yang tepat.

Memasukkan terapi menggunakan ASI sebagai bagian dari perawatan tersebut, walau efektivitasnya masih dipertanyakan, tapi masih tergolong aman. 

Walau begitu, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan serius sebelum menjadikan ASI sebagai bagian dari pengobatan rumahan, di antaranya adalah: 

  • ASI secara alami memiliki kandungan bakteri yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan bayi. 
  • Tergantung dari kondisi kesehatan Bunda, ASI juga dapat mengandung mikroorganisme seperti virus, bakteri, protozoa, dan jamur. Mikroorganisme ini dapat masuk ke tubuh bayi saat menyusu. 
  • Kandungan antibodi pada ASI paling tinggi saat dalam bentuk kolostrum. Jika sudah berubah menjadi ASI matang, maka kandungan antibodinya sudah menurun. 
  • Kandungan nutrisi ASI dan manfaatnya dalam membunuh kuman dapat dirasakan setelah dikonsumsi bayi. Manfaat penggunaan ASI sebagai pengobatan topikal harus diteliti lebih lanjut.

ASI Bisa Bikin Buta, Fakta atau Mitos?

ASI kental

Penggunaan ASI dalam pengobatan rumahan untuk masalah kesehatan bayi memunculkan berbagai kekhawatiran di kalangan medis. Salah satunya adalah dampaknya ke mata bayi.

Ini melihat fakta bahwa ada ibu yang hanya mengandalkan ASI untuk mengobati infeksi mata bayi, padahal seharusnya diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Seperti yang terjadi di Afrika dan India, tempat praktik pengobatan rumahan ini masih dilakukan secara turun-temurun.

Para ahli menyebutkan bahwa jika tidak dilakukan dengan benar, maka ASI bisa bikin buta atau mengganggu kondisi mata bayi jika dioleskan atau diteteskan ke mata bayi.

Sebuah kasus di India pada tahun 2016 menjadi contoh bahwa sembarang mengobati mata bayi yang infeksi dengan ASI dapat merusak mata bayi.

Seorang bayi baru lahir yang mengalami infeksi mata diobati oleh orang tuanya menggunakan beberapa tetes ASI sesuai anjuran ketua adat.

Hal yang kemudian terjadi adalah infeksi mata bayi menjadi semakin buruk dan membuat korneanya rusak, bahkan menjadi bolong. Akibat tindakan ini, bayi terancam kehilangan penglihatannya dan harus menjalani operasi mata.

Karena itu, ASI bisa bikin buta sebenarnya bukanlah mitos belaka jika terkena di mata yang sedang infeksi.

Seperti jargon, “Untuk anak kok, coba-coba”, maka lebih baik Bunda berhati-hati jika ingin coba-coba mengobati masalah kesehatan bayi menggunakan ASI. 

Akan lebih baik dan pasti jika Bunda berkonsultasi dengan dokter anak untuk mendapat pengobatan yang tepat. Dengan demikian, Bunda terhindar dari rasa khawatir tentang ASI bisa bikin buta dan potensi gangguan lainnya.

Sumber:

Karcz, Karolina, et al (2019). Non-Nutritional Use of Human Milk Part 1: A Survey of the Use of Breast Milk as a Therapy for Mucosal Infections of Various Types in Poland. Int J Environ Res Public Health. 2019 May; 16(10): 1715

Verywell Family. 2020. Interesting Breast Milk Uses and Home Remedies.

La Leche League Canada. 2015. Thursday Tip: Breastmilk as Medicine?

IDAI. 2013. Air Susu ibu dan Kekebalan Tubuh.

By dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp. GK

Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Konselor Laktasi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *