Penyebab Bayi Malas Bergerak dan Cara Mengatasinya

Ada berbagai faktor yang membuat bayi malas bergerak, baik yang tidak berbahaya maupun tidak. Namun pada dasarnya, Bunda harus selalu waspada terhadap perubahan perilaku yang terjadi pada bayi. 

Apalagi bila Bunda melihat ada perubahan drastis dari bayi yang aktif ke pendiam. Dengan demikian Bunda dapat mengetahui dengan lebih cepat apakah ada tanda keterlambatan perkembangan tumbuh kembang Si Kecil.

Tanda Bayi yang Sehat

anak malas bergerak

Selama bulan pertama kehidupan, bayi baru lahir masih normal untuk menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur. Namun, setelah beberapa minggu hingga bulan berikutnya, normalnya bayi akan terjaga dan waspada untuk jangka waktu yang lebih lama. 

Bunda perlu waspada apakah bayi cukup aktif atau termasuk malas bergerak. Karena aktivitas bayi yang kurang bisa memberikan petunjuk mengenai kondisi bayi.

Walau pendiam, normalnya bayi akan waspada, penuh perhatian, responsif, serta tertarik pada lingkungan sekitarnya.

Bayi yang terjaga akan tetap aktif. Dia menggeliat, menggerakkan tangan, atau menendang kaki, dan mungkin kurang bisa fokus pada Bunda. 

Bayi juga memiliki gerak refleks yang seharusnya dimiliki oleh setiap bayi sehat.

Gerak refleks merupakan cara bayi berinteraksi dengan dunia. Misalnya, membelai pipi bayi yang baru lahir dengan lembut akan membuat bayi memutar kepala dan mulutnya ke sisi sentuhan, siap untuk menyusu.

Tetapi pada saat mereka berusia 3 minggu, bayi akan menoleh ke arah payudara atau botol bukan hanya karena refleks, tetapi karena mereka telah belajar bahwa itu adalah sumber makanan.

Alasan Bayi Malas Bergerak

anak malas bergerak

Saat mereka tumbuh, bayi bisa saja terpapar infeksi yang dapat menyebabkan sakit. Hal ini biasa terjadi selama proses perkembangan bayi. 

Namun karena bayi tidak dapat mengutarakan rasa sakit yang dialami, Bunda perlu waspada terhadap tanda-tanda Si Kecil sakit. Bayi yang sakit, akan terlihat lesu, tidak aktif, dan malas bergerak.

Perhatikan perubahan perilaku Si Kecil yang bisa menjadi salah satu tanda pertama adanya gangguan pada Si Kecil. Beberapa petunjuk yang menandakan bayi sakit termasuk:

  • Menangis terus menerus
  • Demam
  • Tidak  bersemangat atau malas bergerak
  • Tidak nafsu makan
  • Diare
  • Muntah
  • Feses dan urine yang tidak normal

Alasan lain bayi tidak bergerak aktif seperti biasanya adalah adanya keterlambatan perkembangan. Namun, setiap anak mengalami proses tumbuh kembang yang berbeda.

Anak yang lahir prematur, misalnya, kemungkinan tidak mengembangkan otot di rentang yang sama seperti anak lain.

Berikut adalah keterlambatan motorik yang memungkinkan bayi tidak aktif bergerak:

  • Ataxia, yakni cacat yang merusak koordinasi otot.
  • Cerebral palsy atau kondisi yang menyebabkan gangguan pada gerakan dan koordinasi tubuh.
  • Myopathy atau penyakit otot
  • Masalah penglihatan
  • Spina bifida atau kondisi genetik yang menyebabkan tubuh bagian bawah lumpuh sebagian atau seluruhnya.

Bila Bunda khawatir bayi memiliki kecenderungan keterlambatan perkembangan dengan ciri di atas, segera konsultasikan dengan dokter. 

Yang pasti, segera bawa ke dokter bila bayi menunjukkan tanda berikut: :

  • Tidak menyusu dengan baik
  • Tidak menggerakan tangan atau kaki
  • Mata tidak mengikuti wajah Bunda atau tidak memberi respons
  • Tidak pernah kaget atau seperti tidak mendengar
  • Sering tidur sangat lama lebih dari 16 jam sehari

Cara Membuat Bayi Aktif Bergerak

anak aktif

Dukung pembelajaran bayi dengan senyuman, suara yang menenangkan, dan belaian lembut. Saat Bunda tersenyum dan berbicara dengan Si Kecil, wajah dan suara Bunda akan menjadi sumber ketenangan dan kenyamanan yang sudah dikenal. 

Si Kecil juga akan belajar mengasosiasikan Bunda dengan makanan, kehangatan, dan sentuhan yang menenangkan. Dengan demikian, bayi akan dengan senang hati terus berlatih.

Berikut adalah beberapa aktivitas yang dapat Bunda lakukan agar bayi aktif bergerak:

  • Baringkan bayi telentang sehingga mereka bisa menendang kakinya.
  • Pancing bayi untuk menarik, mendorong, menggenggam, dan bermain.
  • Setelah bayi mulai merangkak, biarkan mereka merangkak di sekitar lantai, tetapi pastikan lingkungan sekitar aman terlebih dahulu.
  • Bermain di luar ruangan membantu bayi belajar tentang lingkungan mereka.
  • Bunda dapat membawa bayi berenang sejak usia sangat muda.
  • Bacakan buku dengan lantang untuk bayi.
  • Mainkan musik dan menari dengan Si Kecil di pelukan Bunda.
  • Duduk dan bermain dengan Si Kecil di lantai.
  • Coba mengajarinya permainan ciluk ba yang dapat merangsang bayi mengembangkan keterampilan motoriknya.
  • Peluk Si Kecil sesering mungkin dan berikan dia kontak fisik yang penuh kasih.
  • Letakkan bayi di kereta dorong dan ajak dia jalan-jalan sehingga Si Kecil paham dunia di sekitarnya.

Bayi berkembang pada tingkat yang berbeda ya, Bun. Jadi, Bunda tidak perlu membandingkan perkembangan Si Kecil dan anak lainnya. Namun, bicaralah dengan dokter jika Bunda khawatir dan memiliki pertanyaan tentang perkembangan Si Kecil.

Sumber:

NHS. How to Keep Your Baby or Toddler Active

Healthy Children. 2006. How Active is Your Baby?

Kids Health. 2019. Learning, Play, and Your Newborn.

By dr. Fatimah Hidayati, Sp.A

Dokter Spesialis Anak

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *