Kapan Kelamin Janin Terbentuk Sempurna? Ini Tahapannya, Bun

Bagi sebagian orangtua, bagian paling seru dalam kehamilan adalah mengetahui kelamin janin. Bagaimana perkembangan kelamin janin laki-laki dan perempuan? Temukan jawabannya di sini, Bunda.

Faktor yang Memengaruhi Jenis Kelamin

Kelamin adalah organ yang membedakan laki-laki dan perempuan. Laki-laki memiliki penis, sementara ada vagina pada perempuan. 

Secara ilmiah diketahui bahwa kelamin ditentukan berdasarkan komposisi kromosom seks saat pembuahan. Momen pembuahan ini terjadi sekitar 2 minggu sebelum Bunda merasakan keterlambatan haid, yaitu sekitar 2 minggu sebelum jadwal haid Bunda selanjutnya.

Manusia memiliki 23 pasang kromosom, di mana di antaranya ada sepasang kromosom seks. Kromosom seks laki-laki adalah X dan Y, sedangkan pada perempuan adalah X dan X.

Saat pembuahan, spermalah yang menentukan janin berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Sperma berkromosom Y menghasilkan anak laki-laki, sedangkan sperma berkromosom X adalah anak perempuan.

Perkembangan teknologi kedokteran memungkinkan manusia untuk ikut menentukan jenis kelamin janin. Meski secara teori mungkin, upaya ini belum dapat dinyatakan 100% berhasil. 

Perkembangan Kelamin Janin Laki-laki dan Perempuan

Hingga usia kehamilan 7-8 minggu, janin masih belum memiliki bentuk kelamin yang spesifik. Tahap ini disebut genital ridge atau gonadal ridge

Pada janin hanya ada lekukan memanjang. Nantinya lekukan ini akan membentuk organ kelamin yang lebih jelas. 

  • Kelamin janin laki-laki

Tanpa adanya hormon testosteron, semua organ janin akan menjadi perempuan. 

Pada sekitar minggu ke-7 kehamilan, kelamin laki-laki mulai terbentuk. Kromosom Y akan memberi sinyal dimulainya produksi hormon testosteron. 

Setelah minggu ke-9, lekukan pada area kelamin akan mulai berubah. Pada laki-laki, lekukan akan memanjang membentuk penis. 

Setelah minggu ke-10, mulai muncul prostat pada janin laki-laki. Sementara sistem saluran kemih terbentuk sempurna pada sekitar minggu ke-14. 

Puncak konsentrasi dari hormon testosteron selanjutnya terjadi pada minggu ke-16. Selanjutnya, testis akan mulai turun pada minggu ke-26. Organ penis janin juga semakin berkembang, hingga memasuki trimester ketiga.

  • Kelamin janin perempuan

Pada janin perempuan, ovarium atau rahim mulai terbentuk pada minggu ke-11 hingga 12 kehamilan. Kemudian pada minggu ke-20, janin perempuan sudah mulai memiliki sel-sel telur primitif. Jumlahnya bahkan hampir mencapai 7 juta sel. 

Selanjutnya pada minggu ke-22, organ vagina mulai terlihat pada janin perempuan. 

Kapan Bunda Dapat Melihat Kelamin Bayi?

Secara umum, kelamin bayi biasanya terlihat mulai pada usia kehamilan 16 minggu. Dengan menggunakan alat USG, dokter akan bisa melihat jenis kelamin si Kecil secara lebih jelas.

Prediksi kelamin melalui USG hingga kini adalah yang paling akurat, bahkan mencapai 90 persen.

Ini berarti bahwa masih ada kemungkinan kesalahan prediksi. Sebabnya mungkin posisi kaki bayi atau tali pusar yang menutupi kelamin sehingga kurang jelas. 

Bila terjadi keraguan, pada kunjungan berikutnya Bunda bisa meminta dokter untuk memeriksa kembali jenis kelamin bayi Anda pada kunjungan berikutnya. 

Cara lain untuk mengecek kelamin bayi adalah melalui tes darah Bunda. Tes darah ini merupakan pemeriksaan kromosom, bukan tes darah biasa. Sehingga tidak semua laboratorium mampu melakukannya.

Walalupun hasilnya 98-99 persen akurat dan dapat dilakukan mulai usia kehamilan 10 minggu, biaya pemeriksaan yang dibutuhkan terbilang mahal. 

Tes ini biasanya direkomendasikan pada Bunda yang berisiko mengalami abnormalitas kromosom. Risiko abnormalitas banyak terjadi pada Bunda yang hamil di usia yang kurang ideal, yaitu di atas 40 tahun.

Apa pun jenis kelamin si Kecil, tetap yang utama adalah kesehatannya. Jaga terus kehamilan Bunda agar si Kecil tetap sehat, ya!

Sumber:

What to Expect. 2021. When Your Baby’s Sex Is Determined.

Baby Center. 2019. Fetal development: Your baby’s genitals and urinary system.

Pop Mama. 2020. Kapan dan Bagaimana Organ Seks Janin Berkembang di Dalam Kandungan? 

By dr. Fella Halimah Pratami, Sp.OG

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *